"Sekarang Gua mau lo minta maaf sama cewe tadi" ucap Olla.
"Gua minta maaf sama cewe songong itu? Najis." ucap Aldo membuat Olla melebarkan matanya dan bulat sempurna.
"Gua gak mau tau, atau gua bilangin sama mama kalo lo punya genk-genk motor" ancam Olla.
"Dan gua juga bakal bilang kalo lo punya pacar si Devan" ucap Aldo santai. "Mama udah tau kok kalo gua sama devan pacaran kita udah pacaran lama kali udah 2 Tahunan" ucap Olla, Lagi-lagi Aldo kalah mau tak mau ia harus minta maaf daripada menahan malu.
"Yaudah oke fine! Gua bakal minta maaf sama cewe songong itu" ucap Aldo dan pergi namun sebelum Aldo pergi meninggalkan Olla, Olla berbicara sampai Aldo kini memberhentikan langkahnya.
"Jangan lupa Videoin yaa" ucap Olla.
"Ck! Lo bisa gak gausah minta yang aneh" ucap Aldo.
"Yaudah, lo bakal tau akibatnya apa" ucap Olla , ancaman Olla membuat seorang Aldo menurut dan melanjutkan langkahnya.
Aldo bertanya pada orang-orang di sekitar sekolah lantai 2 karena memang lantai 1 itu hanya kelas kelas 12 . "Eh lo tau Adzana saliha gak?" Tanya Aldo.
"Oh murid baru yaa do, sekelas sama lo" jawab riko teman nakal Aldo.
Keringat sudah bercucuran, namun saat mendengar hal tersebut Aldo semakin panik. Ahh.. Anak cewe songong kaya dia kenapa harus sekelas dengan nya. "Oh~.. Gitu yaa ko" ucap Aldo sedikit gugup namun tetap berlagak sok cool.
"Yaudah ko, gue duluan ya ada urusan" ucap Aldo di angguki Riko, kini ia berjalan menyusuri lantai 2 dengan perasaan kesal, marah, dan ia harus berbuat apa sekarang. Ia malu untuk berminta maaf masa seorang Aldo harus minta maaf sama cewe! Cuih memalukan.
"Hei disini ada yang namanya Adzana Saliha ga" ucap Aldo keras membuat yang ada di kelas menoleh.
"Emang kenapa do, lo cari cari murid baru?" Tanya Dewi Bestie Aldo yang kadang suka roasting.
"Gue ada urusan sama dia, dan gue mau minta maaf sama dia" jawab Aldo dan melangkah duduk di salah satu kursi yang entah milik siapa.
"Tentang apa?" Tanya nya lagi.
"Panjang urusan nya, makanya ke kantin lo di kelas mulu sok anak ambis lo" celetuk Aldo asal.
"Gue emang ambis, emang lo sering bolos" ucap Dewi.
"Ya biarin lah gue sering bolos aja banyak cewe ngantri termasuk lo, apalagii gue rajin 1 Indonesia kali ngefans sama gue, " Bangga nya.
"Eh abis dari mana aja lo, gak masuk 2 pelajaran pak niko sama bu mega kayanya marah banget deh sama lo" ucap Dewi.
"Terus.. Gue harus ngapain" ucap Aldo.
"Paling urusan nya nanti BK udah bisa biasa kali gue masuk BK, " Bangga nya.
"Elu udah biasa lah Olla dia kan murid baik" ucap Dewi.
"Iya sih ahahaha" kekeh Aldo.
Tak lama mereka bersenda gurau seseorang yang Aldo cari akhirnya datang juga, ia duduk dimana tempat Aldo sedang duduk bersama salah seorang murid bernama Amel.
"Tuh do udah datang" bisik Dewi membuat Aldo menoleh sederajat seperti yang Dewi tunjuk.
"Hei kawan" sapa Aldo sok akrab membuat Ashel jijik.
"Ngapain lo disini? Mau ganggu gue?" Tanya Ashel cuek dengan mata tajam menatap Aldo.
"Ini kelas gue, jadi terserah dong gue mau kesini atau engga" jawab Aldo.
"To The point aja gue tau lo kesini bukan karena kelas lo" ucap Ashel.
"Gue masih ada urusan ya sama lo!" ucap Aldo memajukan wajahnya sederajat dengan Ashel.
"Urusan apa?! Gue gak pernah punya urusan sama cowok ga waras kaya lo!" ucap Ashel mendorong Aldo.
"Mending sekarang lo pergi dari hadapan gue!" ucap Ashel membuat Dewi yang mendengar nya membelalak sempurna.
"Berani lo usir gue?! Ini kelas gue Anjing" ucap Aldo semakin kasar terpancing emosi.
"Gue ada hak untuk datang kesini! Lo murid baru gausah sok tau. Lo tau? Cewe cewe dari kelas 1 2 3 itu kejar kejar gue, dan mereka nurut sama gue, gue bisa aja suruh mereka buat jahatin lo," Bangga Aldo.
"Lo pikir gue takut, gue udah bilang To the point aja lo mau bahas apa tentang gue" ucap Ashel membuat Aldo teringat tentang apa tujuannya datang kesini.
Aldo mendengus kasar dan langsung To the point mengatakan ini pada Ashel. "Gue mau minta maaf sama lo" ucap Aldo terpaksa.
"Buat?"
"Buat tadi gue udah usir lo" ucap Aldo.
"Oke Fine, ternyata brengsek brengsek nya lo punya attitude baik yah" ucap Ashel.
"Gue bakal Terima permintaan maaf lo, tapi dengan 3 syarat yang harus lo penuhi" Lanjutnya Berpangku tangan mengelilingi Aldo dengan tatapan membunuh membuat seorang Aldo sedikit bergidik ngeri.
"Apa?! Gausah macem macem" ucap Aldo.
"Yang pertama adalah lo harus jadi pembantu gue mulai besok" ucap Ashel.
Aldo dan Dewi yang mendengar itu kaget, terlebih Aldo yang berdengus kasar. "Maksud lo? Gue bukan pembantu lo" ucap Aldo.
"Yaa I know, lo bukan babu gue tapi mulai besok lo adalah babu gue yang gak gue gaji" ucap Ashel.
"Ad please la-" Ashel tidak suka di potong pembicaraan nya, ia langsung berbicara dengan cepat.
"Gue gak suka di potong, yang kedua adalah lo harus turuti perintah gue selama itu masuk di nalar manusia" ucap Ashel.
"Dan keempat?" Tanya Aldo.
"Gue belum tau mau kasih apa ke lo , tapi lo harus tetap jawab iya kalo engga lo bakal tau akibat dari diri lo sendiri" ucap Ashel lalu pergi meninggalkan Aldo dan Dewi yang masih berada di kelas sedangkan amel hanya mengebor Ashel.
"Bangsat!" umpat Aldo.
"Dan Lo gaboleh buat ngomong kasar depan Gue" Lirih Ashel.
See u next chapter
Seru gak? Klo engga blang aja
-10. 000 Reasons
KAMU SEDANG MEMBACA
10.000 REASON
RandomHallo semuanya, ini First time aku untuk buat wattpad dengan latar belakang dengan tokoh peran utama Adel dan Ashel. Jadi aku mohon kalian tetep support yaa!! Walaupun di K&Z gak banyak yg baca aku bkl ttp profesional upload ini yaa. Dan jangan lup...