#7.Awaken

254 33 0
                                    

Doyoung akhirnya keluar dari rumah sakit setelah selama empat bulan dirawat disana, Doyoung mengalami kecelakaan yang membuatnya hilang ingatan, dan hari ini ia akan membangunkan kembali ingatan-ingatan yang telah tertidur didalam kepalanya.

Ia pergi kesebuah tempat yang sempat ia mimpikan, tempat itu adalah sebuah taman yang sudah terbengkalai perlahan ia melangkah dan mengelilingi taman itu, matanya terpejam seiring bersama dengan ingatan yang muncul dikepalanya, ia tersenyum saat mengingat bahwa ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang sangat tampan disini.

Perjalanan Doyoung terus berlanjut dan ia hanya mengikuti nalurinya untuk pergi kemana dan apa yang akan dia lakukan, hingga akhirnya ia berhenti disebuah rumah yang cukup besar, namun kelihatannya rumah itu sepi dan tidak ada orang didalamnya, ia masuk ke pekarangan rumah itu dan saat itulah kepalanya terasa sangat sakit dengan suara berdenging yang kuat dari telinganya.

Doyoung tersimpuh ditanah saat kepalanya dihujami oleh ingatan-ingatan yang akhirnya menjadi puzzle yang sempurna, Doyoung bahkan menangis sekuat mungkin karena serangan sakit yang dapatkan sangat luar biasa, akhirnya Doyoung pingsan didepan rumah itu, rumah dirinya dan keluarga kecilnya.

Doyoung terbangun dan hal pertama yang ia lihat adalah seorang remaja yang menangis sambil menggenggam tangannya, remaja itu terlihat bergumam dengan mata terpejam, Doyoung tau remaja ini, dia adalah putranya, ia benar putranya Moon Yangyang.

"Yangyang" lirihnya pelan.

Mendengar suara dari ibunya, Yangyang langsung memeluk tubuh orang yang sangat ia rindukan, sosok yang telah menghilang selama empat bulan, ia terus menanyakan kemana ibunya selama ini dan meninggalkan mereka tiba-tiba.

Doyoung hanya bisa diam sambil mengelus punggung putranya pelan, ia melihat sekitar dan tidak menemukan orang yang terus menghantui malamnya, orang yang terus hadir dalam mimpinya, suaminya Moon Taeil tidak ada disini.

"Dimana ayahmu nak?"

"Pa-papa dirumah sakit jiwa ma, papa menjadi gila karena mama menghilang, papa menjadi depresi karena mama pergi"

Untuk kesekian kalinya Doyoung terkejut hari ini, kondisinya memang tidak parah jadi ia bisa langsung pulang pada malam harinya, Doyoung langsung meminta Yangyang untuk mengantarkannya pada suaminya, sesampainya di rumah sakit itu Doyoung berlari menuju ruangan rehabilitasi Taeil, kehadirannya membuat Haechan yang memang menjaga Taeil terkejut, tapi Doyoung meminta untuk memberikannya waktu bersama suaminya.

Haechan hanya mengangguk dan menanti penjelasan dari saudaranya yang datang bersama sang ibu, Doyoung masuk dan melihat Taeil duduk membelakanginya sambil memeluk sebuah boneka yang memakai pakaian favoritnya.

"Taeil hyung" panggilnya pelan.

"Doyoungie... kenapa kau terus menghantuiku, kenapa?..." lirih Taeil pelan, Taeil pikir suara itu hanyalah suara dari kepalanya seperti yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.

Namun sebuah tangan menyentuh pundaknya, ini terlalu nyata untuk disebut halusinasi untuk Taeil, ia menoleh dan langsung melihat Doyoung yang tersenyum padanya, untuk memastikan Taeil menggenggam kuat tangan Doyoung sampai membuat istrinya itu mengaduh kesakitan.

"K-kau, kau kembali Doy!!"

Taeil memeluk tubuh Doyoung erat dan menangis untuk melampiaskan kebahagiaannya, Doyoung sendiri juga ikut menangis karena melihat kondisi suaminya yang benar-benar berantakan.

Taeil sudah memutuskan untuk menceritakan kebenaran tentang dirinya, ia menceritakan semuanya tanpa terkecuali ia bahkan benar-benar siap jika Doyoung dan anak-anaknya memilih untuk pergi meninggalkannya, ia siap menanggung semua konsekuensi yang akan ia hadapi.

Namun Doyoung nya hanya tersenyum dan menggenggam tangannya.

"Aku akan terus bersamamu bahkan saat kau memintaku pergi, kebenaran tentang hidupmu tidak akan mengubah cinta tulusku, aku mengerti dengan keadaanmu dan kini kau bisa bangkit dan lepas dari jeratan ketakutanmu, hyung aku mencintaimu bukan karena latar belakangmu, aku mencintaimu karena itu adalah kau, anak-anak menyayangimu karena kau ayahnya, jadi berhentilah merendahkan diri sendiri, jangan membenci dirimu sendiri, kau adalah yang terbaik untuk dirimu sendiri, kau adalah orang pertama yang mencintai dirimu sendiri, kau adalah malaikat yang diselimuti rasa takut dan membuat sayapmu tidak terlihat, membuatmu terjebak dalam bayangan ketakutan dan kegelapan, cobalah untuk menerima masa lalu mu, maka semuanya akan baik-baik saja"

"Aku, aku mencintaimu Moon Doyoung"

"Aku juga mencintaimu Moon Taeil"












Wings short story end.

Sebenarnya ini beneran gak jelas, tapi yaudah lah.

Love Shot ||•ilyong•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang