be good stepmother

416 37 5
                                    


Hari ini di teriknya matahari, seseorang nampak tak bergeming sama sekali. Menatap batu nisan dengan nama seseorang tertera disana.

(Warn! tulisan miring adalah flashback)

Doyoung melangkah masuk kedalam rumah besar milik seorang pengusaha kaya raya yang kini adalah suaminya. Taeil seorang duda anak tiga memperistri seorang remaja berusia 19 tahun, hampir seumuran dengan anak sulung nya —Moon Junkyu.

Mungkin sulit bagi Doyoung untuk beradaptasi dengan anak-anak suaminya, karena bagaimanapun dirinya masih remaja, ia tak punya pengalaman mengasuh seorang anak. Apalagi kedatangannya sudah tak disambut dengan baik oleh ketiga anak suaminya.

"Papa apa-apaan?! dia itu cuma setahun lebih tua dari Junkyu pa! dia gak akan bisa gantiin posisi mama!" teriak Junkyu pada ayahnya.

"Kamu gak boleh gitu Junkyu, Doyoung baru datang kerumah ini dia butuh waktu untuk adaptasi, dia pasti bisa jadi ibu yang baik buat kalian" ucap Taeil lembut.

Doyoung tentu mendengar pertengkaran antara ayah dan anak itu, ia bertekad akan melakukan apapun untuk bisa menjadi ibu yang baik untuk mereka. Ia sendiri memang yakin tak bisa menggantikan posisi mendiang ibu kandung mereka, tapi Doyoung ingin menjadi sosok baru, sosok ibu dan teman untuk anak-anak suaminya.

Namun agaknya semua itu hanya angan Doyoung, baik Junkyu, Yangyang dan Hanjie tak pernah meliriknya, apapun yang ia lakukan. Pernah satu hari dimeja makan Doyoung berinisiatif untuk mengambilkan makanan untuk mereka, namun respon yang diberikan ketiganya membuat Doyoung menangis dalam kesendiriannya.

"Jangan sentuh makananku! semuanya jadi kotor karna tanganmu!" ucap Yangyang.

"Han gak mau makan makanan menjijikkan ini, Han makan diluar aja" ucap Han yang mulai beranjak pergi.

Junkyu hanya menghela nafas nya berat dan melemparkan sendok kemeja dan menumpahkan makanannya. Taeil mengatakan jika anak-anak butuh waktu untuk menerimanya jadi ia harus sedikit bersabar.

Taeil memang tak pernah bisa marah pada anak-anaknya karena memang itulah sifatnya, ia tenang dan nampak tak punya emosi. Taeil juga jarang berasal dirumah karena urusan pekerjaan yang mengharuskannya pergi keluar kota atau keluar negeri.

Hari itu Taeil sedang tidak ada dirumah, Doyoung baru saja selesai membereskan kamarnya dengan Taeil, Doyoung berinisiatif membersihkan tempat kerja Taeil. Awalnya biasa saja sampai ia tak sengaja menyenggol sebuah foto dan membuat kaca pigura nya pecah.

Itu adalah foto seorang wanita yang sangat cantik dengan Taeil dan tiga anak laki-laki yang masih kecil. Dan Doyoung sangat yakin jika ini foto keluarga milik Taeil dengan mendiang istrinya dan ia memecahkan nya.

Entah sejak kapan Yangyang ada didepan ruang kerja ayahnya, namun yang Doyoung ingat anak itu marah besar padanya yang sedang membersihkan serpihan kaca. Tubuhnya didorong kuat sampai membentur lemari berkas milik Taeil, tangannya yang memegang pecahan kaca langsung berlumuran darah karena Doyoung yang reflek menggenggamnya.

Yangyang memakinya, remaja yang berberda tiga tahun darinya itu terus mengatakan kata-kata kasar padanya. Doyoung? ia hanya dapat diam dengan pandangan buram karena menahan tangis.

Setelah beberapa bulan tinggal bersama, tak ada yang berubah diantara mereka. Doyoung masih berusaha untuk dekat dengan anak-anak dan mereka yang terus menjauh dari Doyoung, Taeil sendiri nampak tak ada inisiatif untuk membuat istrinya itu dekat dengan anak-anaknya.

Love Shot ||•ilyong•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang