1. Sepotong Kue adalah Bencana.

267 7 1
                                    

Suara music dugem di club bergema dengan keras. Para penghuni club bergoyang dengan liar meluapkan emosi mereka.

Seorang pemuda tampan asyik meneguk sebotol minuman di meja bar.

"Tuan Muda, Tuan Besar meminta anda untuk kembali"
Ucap seorang pria berjas hitam rapi . Suaranya terdengar sayup-sayup bersamaan dengan music dugem yang berdentum.

"Aku akan." Hanya jawaban asal-asalan yang didapat.
pemuda itu sibuk meneguk minumannya.

Bilangnya iya. Tapi nggak tau pulang kapan. Yang penting iya in dulu.
Dilakuin nya kapan mah urusan belakangan.

"Tuan Muda, tolong jangan mempersulit kami." bawahan itu menunduk.

"Vicenzo? " Tanya Aga pada bawahannya.

Ya, pemuda itu adalah ASGARDIA PLEIADES CARLEXZION'XE.
Tuan Muda Kedua dari Kediaman 'Xe.

"Menjawab Tuan Muda, Vicenzo sedang menjalankan tugas dari Nyonya Besar."

Aga mengangguk acuh.

Melihat Tuan Muda nya tidak berniat kembali, Demon ngelirik kode anak buahnya.

"Tuan Muda, Maafkan saya karena tidak sopan"

Sepuluh pria berbadan besar mengelilingi Aga. Berniat membawa anak itu kembali.

Aga menyeringai.

Dia berdiri. Meregangkan tubuhnya.

" luar." Jangan disini.

Aga berjalan keluar club.

Di parkiran,

"Tuan Muda, andalah yang memaksa kami  "

Tanpa ba bi bu lagi, Aga melayangkan pukulan maut pada bawahan Daddynya.

Bug! Bug! Bug!

Aga memukul bawahan Daddynya tanpa menahan diri.

Duk! Duk!

"Tuan Muda, tolong jangan mempersulit kami" ucap Demon sambil mengerang kesakitan.

Demon tetap berjuang melawan Aga. Seakan energi anak itu tidak pernah habis. Bahkan Demon yang usianya terpaut lima tahun hampir menyerah menghadapi nya.

"Tuan, tolong jangan melawan perintah Master." Demon tidak bisa tidak mengeluh. Wajahnya memelas.

Demon benar-benar nggak habis pikir oleh anak Masternya yang satu ini. Aga itu sangat pembangkang. Kekejaman Daddy anak itu , setan saja sudah sungkem. Tapi tuan mudanya ini seperti nggak ada takut-takutnya sama sekali.

Duk ! Duk!

Demon dikirim terbang sepuluh meter membentur tanah .

"Uhuk.." Demon megangin dadanya yang sakit plus engap. Muntah seteguk darah.

"I'M . ASGARDIA. TIDAK ADA ATURAN YANG BISA. MENGIKATKU."

"AKU. ASGARDIA. TIDAK AKAN PERNAH PATUH PADA SIAPAPUN."

lanjutnya sambil menginjak dada  Demon yang sudah tepar ke tanah.

"Kau. Jangan.usik.aku." Aga menunduk, menatap Demon di tanah  dengan tatapan merendahkan.

Aga sudah menggunakan kalimat "AKU" , dia menyebut dirinya dengan "AKU" . Tandanya, anak itu benar-benar emosi sekarang. Dia sangat marah. Aga itu bagaimanapun , tidak suka aturan. Apalagi diatur.

Aga menyingkirkan boot nya, anak itu berbalik pergi.

"SEKARANG!!!" Tiba-tiba saja Demon berteriak keras.

ASGARDIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang