Part 10

312 24 2
                                    

Lian merebahkan dirinya dipaha sang ayah, badannya sudah enakan dan demamnya sudah turun infusnya pun sudah dilepas satu jam yang lalu oleh rian

"Kenapa lian?"

"Lian laper"

"Yaudah makan tuh, ada ayam kecap tadi papa masak"

"Mau bakso"

Rian menatap tajam lian

"Gak ya enak aja, baru aja turun demamnya gausah aneh aneh"

"Lian pengen yahh"ucap lian mulai merayu rian

"Gak ada gak ada, kamu mau apa aja ayah turutin tapi gak dengan bakso"

Lian merenggut kesal, oh ya tuhan dia saat ini sangat menggiginkan makanan itu sudah 1 bulan lebih dia tidak merasakan kenikmatan kuah bakso itu. Ya lian memang lebay tapi sungguh dia sangat menggiginkannya.

"Ayah ayoo sekali doangg, lian pingin banget"

"Gak"

"Aya....h abangggg!" teriak genta spontan ketika melihat genta berjalan kearahnya

"Yaampun lian gausah teriak" rian memijat keningnya pusing dengan tingkah lian

"Apa hmm?" genta tersenyum sambil mengacak rambut lian

"Ayo beli bakso, lian pingin"

"Haa?" bentar otaknya ngeleg, genta menatap ayahnya seolah bertanya

"Apa?"

Rian menaikkan bahu acuh dan meninggalkan genta bersama lian yang sedang cerewet.

_____

Setelah berdebat panjang akhirnya lian bisa menatap mangkuk baksonya terlihat sangat mengiurkan. Lian tesenyum puas lalu tanpa menunggu lagi dia langsung menyantapnya.

"Enak?" Tanya Rian

Lian mengangguk

"Bagi dong lian" ucap genta yang langsung duduk didepan lian dengan mangkuk ditangannya

Lian merenggut sebal, menganggu saja

"Dikit doang elahh"

Genta menyendokkan satu persatu bakso Lian hingga dimangkok tersebut hanya tersisa 2 bakso.

Lian menatapnya melas "abang ambil kebanyakann"

"Ayahh" rengek Lian

"Makan itu aja dulu besok beli lagi, lagian masih sakit juga gak boleh banyak-banyak" ucap rian membuat Lian semakin cemberut.

Genta cengegesan dibuatnya, bukan salah dia toh. Sendari tadi Rian yang memberikan kode agar dia meminta bakso lian. Sangat licik bukan

_____

Rian saat ini tengah menceramahi lian karna dia hendak pergi kerumah sakit, ada panggilan mendadak yang mengharuskannya untuk pergi dan genta pun tidak rumah hanya ada pak arya dirumah

"Lian pokoknya jam 8 harus udah tidur ya" ucap Rian sekian kalinya

"Iya ayah, iya pergi aja udahh" kupingnya sudah pengang dengar ceramah ayahnya

"Inget ya lian"

"Iyaa iya ayahhh"

Rian mengangguk "Kalo bosan main PS aja gak usah pakai komputer"

Lilian LaisinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang