[ PERHATIAN! ]
Cerita ini bersifat fiktif. Mohon bersikap bijak sebagai pembaca! Dan apabila menemukan kesamaan pada nama tokoh, tempat, dan sebagainya, itu sepenuhnya unsur ketidaksengajaan.
Jangan lupa untuk vote, komen, dan follow akun Author agar Author semakin semangat dalam berkarya! Thank you! ♡
• • •
“Gadis ini benar-benar jatuh dalam kegelapan.” --Aurush.
• • •
“MYESHA! HENTIKAN!” teriak Aurush berhasil kembali pada dunia nyata setelah ia hanyut dalam ilusi. Ia menyadari sesuatu dari Myesha, dan mencoba menghentikan gadis itu. Dan yang dihentikan pun kian menoleh ke arahnya.
“Eh, siapa lagi ini?” tanya Myesha sembari mengubah posisinya menjadi menghadap ke arah Aurush, “ternyata di sini ada satu pria lagi, ya. Aku baru sadar.”
Tuan Calvin dan Daresh sontak mengernyit. Mereka heran dengan sikap Myesha yang seakan-akan tidak mengenal pria bertopeng itu.
“Malang sekali dirimu, Tuan Tampan. Apa kau perlu bantuan?” Kali ini Myesha memasang mimik seakan-akan tengah memanjakan seorang anak kecil. “Kalau dilihat-lihat ... sepertinya kau pria baik. Tapi aku merasa kasihan sekali denganmu,” tuturnya panjang lebar, serta dengan nada penuh iba.
Bagaimana bisa dia tidak mengenal Kakakku? batin Daresh kebingungan.
Kenapa Myesha bisa tidak mengenali pria itu? Bukankah dia tahu betul siapa Aurush? batin Tuan Calvin sama bingungnya seperti Daresh.
“Tapi sebelum itu, aku harus menyelesaikan urusanku dengan pria tua ini dulu. Lalu, dengan pria payah di ujung sana. Barulah setelah itu aku akan membantumu terbebas dari rantai itu,” tukas Myesha seraya menuding Tuan Calvin dan Daresh secara bergantian, lalu mengalihkan perhatiannya ke arah Tuan Calvin. Sementara yang dituding pertama kali memicingkan matanya, tajam. “Mari kita selesaikan ini,” lanjutnya, lalu kembali melempar serangan bertubi-tubi.
• • •
“SADARLAH!” teriak Aurush berusaha menahan serangan Myesha. Pria itu berhasil lepas dari rantai bermantra, dan langsung bergegas melakukan sesuatu agar Myesha tak semakin dikendalikan oleh amarahnya. Namun, seakan kehilangan kendali dan benar-benar sudah dilahap oleh amarahnya, Myesha tak menunjukkan tanda-tanda damai maupun semacamnya. Gadis itu terus saja mengerahkan segala serangan dengan tenaga dan kecepatan yang sulit diimbangi.
Gadis ini benar-benar jatuh dalam kegelapan, batin Aurush seraya terus menghindari serangan Myesha, sepertinya aku terpaksa harus melakukan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] Deja Vu
Fantasy[Jangan lupa vote dan komen, serta follow akun penulis sebelum membaca! Cerita ini hanyalah fiktif. Mohon bersikap bijaklah sebagai pembaca!] 🏆 Salah Satu Pemenang dalam Event NuNobe yang diadakan oleh Elzuha Aieunoia Publisher °°°<>°°° [Novel Deja...