🍫 Chocolate [S2] #12 🍫

2.7K 345 57
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

    Mendengar ucapan lirih Jungkook, Taehyung pun kembali memeluk kekasihnya itu erat. Jungkook pun memeluk Taehyung tak kalah erat, dan terus bertanya bagaimana jika ia bukan putera Chanyeol dan Baekhyun. Dan sebanyak itu pula Taehyung meyakinkan kekasihnya itu bahwa ia adalah putera mereka. Dan yang mengirim pesan itu hanyalah orang tidak punya kerjaan saja.

Setelah beberapa saat akhirnya Jungkook sedikit lebih tenang. Namun, tidak melepaskan pelukannya pada Taehyung. Dan yang Taehyung lakukan hanyalah mengusap pelan punggung Jungkook untuk kembali menenangkannya.

"Hyung...bagaimana jika..." ucapan Jungkook terjeda saat Taehyung melonggarkan pelukannya lalu menangkup wajah Jungkook dan menatapnya sayang.

"Kookie sayang, kekasih hyungie, kelinci manis hyung adalah putera daddy Chanyeol dan mommy Baekhyun, hm? Berapa kali hyung harus mengatakannya padamu, Sayang? Yang mengirim pesan itu hanya orang iseng. Ia sengaja melakukannya," ujar Taehyung.

Jungkook pun mengangguk. Lalu kembali memeluk Taehyung. "Kalau Kookie bukan putera mereka, apa hyungie masih mau bersama Kookie?"

"Tentu saja, Sayang. Karena hyungie mencintai Kookie, mencintai Jeon Jungkook bukan yang lain. Jungkook, bukan yang lain apapun margamu, sayang."

Akhirnya Jungkook kembali mengangguk. Dan hari itu hanya mereka habiskan bersama. Makan, bermain games, pergi keluar sekedar membeli makan, apapun asalkan mereka selalu bersama. Hingga waktu pun berlalu, menit berganti mengganti jam bahkan hari. Minggu berlalu berganti bulan, dan tanpa terasa sudah hampir satu tahun mereka berada di Paris. Selama itu pula Taehyung selalu ada untuk kekasihnya; Jungkook. Hingga akhirnya, tak lama lagi Jungkook pun akan menyelesaikan sekolahnya.

"Hyungie, ada telepon," ucap Jungkook di pagi hari.

Ia sedang menyiapkan sarapan seperti biasanya. Dan Taehyung masih berada di dalam kamar mandi. Jungkook melirik sekilas ponsel Taehyung, hanya sebuah deretan angka tak dikenal.

"Hyungie...telpon!" pekik Jungkook. "Boleh Kookie menjawabnya?" tanya Jungkook.

"Uhm, angkat saja, Sayang," jawab Taehyung dari dalam kamar mandinya,

Akhirnya Jungkook pun mengangkat panggilan telepon itu. Beberapa saat tak ada suara apapun, sunyi. Hanya helaan napas saja yang menyapa pendengaran Jungkook. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya ia pun mulai menyapa orang itu.

"Halo, Taehyung? Kita jadi bertemu 'kan hari ini? Lalu bagaimana bocah itu? Kenapa kau masih bersamanya? Bukankah kau mengatakannya padaku kau akan meninggalkannya? Ia bahkan hanya seorang anak pungut yang tidak jelas, siapa keluarganya. Dan kau masih bertahan? Menggelikan sekali!"

CHOCOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang