🍫 Chocolate [S3] #01 🍫

2.2K 332 49
                                    

***📩 Vee's Notes 📩Mulai chapter ini sampai end masuk S3, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
📩 Vee's Notes 📩
Mulai chapter ini sampai end masuk S3, ya. Buat misahin konflik dan waktunya aja.
S1: Sekolah sampai pacaran. S2: Kuliah-menikah. S3: marriage life
S3 mungkin kurleb sekitar 10 chapter. Semoga kalian gak bosen, ya.
Happy Reading
***

Jungkook keluar dari lift tak lama setelah pintu lift itu terbuka. Hatinya tidak tenang meskipun ia sangat percaya bahwa Taehyung tidak melakukan apa yang baru saja ia dengar. Dan selama ini pun Taehyung tidak pernah menunjukkan gelagat aneh, ataupun menyimpan rahasia. Ponsel, e-mail atau apapun Jungkook bisa melihatnya, tidak ada yang Taehyung sembunyikan dari Jungkook. Hingga akhirnya langkah Jungkook terhenti saat berada tepat di depan pintu ruangan suaminya. Ia hendak mengetuk pintu meskipun ia tidak perlu melakukannya, tetapi belum sempat tangannya mengetuk, tampak pintu dibuka dari dalam.

Jungkook terkejut saat melihat seorang wanita keluar dari ruangan Taehyung. Wanita itu tampak menatap tajam Jungkook, tatapan tidak suka. Akan tetapi, ia memaksa dirinya menarik kedua sudut bibirnya ke atas lalu tersenyum padanya. Dan entah sengaja atau tidak, wanita itu seolah sengaja menyentuh lehernya, seolah menunjukkan bekas merah di salah satu lehernya. Ia pun tampak sengaja mengancingkan blousenya hingga belahan dada yang sedikit menyembul kini tak tampak lagi.

"Apa yang kau lakukan di ruangan suamiku, huh?!" Jungkook menarik kasar wanita itu.

Seolah mendapat kesempatan, wanita itu berpura-pura mengaduh kesakitan. "A-apa yang anda lakukan, ini sakit. Aku tidak melakukan apapun," ucapnya. Dan Taehyung menyadari ada keributan di luar ruangannya. Ia berdiri dari kursi kebesarannya lalu keluar menuju pintu ruangannya.

"Sayang, kenapa tidak menelponku? Bukankah tadi kau bilang akan memberitahuku kalau kau sampai di lobby, hm?" Taehyung bahagia melihat Jungkook telah datang, ia langsung memeluk erat Jungkook dan mencium dahinya. "Ada apa? Kenapa wajahmu seperti ini? Ada yang mengganggumu? Siapa?"

"Tanya saja pada wanita itu!" Jungkook kesal lalu melepaskan pelukan Taehyung. "Sejak kapan kau mengizinkan wanita masuk ke ruanganmu, huh? Sejak kapan? Di mana Jimin?" Jungkook terlihat marah.

"Kau pergi saja!" titah Taehyung pada wanita itu. "Kau dengar bukan, jangan datang lagi ke ruanganku! Cukup sampaikan pada Jimin, aku akan mengurusnya," imbuh Taehyung.

"Tapi sepertinya ia sedang sibuk, makanya saya datang mengantarkan dokumen anda, sajangnim. Anda tidak menyukai saya? Apa saya mengganggu? Saya hanya menyerahkan berkas  yang harus anda tanda tangani dan....sedikit mengobrol," ucapnya. Ia melirik ke arah Jungkook penuh dengan kemenangan. Pasalnya Jungkook terlihat sangat marah.

"Tidak apa-apa, lain kali biar Jimin saja yang mengantarkannya. Lagipula, aku sudah terbiasa dengan Jimin bukan padamu," balas Taehyung lagi.

CHOCOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang