Hai baby...Ada yang masih mau baca gk nih cerita, kalo masih... Aku lanjut. Kalaopun nggak juga... Aku ttp lanjut.
Next to be reading...
Dan kini pertemuan joss dan juga bai, mereka janjian bertwmu di kafe terdekat yang mudah untuk dikunjugi. Dan juga untuk membahas tentang masalah mereka berdua.
Dan di sini, bai sedang menunggu joss datang, karena mereka sudah janji akan bertemu.
Selang beberapa menit akhirnya joss pun sampai, masuk ke dalam kafe dan duduk di salah satu kursi yang sudah di siapkan. (ini kursinya khusus ya)
"maaf, jasi lama menunggu" ucap joss sekedar basa basi.
"tidak juga... " ucap bai santai.
"terimakasih sudah mau menungguku" kata joss
"langsung saja ke intinya, cepatlah... Aku tidak punya banyak waktu" ucap bai, namun masih ada rasa kesal dan sesak di dadanya.
Apalagi saat bertemu dengan mantan kekasih yang sudah lama tidak menganggapnya ada. Dan sekarang sudah datang dan memintanya untuk menunggunya disini.
Muak...
Sakit hati...
Kecewa...
Itu sudah pasti."terimakasih sudah mengantarku pulang" ucap bai
"tidak perlu sungkan, aku dengan senang hati akan mengantarmu" kata joss sambil memperlihatkan senyuman tulus dari bibirnya.
Bai sangat bahagia karena joss sudah berubah, dari yang dulu menjadi kasar dan sekarang menjadi sehangat ini. Bai merasa di perhatikan, mengingat dulu saat bai tidak dihiraukan oleh joss, sekarang berbanding terbalik. 'joss benar-benar sudah berubah, aku mencintainya' monolognya dalam hati
Bolehkah dia egois...
Dia ingin memilikinya kembali...
Tapi takut, sesuatu akan terjadi. Dan nanti, tunggu saat yang tepat.Flashback on
Bai sudah akan pergi setelah mendengar semuanya, saat tahu kalau joss juga belum ada yang memiliki. Tapi dia harus pergi, takut cinta lama bersemi kembali.
"aku minta maaf, aku ingin mengatakan yang sebenarnya tentangku. Tapi aku mohon, dengar sekali saja setelah itu kau boleh membenciku" kata joss
Benci...
Tidak... Dia tidak membencinya.
Dia menyayanginya. Tapi....Setelah joss berkata seprti itu dan bai bersedia mendengarnya. Saat setelah joss mengatakan itu semua, bai benar-benar tidak bisa lagi harus berkata apa. Air matanya sudah menggenang ,sudah siap akan meluncur dari tempatnya.
Bai merentangkan kedua tangan, dan joss kini memeluknya, rasa ini masih sama. masih sama seperti dulu, saat pertama mereka menjaling hubungan dan saling memberi kehangatan.
"terimakasih, sudah menjadi pendengar setiaku" ucap joss masih dalam posisi mereka berpelukan.
"mmm... Phi... Bisa tolong kau lepaskan, aku sesak" ucap bai saat joss memeluknya erat.
Joss refleks melepaskan pelukannya.
"maaf... " ucap joss dengan tangan yang menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia jadi salah tingkah sendiri.
"aku mau pulang phi"
"ya sudah aku antar"
Bai hanya mengangguk samar.
Falshback of
"aku pergi dulu, lekaslah tidur... Jangan begadang... " ucap joss dan hanya ditanggapi dengan senyuman oleh bai. Kalo di tanya, apakah dia malu? Ya iyalah dia malu. Mana natapnya juga dalem banget itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby (end)
Randomini adalah kisah tentang seorang perth tanapon, seorang duda tampan dan kaya yang memiliki banyak perusahaan dimana mana. Hidupnya berubah, setelah mengadopsi seorang anak ,eh tapi belum resmi menjadi anaknya. duda yang kesepian kerana, istrinya p...