Prolog

1.4K 43 0
                                    

Lilian laisina, panggilannya lian cowo yang cuek, angkuh, tidak banyak bicara dan selalu malas. Ingat selalu malas! Seperti sekarang Rian tidak habis pikir dengan anak nya yang satu ini padahal sekarang sudah jam 8 lewat tapi anaknya ini masih tidak mau bangun. Dan hari ini disekolah baru lian akan diadakan pengenalan murid baru tapi memang dasar lian pemalas jadi dia bisa apa? Hanya Geleng-geleng melihat lian yang kembali terlelap

"Lian bangun! Ini udah jam 8 mau telat kamu?"

Tidak mendapatkan respon hanya helaan nafas teratur yang terdengar. Rian beranjak duduk di samping lian dan tangannya beralih mengusap kepala lian lembut. Anaknya selalu saja menggemaskan!

"Udah telat papa ngapain juga masuk nanti juga gerbangnya digembok" gerutu lian masih dengan mata terpejam

"Sekolah kamu ada acara jadi gerbangnya gak akan di gembok" Rian terkekeh nampaknya anaknya masih kesal karena dulu lian pernah telat sekali dan naas nya disuruh pulang dan dikasi surat sanksi

"Ayo bangun papa udh siapin susunya tuh nanti dingin ga enak" lagi lagi tidak ada respon, dia geram sendiri dengan kelakuan anaknya yang satu ini.

Cklek

"Loh adek belum bangun juga pa?" genta mengernyit bingung dan dengan refleks langsung melihat jam tangan nya, beralih langsung menatap sang ayah yang hanya dijawab gelengan pasrah dan beranjak menepuk bahu sang anak

"Kamu aja ya bang yang bangunin adek, papa mau ke bawah dulu ada urusan"

______

Rian menghembuskan nafas kasar, dia pusing! Dari tangga terdengar genta dan lian yang tengah berdebat membela kesalahan masing masing. Huh

"Mangkanya malem itu dibuat tidur, lah ini enggak malah main game trs sampe pagi"

"Kaya gak pernah aja"

"Bantah trooossss udh pinter ya sekarang kamu"

"Emang gue pinter lu yang rada bodoh"

"Heh pake gue siapa yang ajarin?!"

"Abang tadi" ucap lian dengan wajah watadosnya yang membuat genta semakin melotot

"Udah ga usah debat, udah siang ini mau telat lian?!" Rian segera melerai perdebatan kedua anaknya karena kalau tidak bisa jadi perang dunia kedua nanti disini.

"Lian trs yang disalahin"gerutu lian datar

Rian mengambil nafas perlahan lalu dihembuskan. Huh pusing dia tuhh

"Udah diem sekarang sarapan!" ucap Rian tak terbantahkan

Mereka berdua segera menduduki kursi masing masing dan memulai acara sarapan seperti hari hari biasanya, yahh walaupun sekarang sudah jam 9, sarapan tetap dilakukan meskipun anaknya telat berangkat sekolah nanti yang penting anaknya harus sarapan terlebih dahulu, prinsip Rian hanya satu, jangan sekolah kalo tidak mau sarapan!

"Susunya diminum lian!" ucap rian saat melihat lian hendak berdiri memasang tas nya

"Udah kenyang pa ga muat" ucap lian sambil memegang perutnya layaknya ibu hamil tidak lupa pula dengan watadosnya

"Ga usah sekolah kalo ga dihabisin"ancam Rian

" Ya udah enggak sekolah aja deh lian ngantuk" Nah kan memang anaknya yang satu ini tidak punya akhlak ancaman malah menjadi peluang. Sungguh anakmu ini rian!!

"Ga lian sekolah, sekarang kamu ada MPLS baru masuk juga ga boleh bolos bolos. Ayo habisin susunya terus papa anter, abang sekarang libur dulu besok baru sekolah" lian menggerutu menunjuk kan expresi termalas nya

"Itu abang boleh ga sekolah"

"Abang kan sakit kemarin sekarang masih agak anget, emang lian mau bang ge pingsan di sekolah?" genta berusaha membujuk adek nya yang memang mungkin sedang malas malas nya untuk sekolah, dia sih tidak tega memaksa lian tapi siapa yang berani jika rian sudah berucap.
Setelah menghabiskan susu dengan sedikit paksaan, lian berangkat dan diantar oleh ayah nya.


______

.
.
.
.
.
To be continued

Lilian LaisinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang