bayi

403 46 1
                                    


Doyoung dan Taeil adalah tetangga, unit apartemen mereka bersebelahan jadi tidak heran jika keduanya cukup dekat. Doyoung sering membagikan masakan buatannya kepada Taeil dan Taeil sering membantu Taeil mengerjakan tugas Doyoung. Disuatu hari yang suram atau dengan kata lain hujan, Doyoung dan Taeil pulang bersama dari kampus karena secara kebetulan mereka satu kampus.

Tiba-tiba ditengah-tengah antara unit apartemen Doyoung dan Taeil tergeletak sebuah keranjang aneh dan mencurigakan. Keduanya saling tatap dan akhirnya mendekat.

"Keranjang apa hyung?"

"Entah, sepertinya sampah?"

Setelah semakin dekat mereka dengan jelas mendengar suara tangisan bayi, mendengar itu Doyoung menyembunyikan dirinya dibalik tubuh kecil yang lebih tua. Doyoung takut cerita hantu kuntilanak yang Taeyong ceritakan benar-benar ada dan hantu itu meninggalkan anaknya disekitar sini.

"Hyung, kau dengar?"

"Ya aku dengar, sepertinya dari keranjang itu? ayo kita lihat"

"Eyy, kau gila hyung? aku takut huhu, kau saja yang periksa aku tunggu disini"

Doyoung merapat pada pintu apartemen Taeil, karena unitnya berada disebelah yang dimana jika ingin kesana Doyoung harus melewati keranjang aneh dan mencurigakan itu. Taeil menggeleng pelan dan berjalan santai menghampiri keranjang tersebut, ia membuka kain yang menutupi keranjang itu dan benar saja, seorang bayi kecil dan lucu tengah menangis, bayi ini sepertinya baru berusia beberapa bulan.

"Gila, siapa yang membuang bayi dijaman sekarang?!"

Taeil dengan perlahan menggendong bayi itu dan menghampiri Doyoung yang sudah ketakutan setengah mati, tapi setelah melihat itu adalah bayi manusia rasa takut Doyoung langsung menguap begitu saja.

"Bayinya lucu hyung! tapi siapa ibu atau ayah yang tega menbuangnya? kasihan sekali, bagaimana jika kita rawat saja?"

Taeil sih mau mau saja, tapi ia harus melaporkan hal ini ke kepolisian terlebih dahulu, siapa tau anak ini bukan dibuang tapi diculik oleh orang yang tidak bertanggungjawab dan akhirnya meninggalkan nya begitu saja disini.

"Aku mau saja Doy, tapi bukankah lebih baik kita bawa anak ini ke kantor polisi terlebih dahulu? bagaimana jika ank ini diculik lalu diletakkan disini?"

Doyoung berpikir, ada benarnya juga ucapan Taeil.

"Baiklah, tapi sebaiknya kita lakukan itu besok. Hujan sangat deras sekarang, hyung tidak mungkin tega membawa anak itu dalam cuaca seperti ini kan?"

Taeil mengangguk, dan setelah sedikit diskusi anak itu akhirnya akan tinggal bersama Doyoung. Karena Doyoung memiliki banyak keponakan, dia jauh lebih berpengalaman mengurus bayi dari pada Taeil, jadi untuk malam ini biarlah bayi itu dirawat oleh Doyoung sendiri dulu.

"Bayi belum makan, aku tidak punya susu dan dot dirumah, bagaimana caraku memberi asupan pada anak ini?"

Bayi itu tidak rewel, hanya saja Doyoung tidak tega jika tidak memberi sumber kehidupan pada bayi itu. Bagaimana jika bayi itu tidak mengkonsumsi apapun seharian? tapi jika dipikir lagi, yang Doyoung hadapi adalah bayi baru lahir mungkin tak apa jika tidak minum susu dalam sehari.

"Hm, baiklah kita beri air putih saja pelan-pelan"

Dan malam itu Doyoung habiskan untuk merawat bayi laki-laki yang baru ia dan Taeil temukan. Besoknya mereka membawa bayi itu kepada pihak kepolisian dan meminta mereka mencari tau keluarga bayi ini, dan untuk sementara waktu mereka juga harus merawat anak itu sampai polisi menyelesaikan penyelidikan mereka.

◦•●◉✿ 𝑏𝑎𝑦𝑖 ✿◉●•◦

Setelah memberitahu orangtua mereka, kini sudah seminggu bayi kecil itu dirawat oleh Doyoung dan Taeil. Atas kesepakatan bersama mereka tinggal bersama di unit Taeil untuk menjaga anak itu, rasanya seperti mereka adalah ayah dan ibu dari anak itu sendiri. Saat keduanya kuliah, orangtua mereka lah yang menggantikan kedua pemuda itu menjaga bayi lucu itu.

Love Shot ||•ilyong•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang