awal mula semuanya

25.2K 1.4K 497
                                    

HALOOO HALOOOO HAIIII SEMOGA SUKAA SELAMAT DATANG DI DUNIA MPREG <33

trigger: bxb, mpreg, nsfw, mature content, fluff, married life, romance, comfort, age switch (untuk beberapa karakter)

yang ga suka silakan pergi, jangan lanjut scroll terus ujung ujungnya ngespill sana sini nyari nyari kesalahan karya orang. okeii?

—bayi—

Jeongwoo bingung, bingung bukan main. apa yang harus ia lakukan sekarang?

pria penyandang marga Park berusia dua puluh tujuh tahun itu mengacak rambutnya frustasi.

"bayi, kamu harus punya bayi sebagai syarat melanjutkan perusahaan ayah."

ucapan ayahnya masih terus berputar di kepala, menjadi satu satunya hal yang mustahil ia lakukan.

Jeongwoo berdecak kesal, ia menghembuskan nafasnya kasar. oh ayolah, usia sang ayah menunjukkan bahwa setahun lagi beliau harus pensiun. dan Jeongwoo adalah satu satunya orang yang berhak mengambil alih perusahaan besar itu.

Park Jeongwoo— seorang putra tunggal kaya raya yang tampan rupawan. telah menjadi lulusan s2 dalam menggeluti bidang bisnis manajemen, dan kini tengah berkecimpung menjadi manager di sebuah perusahaan orang.

hanya butuh setahun baginya sebelum akhirnya sang ayah menyerahkan perusahaan keluarga mereka kepada Jeongwoo; yang memang bersifat warisan turun temurun.

namun, entah apa yang merasuki pikiran ayah sehingga pria tua ini berubah pikiran. beliau tiba tiba mengajukan syarat tersulit sebelum membiarkan Jeongwoo menjadi pemilik perusahaannya.

ayah meminta bayi. itu artinya secara halus— ayah meminta Jeongwoo untuk menikah dan memiliki anak.

ah sial, ayahnya itu memang menyebalkan. Jeongwoo sudah nyaman hidup melajang selama dua puluh tujuh tahun. mengapa akhir akhir ini orangtuanya terus rewel meminta kehadiran cucu?

"ngga bisa, ayah. Jeongwoo belum menikah dan ngga ada niatan menikah. mau punya bayi darimana? ya tuhan." Jeongwoo menyandarkan tubuhnya pada kursi kerja. suasana sejuk kamarnya sama sekali tak terasa, pria berbahu lebar ini hanya merasa gerah dan gerah. ia memang memiliki banyak sekali pemuja, entah berapa ratus surat cinta yang ia terima setiap minggunya. namun ia sama sekali tak tertarik.

haruskah Jeongwoo menikahi salah satu pemujanya?

tapi Jeongwoo tak mencintai mereka, bagaimana bisa Jeongwoo mencumbu dan menyetubuhi tubuh wanita tanpa cinta?

haruskah ia mencobanya dulu, urusan cinta belakangan?

ah tidak. tidak tidak. Jeongwoo tak punya rasa ketertarikan sedikitpun pada wanita. apa yang harus Jeongwoo lakukan? ia hanya punya waktu setahun sebelum akhirnya sang ayah benar benar pensiun dan menyerahkan perusahaannya pada orang lain.

dengan ragu, tangannya membuka layar ponsel. mencoba menghubungi seseorang di seberang sana.

"halo, Haruto? sibuk ga?"

terdengar suara kekehan berat dari sosok yang dipanggil namanya.

"yaelah lo kayak sama siapa aja. gue baru pulang sih ini, lagi nunggu Junkyu masak. kenapa?"

".... oh iya.. Junkyu ya.."

"hah? kenapa suami gue?"

"gapapa, makasih ya ru inspirasinya. gue tutup dulu teleponnya, dadah muah muah."

"GELIIIII BRENGSEK LU MAH BIKIN GUE MENGUMPAT."

Jeongwoo terkikik sendirian setelah memutuskan sambungan telepon. astaga, moodnya membaik hanya dengan mendengar sahabatnya mengamuk.

bayi; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang