baby blues

12.7K 912 296
                                    

—bayi—

"sayang.. cup cup cup sayang sayang.."

Jeongwoo terus memeluk erat tubuh yang lebih muda, mencoba menenangkan Junghwan yang terus menangis tanpa sebab.

ia tahu, jelas tahu bahwa sang submisif kemungkinan besar sedang mengalami baby blues, bisa juga disebut depresi ringan setelah melahirkan. mungkin karena perubahan hormon secara drastis sehingga mempengaruhi suasana hati. selain itu, ini merupakan anak pertama mereka. Jeongwoo sangat paham jika Junghwan masih butuh beradaptasi.

padahal, sudah lima hari ini si manis itu masih sangat ceria menyambut tamu tamu yang datang menjenguk bayi di rumah mereka. namun entah kenapa, semuanya bermula sejak semalam. setelah bayi mereka begitu rewel pada dini hari.

meski si bayi dengan mudahnya kembali nyenyak dalam gendongan sang ayah. namun hal itu menjadi detik pertama masa baby blues Junghwan dimulai.

sampai sampai Jeongwoo memutuskan untuk work from home demi membantu dan menjaga mental kekasih hatinya.

dan benar saja. saat jam dinding baru menunjukkan pukul delapan pagi tadi, Jeongwoo yang sudah berkutat dengan laptopnya sejak pagi pagi buta itu sengaja mengecek ke kamar untuk melihat apakah Junghwan sudah bangun. agar dirinya dapat memberikan kecupan selamat pagi lalu membuatkan sarapan.

namun alangkah terkejutnya ketika sang 'ayah muda' itu mendapati bagaimana Junghwan sedang menangis dalam diam, menatap penuh benci kepada bayi sembari menyusui putra mereka dengan botol susu.

"sayang! Junghwan.. maaf saya lupa buatin Jungwon susu!" dengan segera, Jeongwoo langsung mengambil alih putra mereka— Park Jungwon dari gendongan Junghwan. suami manisnya itu terlihat amat kacau, jadi sang dominan merasa submisifnya harus diberikan waktu sendiri daripada dibiarkan stress mengurus bayi.

pria berbahu lebar itu duduk di tepi ranjang sebelah si manis. berharap harap cemas agar susu ini segera habis sehingga ia dapat meletakkan Jungwon di ranjangnya, lalu memeluk Junghwan erat erat.

mata tajam serigala itu sesekali melirik yang lebih muda penuh khawatir. Junghwan masih tak bergeming dari posisinya, pemuda spesial itu masih tenggelam dalam tangisan dengan pandangan mata yang kosong. wajahnya kacau, rambutnya acak acakan. kondisinya memprihatinkan.

"adek.. Junghwan.. hey?" Jeongwoo mencoba menegur agar lamunan Junghwan pecah. namun justru si manis hanya melirik tak minat. raut wajah malas itu tercetak jelas karena Junghwan tak suka dengan sosok bayi yang ada dalam gendongan Jeongwoo.

bersyukur, susu dalam botol itu semakin menyurut dan akhirnya habis. Jungwon telah terlelap kembali. jadi dengan segera, Jeongwoo membawa bayi itu untuk diletakkan di atas ranjang khususnya. setelah memastikan bayinya aman dan nyenyak. Jeongwoo langsung menghampiri sosok bayi lain yang juga sangat membutuhkan perhatiannya.

dipeluknya tubuh Junghwan erat erat, tak lupa pria Park itu menghujani kecupan penuh sayang pada pucuk kepala Junghwan. menggumamkan pujian pujian serta pertanyaan basa-basi karena si manisnya baru bangun tidur.

"sayang udah bangun? mau sarapan apa mandi dulu? ayo saya masakin? atau adek mau order makanan aja?"

namun tentu saja, seperti yang kalian lihat saat ini. ternyata pertanyaan itu tak mendapatkan balasan apapun. justru tangisan itu semakin pecah karena sang dominan memberi begitu banyak perhatian dan afeksi.

bayi; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang