"TIDAK WARAS!!" Teriak Aditama menggelegar.
Apa apaan anak ini!
Siapa yang akan membunuh dirinya sendiri ? Dan berdiri didepan semua orang mengatakan "hei, aku membunuhnya, diriku"
"Dad, mending bawa ke psikiater, jess udah nggak waras." Devon berdecih jijik
"Aku .bunuh. putri .kalian." Ini adalah fakta. Dan Aga mengatakannya dua kali. Dengan ketegasan yang sama..
Wajahnya berekspresi serius, oke?Plakk!!!
Suara tamparan terdengar renyah di sepanjang koridor rumah sakit.
Ya! Nyonya Sasmita menampar Aga hingga wajahnya tertoleh ke samping.
"Setelah semua ini, tidak kah kamu ingin berhenti?! Dasar anak sialan! Jika aku tau aku melahirkan roh jahat sepertimu, aku akan menggugurkan kandunganku. Mencegahmu lahir ke dunia ini! Menghentikan mu dari melukis penderitaan bagi keluarga kami! " Teriak Sasmita sembari menangis sesenggukan dipelukan suaminya.
"Dan putriku... Putriku... Dia. Kiara selalu membelamu. Kau malah....hiks"
"Sudah mom, biarkan saja. Jangan pikirkan si sialan ini. Perhatikan tubuhmu. Jangan sampai kau sakit." Ucap Devan menenangkan ibunya.
Setetes cairan bening mengalir dari mata Jesslyn.
"Putrimu... Ini aku. Bukan Kiara." Ucapnya dengan nada rendah seraya menatap sasmita dengan tatapan terluka.
Bagaimana mungkin seorang ibu bisa mengatakan kata-kata yang begitu kejam?
Nyonya Sasmita tidak menjawab. Bahkan menolak untuk melihat dia.
__________
Brakk!!!
"Akh!"
Itu adalah suara Jesslyn yang kesakitan karena didorong Devan hingga terjerembab ke lantai.
Fyi, Devan meraih rambutnya , menyeret nya melalui sepanjang koridor. Dan berakhir lah jesslyn disini. Di lobi Rumah sakit.
Bisa dibayangkan bagaimana penampilannya??
Babak belur.
Diwajahnya ada bekas tamparan. Ditubuhnya adalah bekas memar-memar.
Dan rambutnya yang berantakan karena ditarik oleh saudaranya sendiri.Saat ini, Jesslyn baru menyadari, bahwa apa yang dia sebut keluarga , adalah mereka yang menghancurkan hidupnya. Adalah mereka yang memberinya luka.
"Karena wanita murahan itu, kau memperlakukanku , saudari kandungmu seperti ini? Apakah kau masih manusia??"
Plakk!!
Ini adalah tamparan dari Devon.
"Aku benci Kiara! Dia merebut semuanya dariku!! Wanita Jalang!!"
Jesslyn menatap kakak kembarnya dengan tatapan penuh tekad dan kebencian.
Bahkan saat Devon mengangkat tangannya sekali lagi untuk menamparnya, dia juga tidak perduli lagi.Sebuah lengan datang entah dari mana menahan tangan Devon yang hampir mendarat di pipi Jesslyn.
"Cukup." Ucap pemuda itu dengan nada ringan nan datar.
"Lo gapapa?" Tanya pemuda yang lain
Seraya membantu Jesslyn berdiri.Jesslyn menjawab dengan anggukan ringan dan tatapan terima kasih.
Lagi pula, tidak semua orang berani mencampuri urusan keluarga Aditama. Ini bisa dikatakan dua pemuda asing bersedia mengambil resiko."Lo nggak usah ikut campur urusan keluarga gue." Tegas Devon menatap dengan tatapan bermusuhan.
"Dia bukan keluarga kalian. Keluarga tidak seperti ini." Jawabnya Tegas namun tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASGARDIA
Fantasy• Tentang salah satu jiwa ASGARDIA yang terpisah dari tubuh utama dan bertransmigrasi ketubuh seorang gadis SMA. • Tentang ASGARDIA yang jiwanya terbagi menjadi 3 (dalam satu tubuh) (BUKAN D.I.D !!! ) ___________ . . . "Gue taruhan. Tidur sama gue...