Sugar Baby.18

155 10 0
                                    

Ada yang ngambek tapi bukan pacar, ada yang marah tapi bukan pacar.

Kayaknya dia lagi PMS dech, jadi pacar aku mau gk. Pacar online, hahha..! Kalo ada yang mau. 😊😊

Cuss lanjut babe...!

'momm... Aku sudah... ' ucapan perth terhenti saat pandangannya melihat ke arah bua.

Berjalan ke arah nakas dan meletakkannya  di sana.

Duduk di samping tui.
"momm... Sejak kapan" bisik perrh pada tui "sejak tadi, sebelum kau masuk ke sini" ucap tui ikut berbisik.

"bua... Kau makan dulu ya" ucap tui pada bua. Dan bua hanya mengangguk dan tersenyum.

"bua... Apa kau mengingatku" tanya perth dan bua hanya mengangguk.

"kalau saint dan mantan istriku, apa kau ingat juga " tanya kembali perth.

Bua yang mendengar ucapan perth seperti itu segera merubah mimik wajahnya dan berucap.

"siapa saint, dan siapa mantan istrimu. Seingatku kamu cuma punya aku" ucap bua.

Perth yang mengerti situasi segera mengganti topik pembicaraan.

"ehemm... Makanannya sudah siap" ucap perth.

Sedang kan saint dah bayinya mereka pergi ke rumah mendiang nuk pirada ibunya saint. Dan di bagian cerita ini, kyknya saint tidak akan ada dulu dech.

.
.

Kini tui dan perth membawa bua menuju ke kediaman rumah tanapon, dan di sambut hangat oleh semua penghuni rumah tanapon.

Bua yang bingung, mengapa dirinya di bawa kemari pun merasa aneh dan takut. Tapi bua coba tepis pikiran itu.

Mereka turun dari mobil bersamaan dengan membawa semua barang-barang bua yang nereka bawa dari rumah bua.

"ayo kita masuk" ucap tui dengan nada di lembut-lembutkan. Dan bua mengangguk dengan tersenyum.

Mereka masuk ke dalam, dan bua di bawah masuk kedalam kamar yang sudah disiapkan khusus untuknya.

"nah..! Ini kamarmu bua, baik-baik ya di dalam" ucap tui pada bua, dan di balas dengan senyuman manis yang sepertinya juga takut karena dengan nada tui saja bua sudah panik.

'haduhh...tenang bua!' ucap bua dalam batinnya.

Dan perth meninggalakn bua di dalam kamarnya, dan langsung naik kekamar atas yaitu kamarnya sendiri.

Sedangakan kamar yang di gunakan oleh bua, sebenarnya adalah kamar yang sudah didisain khusus untuk saint. Tapi karena bua yanh datang jadinya bua yang menempatinya.

''tapi... Kenapa nyonya galak itu bisa baik ya padaku, hahh..sudahlah!'' ucap bua pada dirinya sendiri.

.

Bua bangkit dari duduknya, dan memikirkan rencana baru yang akan di lakukan dengan secara perlahan. Tapi sebelum ia melakukannya, tiba-tiba suara dering ponsel membuyarkan kesenangannya.

Segera mengangkat telponnya dan berucap.
"ha_hallo...!" ucap bua gugup saat menerima telpon dari seseorang yang ada di seberang sana.

'halo bua... ' ucap suara yang berada di seberang sana.

"ss_ssiiapa..!" ucap bua takut, sebab bua tahu ini suara siapa. Dan bodohnya dia lupa jika ada bay yang masih menyimpan nomornya.

'apa kau lupa padaku' tanya suara di seberang sana.

PRAAKK!

suara ponsel yang dilempar oleh bua pecah dan terbentuk lagi, dan bua jadi takut dan panik sekarang.

Setelah itu terdengar suara dari arah luar bersamaan dengan suara pintu yang terbuka sangat keras hingga membuatnya tersentak kaget.

BRAAKK!

"ada apa bua...mengapa kau berisik sekali, kau menggangguku...tahu tidak" ucap tui dengan nada sedikit meninggi, bersamaan dengan itu juga sura perth dari luar mengalihkan perhatian keduanya.

"ada apa ini momm...hahh!!! Ya ampun bua" ucap perth pada tui dan juga kaget saat melihat pecahan kaca hp yang hancur, juga ponsel yang sudah tidak di perbaiki lagi.

"KAU INI APA-APAAN HAHH! KAU MAU MEMBUAT KEGADUHAN DISINI!"

"sudah cukup perth, kasian tenagamu tidak baik untuk marah, nanti anak mommy jadi jelek" ucap tui berusaha mencairkan suasana.

"TAPI BUA M_"

"perth sudah cukup...biar mommy yang atur dia, sebaiknya kau balik kekamarmu saja" ucap tui pada ananknya.

Bua yang mendengar ucapan tui disertai dengan tatapan mautnya, membuat bua takut dan panik.

Ekspresi wajah tui saat ini, ibunya harimau. Tatapan matanya yang tajam, dan juga senyum smirknya yang menambah kesan seram di dalam kamar tersebut.

"momm...bua minta maaf, tadibua_"

"tadi kenapa, ayo ceritakan" potong tui dengan nada lembut tapi terdengar seperti ingin membunuh.

"tt_tadi bb_bua tett_terri_ma telpon... Jj_jadi bua takut lalu...tidaksengajabuamelemparponselitu" ucap bua dengan satu tarikan nafas di kalimat terakhir.

"hahh! Kau ini, perth...!!!" panggil tui.

"ada apa momm... " ucap perth setelah membuka pintu dan hanya menyembulkan kepalanya di balik pintu.

"pergi beli Handphone, untuk adikmu" ucap tui menjeda kalimat terakhir, dan sukses membuat perth menganga lebar. Sedangkan bua tidak kalah terkejutnya dengan perth tapi dia pikir mungkin tui hanya salah ngomong saja.

Dan bua berusaha bersikap seprti sedia kala, meskipun hatinya kini dilanda perasaan aneh dan juga tidak mengerti.

Bye...lanjut lagi nanti..!

Tapi gak janjji sih

Love you...😘😘😘

Sugar Baby (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang