Chapter 21

21 8 1
                                    

[ PERHATIAN! ]

Cerita ini bersifat fiktif. Mohon bersikap bijak sebagai pembaca! Dan apabila menemukan kesamaan pada nama tokoh, tempat, dan sebagainya, itu sepenuhnya unsur ketidaksengajaan.

Jangan lupa untuk vote, komen, dan follow akun Author agar Author semakin semangat dalam berkarya! Thank you! ♡

• • •

“Apakah semua ini benar?” --Myesha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Apakah semua ini benar?” --Myesha.

• • •

“A-apa?! B-benarkah?!”

Myesha melotot sempurna mendengar segala penjelasan Dulcis. Pria itu kini kembali menampakkan diri setelah 2 hari menghilang demi mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan Myesha. Dan saat ini, ia masih melanjutkan ucapannya dengan tampang serius.

“Benar, Nona. Pria itu mengekang ayahmu semenjak kau bertemu dengannya. Ia tidak ingin kalian bersatu, karena itulah ia merantai ayahmu di gua paling barat alam ini. Ia juga takut ayahmu meracau dan melakukan sesuatu yang bisa membahayakan kedudukannya sebagai penguasa,” tukas Dulcis, Myesha pun semakin syok dibuatnya.

Ternyata Aurush benar-benar kejam. Bagaimana bisa ia sebaik itu sebelumnya? batin Myesha merenungi momen-momen pertemuan pertamanya dengan Aurush. Awalnya pria itu sangat terlihat baik dan tidak mencurigakan. Namun, lama-kelamaan sifat busuknya mulai tampak, dan itu membuat Myesha percaya, tak percaya.

“L-lalu ... Apa ayahku benar-benar seorang penjahat? Dan kenapa dia ada di alam ini?”

“Sesuai informasi yang kudapat, ayahmu memang sengaja dijebak oleh orang-orang di bumi, agar ia bisa dibawa kembali ke mari. Dalang utamanya adalah pria itu. Karena orang tuamu memang bukan berasal dari bumi.”

Myesha seketika melongo. “M-maksudnya?”

Dulcis lantas menghela napas sejenak. “Seharusnya kau dan keluargamu tidak tinggal di bumi. Kalian berasa dari planet lain, dan bumi hanyalah tempat pelarian dari musuh orang tuamu. Mereka hanya berusaha mencari perlindungan sampai keadaan benar-benar aman,” ujarnya semakin membuat Myesha pusing dengan keadaan. Sudah banyak hal mengejutkan yang ia terima, yang semakin membuatnya merasa dipermainkan.

“Apa kau bisa memberiku informasi yang rinci? Kumohon,” pinta Myesha, Dulcis pun mengangguk patuh.

“Aku pernah bilang, bukan? Kalau kita itu sama? Sebab, kita berasal dari alam yang sama, dan bukan manusia biasa. Kita bukan berasal dari bumi, tetapi tempat yang lebih jauh dari itu. Tempat itu dikenal dengan nama Planeta Iustitiae¹. Kita berasal dari sana. Namun ... karena suatu hal, orang tuamu membawamu ke bumi. Dan aku adalah pelayan setia orang tuamu. Bisa dibilang aku adalah tangan kanan orang tuamu semenjak mereka memerintah di planet tersebut.” Dulcis menarik napas sejenak.

[REVISI] Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang