Pertanyaan-Pertanyaan.

220 31 0
                                    

Pagi hari sudah tiba, Olla berada pada samping ranjang Aldo, ia tertidur pulas menjaga Aldo karena Jefan, dan Tia menjaga diluar.

Jefan lalu membangunkan Olla untuk segera berangkat sekolah.

"La, bangun sayang, udah pagi."

"Hmm, yaa papa~" jawab Olla dengan suara parau.

Olla lalu memaksakan untuk segera terbangun dari tidurnya, namun setelah bangun ia justru malah menolak untuk sekolah, alasannya ia ingin menjaga sang adik.

"Olla ga sekolah hari ini ya pa, Olla mau jaga Aldo sampe Aldo bener-bener pulih."

"Disini ada mama sama papa, nenek, kakek juga mau kesini banyak yang jaga Aldo kak. Udah mendingan sekarang kaka pulang, mandi, dan langsung berangkat sama pak Rio."

"Ck, pah please pah."

"Engga ka, kalo papa bilang engga ya engga."

Mau tak mau Olla harus pasrah dan menuruti keinginan sang ayah.

Olla kemudian langsung pergi dari ruangan Aldo dan bergegas menelpon Rio selaku supir rumah tersebut.

Selesai mandi, makan dan banyak lagi, Olla langsung bergegas untuk berangkat sekolah.

Disekolah banyak orang yang bertanya tentang kondisi Aldo, tak hanya Olla yang diberi pertanyaan bertumpuk-tumpuk, Ashel pun sama.

"Shel, gua juga aneh deh sama lo."

"Aneh? Aneh kenapa? Perasaan dari gua dateng sampe makan dikantin sekarang gaada yang aneh." Seraya meneguk es teh manis yang rara pesan untuk Ashel.

"Lo gasuka sama Aldo, tapi lo bantu dia."

"Ra.. Gasuka itu bukan berati membenci, apalagi sampe gamau bantu orang lain. Aldo, manusia, gua juga manusia, sama-sama harus menolong dong." Jelas Ashel.

"Iyaadeh, sipaling menolong." Goda Rara.

"Bukan gitu ra. Walau gua engga suka sama Aldo, karena dia nyebelin. Yang gua pikirin cuma satu, kita sama-sama seorang manusia, yang pastinya bakal butuh bantuan."

"Iyaa Ashelia, ngejelasin kok kek guru matematika yang gua harus paham."

"Ashel, gimana semalem? Kok lo ada disana, atau jangan-jangan lo punya hubungan sama Aldo ya?"

"Bener, masa udah bisa tiba-tiba ada dilokasi."

"Heh manusia-manusia kepo. Ashel ada disana karena mungkin gak sengaja lewat."

"Tau, lagian kan kita sama-sama manusia! Pada kepo amat sih." Timpal Ashel.

"Ra, gua balik kelas duluan ya. Males banget disini ada orang-orang yang terlalu kepo dengan urusan orang lain!"

Ashel lalu pergi meninggalkan kantin yang penuh dengan siswa-siswa, bukan untuk membeli makanan, melainkan untuk bertanya tentang kecelakaan.

"Iiihhh harusnya kan aku yang ada disana sama baby Aldo, kenapa aku ga lewat sih semalem!"

Mendengar itu, jujur, tak munafik, Ashel merasa jijik. Sebegitu suka-kah mereka terhadap Aldo.

Saat Ashel akan memasuki Ambang pintu kelas, seseorang mendorongnya hingga terjatuh.

"Heh Ashel, Jadi murid baru udah mulai berani buat sok-sok an deketin Aldo ya! Lo tau? Aldo tuh cowo terhits dan terganteng di sekolahan ini. Kalo lo berani untuk deket, atau caper sama Aldo, artinya lo nantang Gua!"

Ashel kemudian terbangun dari jatuh nya, memandang orang tersebut hingga sederajat dengan tatapan mata.

"Gua gak cari perhatian sama Aldo! Gua cuma Nolong dia!" Tekan Ashel penuh Arti.

"Gua ga perlu alasan bodoh lo itu, mulai detik ini lo jauhin Aldo, jangan pernah deketin dia!"

"Siapa lo ngatur Gua?!"

"Kenalin Gua Kara, pacar Aldo!" Ashel yang mendengar itu, hanya terkekeh meremehkan.

"Ngapain lo ketawa?!"

"Mba, kalo tidur lain kali jangan salah bantal. Jadinya banyak halusinasi gini deh."

Kara yang mendengar itu merasa tak terima, dan akan segera menampar Ashel. Namun Tangan Ashel dengan cepat menahannya, dan segera menghempaskan Tangan Kara.

"Gua ga butuh apa-apa dari lo, tapi kalo tidur dibenerin dulu tidur nya. Aldo mana mau sama cewe kek lo, Gua aja yang baru pertamakali ketemu lo rasanya pengen muntah, dan cepet-cepet ke WC untuk BAB."

"Berani Lo sama Gua?!"

"Kenapa Gua harus takut sama lo? Gua satu derajat sama lo, atau karena Lo duluan sekolah disini daripada Gua? Jadi lo berhak buat caci maki orang baru?!"

"Wajib dihajar Kar, orang kek gini." Timpal Hagni Teman Kara.

"Berani lo macem-macem sama gua, artinya lo juga akan berurusan sama guru disini! Gua bakal laporin Guru, dan bilang kalo lo, dan teman-teman lo udah melakukan tindak bullying!" Ashel pergi meninggalkan Kara, Dan Hagni.






...



Terimakasih! Jangan lupa untuk vote, share, dan komen ya di semua cerita ku.

Gimana seru engga? Seru dong yaaa!!

Gas Shel, Gas!! 🤙🏻😁

Yuk jangan baca doang!! VOTE!! KOMEN!! SHARE!! 😭🙏🏼

10.000 REASON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang