Siapa yang pas 17an ikutan lomba!?
"Abang."
Jihoon berhenti berjalan kala ia mendengar suara papanya memanggilnya. Jihoon menoleh, sekotak donat titipan para adik - adiknya ada ditangan. Niatnya pulang hanya untuk memberikan itu, bukan untuk bertemu papanya yang entah kenapa tiba - tiba pulang kerumah.
"Gracia laporan ke papa."
Jihoon berdecak dan memasang senyum miringnya, "ngaduan."
"Oh iya dong, kalo kamu gak diaduin yang ada makin jadi." Gracia datang entah darimana sembari memasang raut wajah bangga.
Jihoon menatap perempuan dengan dress pendek merah menyalanya itu dengan tatapan sinis, tatapan paling mengerikan yang tidak pernah Jihoon berikan kesiapapun kecuali Gracia dan Giselle.
"Kamu seharusnya bisa kasih tau adek - adekmu untuk sopan sama Grace, jangan malah ngobrolin orang lain didepan dia dong." Ucap si papa yang keliatan santai aja, ga marah dan ga biasa aja.
"Mamamu juga, suka banget lupa kalo ada Grace main kesini. Kamunya malah makin parah, malah main keluar, terus ini Grace siapa yang mau nemenin?"
"Paㅡ"
"Kamu tuh papa jodohin sama dia supaya bisa tau seberapa berharganya waktu dirumah sama keluargamu, bang, bukan malah keluar kumpul - kumpul gak jelas. Apalagi adek - adekmu tuh! Butuh abangnya juga dirumah."
"Tunggu dulㅡ"
"Kamu ada pacar, kan?"
Seketika tubuh Jihoon mematung dan panas dingin, ia sudah menduga jika papanya akan benar - benar mencurigai dia punya orang lain disaat ia dijodohkan dengan Gracia.
"Abang, jawab papa, kamu punya?"
"Ya punya lah om, kalo gak punya ngapain dia selalu ngehindarin Grace tiap kesini. Bahkan nih ya om, dia sering banget main kesini! Tapi malah sama tante dan adek - adek disambut kayak kedatengan pangeran dari surga." Saut Gracia seakan tidak terima.
Papa Jihoon menatap Gracia sebelum akhirnya kembali menatap Jihoon, anaknya itu masih saja bungkam dan terlihat sangat menahan amarah atas Gracia saat itu.
"Bener itu kata Grace, bang?"
Jihoon masih diam, ia bingung antara membongkar semuanya agar selesai dengan cepat atau tetap bungkam demi keselamatan hubungan dia dengan Hyunsuk yang baru saja terjalin itu.
Jihoon berharap ada satu distraksi yang membuat situasi ini selesai dan beralih ke topik yang lainnya, Jihoon belum mau membuka semuanya kepada sang papa.
"Abang!"
Jihoon menoleh, melihat 3 adiknya berlari turun dari lantai atas bersama sang mama.
"Wah! Donat! Abang kapan datengnya?" Tanya Junghwan dengan senyum lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Badboy [Hoonsuk]✔
HumorPark Jihoon, si Crazy Rich sekaligus Badboy yang bikin banyak orang jatuh cinta sama dia. Sikap dinginnya, ketampanannya, keahliannya dalam bermain basket dan menjadi pemimpin tim basket, serta hal - hal lain yang bisa membuat orang lain menyukai d...