Jordan dimakamkan di negara kelahirannya yaitu di Swedia, pemakamannya diisi dengan duka dari kerabat dan tentunya orangtuanya, tapi ada hal yang Doyoung heran orangtua Jordan adalah orang Korea Selatan asli begitu juga kerabatnya, tapi bagaimana bisa Jordan terlahir dengan gen bule yang kuat.
Ditengah-tengah itu Doyoung melihat Taeil menangis dalam diamnya sambil menatap pigura foto Jordan yang tengah tersenyum, dan barulah Doyoung menyadari jika tubuh kecil yang Jordan miliki bukanlah tanpa sebab, dirinya terlihat ceria namun layu seperti tumbuhan yang terlihat indah namun layu dan masih berusaha untuk tetap bertahan meskipun daunnya sudah mulai berjatuhan.
Seminggu kiranya setelah kematian Jordan Taeil tak kunjung bercerita apapun padanya, Taeil jatuh dalam keterpurukannya dan tentunya selalu Doyoung temani, dengan sabar Doyoung merawat Taeil yang sempat denam tinggi karena terus menangis semalaman.
Hari ini Doyoung diajak jalan-jalan untuk melihat-lihat kota tempat mereka berada saat ini, dan mereka berhenti dibawah jembatan Röda Sten Konsthall, salah satu objek wisata yang direkomendasikan jika ada yang pergi ke Swedia.
Tidak ada yang terlalu spesial tapi menurut Doyoung tempat ini cocok untuk healing saat hati sedang gudah dan sedih, pemandangan yang langsung pada sebuah sungai didepannya dan diatasnya jembatan yang sangat bagus apalagi disaat senja saat lampu-lampu mulai menyala menambah kesan tenang dan nyaman disana.
"Jordania bukanlah anak kandung dari tuan dan nyonya Hwang, mereka mengadopsi Jordania yang merupakan salah satu anak dari korban penjualan manusia di Busan Port belasan tahun yang lalu"
Doyoung menoleh pada Taeil yang juga menatapnya sambil tersenyum tipis.
"Keluarga Hwang memang dekat dengan keluargaku sejak dulu oleh sebab itu aku tau dan kami berdua yang kebetulan seumuran menjadi cepat dekat, aku masih ingat saat itu usia kami sama-sama baru menginjak delapan tahun dan itu pertama kalinya kami bertemu"
Doyoung mendengarkan cerita itu dengan seksama tanpa ada keinginan untuk bertanya.
"Awalnya semua baik-baik saja, sampai pada akhirnya Jordan mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya menjadi cacat, Jordan harus berjuang hidup sampai akhirnya tubuhnya bisa kembali seperti semula meskipun sangat rentan, saat memasuki sekolah menengah atas aku dan Jordan akhirnya menjalin kasih"
Sampai disini Doyoung terkejut tapi masih menahan diri agar tidak bertanya apapun.
"Aku mencintai Jordan lebih dari siapapun saat itu sampai akhirnya kami harus mengakhiri hubungan kami karena sama-sama harus terpisah untuk melanjutkan pendidikan, Jordan kuliah di Swedia sedangkan aku kuliah di Jerman, kami sempat lost contact selama beberapa tahun, sampai akhirnya perasaanku pada Jordan mulai abu-abu aku mulai melupakannya dan berhenti berusaha menghubunginya, aku mulai lupa bahwa aku pernah memiliki Jordan dalam hidupku setelah aku melihatmu"
"Sosok lucu bermata bulat bergigi kelinci yang memiliki senyuman manis mempesona mampu mempengaruhi separuh atensiku saat itu, kau datang sebentar namun mampu memberikan efeksi besar terhadap diriku, aku mulai menyibukkan diri mendekatimu mencari perhatianmu, aku tidak pernah se effort itu untuk mendapatkan seseorang, kau membuatku jatuh dalam jurang cinta yang entah dimana ujungnya"
"Namun hari itu Jordan datang, dia tidak berniat sedikitpun untuk merebutku darimu dia mengucapkan selamat padaku karena sudah memiliki kekasih baru"
Flashback
"Selamat Il, aku senang melihatmu bahagia dengan orang lain, dan aku sangat senang kau sudah melupakanku" ucap Jordan sambil tersenyum.
Suasana club yang ricuh tidak membuat Taeil tuli dan tidak menyadari ada yang tidak beres pada Jordan.
"Kau baik-baik saja? kau terlihat lemas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot ||•ilyong•||
Fanfiction[Ilyong in your area] One-shot,two-shoot ilyong story Kebanyakan isinya mature conten Doyoung uke! Taeil seme! HOMOPHOBIC MENJAUH!! Tidak menerima hujatan dalam bentuk apapun 😝 Start : 9 Februari 2021 Fin : 🏅#6 nc