dari open BO jadi cinta

410 32 4
                                    


"Kemana Doy?" tanya Ten.

"Kaga liat jam lu?"

Ten menoleh ke arah jam dinding dan langsung membelalak kaget, dirinya meloncat dari kasur dan berlari menuju kamar mandi.

"Sialan lo Doy! kenapa gak ngasih tau sih!"

"Ya lo keasikan nonton tiktok, kenapa malah nyalahin gue"

"Aaaaa bisa telat mangkal gue anjingggg!!!!!"

Kalo kalian pikir maksud Ten adalah mangkal ojek maka kalian salah, mangkal yang dimaksud pria pendek, cantik dan imut itu adalah mangkal lonte. Iya, lonte kalian gak salah baca, mereka berdua lonte tapi mari lupakan fakta itu, sekarang Doyoung sudah keluar dari kontrakannya dan berjalan menuju tempat dia mangkal. Doyoung itu definisi lonte premium, dia gak bisa sembarangan dipake, kalau mau sama dia harus booking dulu di twitter nya dan janjian hari, waktu dan tempatnya. Kalo gak ada ya Doyoung diem doang di pangkalan, kaya sekarang dia cuma pengen nongkrong doang disana karena gak ada orderan, jiakh orderan.

"Oy Doy, free lo?" tanya salah satu dari mereka.

"Iya nih, akhir-akhir ini sepi. Gue kemahalan pasang harga kali ya" ucap Doyoung sambil tertawa.

"Dih sok sok an lo, bilang aja sengaja pasang harga tinggi supaya gak ada yang berani booking kan. Kita semua juga udah sadar kali Doy, lo pengen keluar dari dunia per lonte an ini, tapi sadar lo gak bisa ngasilin duit halal" ucap gadis cantik berambut pirang.

Doyoung menghela nafas kemudian memandang langit malam, mencoba mencari bintang yang paling terang.

"Bisa dibilang gitu, gue udah coba cari kerjaan tapi gak ada yang mau nerima, jadi gak bisa langsung berenti nge lonte gitu aja. Gue sebenernya udah cape, udah terlalu lama buat gue jadi orang kotor kayak gini"

"Kerjaan kita kotor, kita semua tau itu tapi kalo udah takdir nya kita bisa bebas dari dunia kotor ini, pasti bebas kok. Buktinya banyak kan temen-temen kita yang akhirnya sukses dijalan yang bener" ucap gadis itu lagi.

Berperang dengan dunia yang keras, gak sedikit dari orang-orang memilih jalan yang gelap untuk bisa makan sehari-hari, ya contohnya mereka ini. Mereka gak pernah membenarkan pekerjaan mereka, tapi untuk saat ini mereka gak punya pilihan. Namun bukan berarti mereka gak mencoba untuk keluar dari gelapnya jalan yang udah mereka pilih, dan sekarang Doyoung lagi mencoba merangkak keluar dari gelapnya pekerjaan dia.

Seiring berjalannya waktu, satu persatu teman-temannya Doyoung pergi dengan partner mereka dan tersisa lah Doyoung sendirian, tiba-tiba HP nya berbunyi dan menunjukkan notifikasi dari aplikasi biru.

"Tiba-tiba banget jam segini ada yang nge-chat, lah anjir orang booking ternyata! ada yang berani juga"

Setelah memastikan tempat pertemuan Doyoung bergerak dari tempatnya menuju tempat partnernya, Doyoung menempuh perjalanan selama setengah jam baru bisa bertemu pelanggan nya. Setelah memastikan posisi masing-masing akhirnya keduanya bertemu dan orang yang memesannya adalah Moon Taeil.

"Kenapa gak di hotel kak?" tanya Doyoung.

"Saya booking bukan buat nganu, saya cuma butuh temen"

"Lah kak? saya lonte, bukan rental temen"

"Iya saya tau, makanya saya pesen kamu"

"Lah anjir? tiba-tiba banget gitu?"

"Udah kamu ini gak usah banyak lah lah, ikut aja"

Taeil menggandeng tangan Doyoung, mereka lagi ada di restoran dan Taeil mengajak Doyoung untuk makan malam romantis. Doyoung gak mungkin nolak rezeki makan enak kan? tapi agak aneh aja gitu nemu klien kayak gini, malam itu beneran dihabiskan tanpa adengan ahem ahem sama sekali. Doyoung betulan hanya menemani Taeil kemanapun laki-laki itu pergi lalu pulang dengan membawa uang bayarannya, dan belanjaan yang dibelikan Taeil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Shot ||•ilyong•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang