Sekarang renjun mengerti apa yang di maksud dengan perkataan pak kevin tentang membuat nona sheila bahagia, mengapa security yang renjun temui di depan pintu gerbang menatapnya dengan tatapan seperti itu, itu semua sudah bisa ia simpulkan bahwa ada masalah yang harus renjun ketahui tentang nona sheila.
Dan lagi renjun termenung memikirkan betapa indah lekuk dari tubuh nona sheila, dari cara nona sheila menatap, ingin rasanya renjun melihat sekali lagi paras dari sang nona.
Pandangan mata renjun fokus pada langit - langit ber cat putih bercampur dengan hitam mencoba memejamkan mata dan tertidur. Namun naas bayangan nona sheila menghantui fikirannya.
"nona sheila, namanya terdiri dari enam huruf namun sanggup menyita setiap detik dari isi fikiranku".
Tiba tiba terlintas dari fikiran renjun untuk mencoba mencari tahu tentang nona sheila lebih dalam. mungkin dengan mencoba menanyakan pada stevi. Ide yang tidak buruk, besok renjun tidak ada jadwal kuliah mungkin itu saat yang tepat untuk bertanya tentang sang nona.
Dan yaa kemungkinan malam ini renjun tidak bisa tidur, atau justru tertidur pulas memimpikan sang pujaan hati.
~•~
Keesokan paginya renjun terbangun dengan mata yang masih sayu, ternyata jatuh cinta tak seindah yang ia bayangkan, paras dan tubuh nona-nya selalu bergentayangan di fikiran renjun saat ia mencoba memejamkan mata.
Keluar kamar dengan pakaian yang rapih. Beruntung renjun tidak di sarankan memakai baju khusus pekerja bodyguard, oh ayolah renjun tidak suka dengan seragam seperti itu menurutnya seragam itu kurang berwibawa.
Renjun berjalan menuju ruang makan khusus pekerja disana terdapat stevi, pak jordi, pak alvin dan bu jesica, dan jika di perhatikan lebih detail baju stevi terlihat lebih rapih di banding bu jesica, entah karna perbedaan pekerjaan, atau karna perbedaan jabatan.
Bu jesica yang melihat renjun baru keluar dari kamarnya mempersilahkan renjun duduk dan bergabung menyantap sarapan yang sudah ia siapkan "nak ranza baru bangun, ayo sini sarapan". Yang di panggil pun mendapat tatapan tajam dari suami bu jesica. Berbeda usia 10 tahun tidak menutup kemungkinan mereka berbuat macam - macam kan?.
Renjun duduk di antara pak jordi dan pak alvin, di hadapannya ada stevi yang sendari tadi tak henti hentinya memandangi renjun. Sepertinya ia datang terlambat. Terbukti, hanya dengan memakan makanannya beberapa saat, kini yang lain telah selesai dengan acara sarapan paginya. Menyisakan ia dan stevi saja, sesekali stevi sempat mencuri pandang ke arah renjun.
Renjun berdehem "boleh, saya bertanya sesuatu?" dan yang di hadapannya menegakan badan terkejut, sempat mengedipkan mata berkali - kali sebelum menjawab "ii iya silahkan"
"hmm sebenarnya apa yang terjadi pada nona sheila? Mengapa semalam ia terlihat sedih? Apa sering ia mengalami seperti itu? Dan apa penyebabnya hingga ia menjadi seperti itu?" bertanyaan itu di lontarkan secara bertubi - tubi berharap ia mendapat jawaban yang memuaskan.
"tidak ada, dan tidak tahu" jawab stevi mengangkat bahunya, pedahal ia sudah berharap renjun akan bertanya seputar tentang dirinya. Jadi itu alasannya mengapa renjun keluar kamar nona sheila dengan raut wajah gelisah. "mengapa kau bertanya seperti itu? Adakah urusan bodyguard dengan kesedihan tuannya" sekarang malah stevi yang balik bertanya.
"sebenarnya tidak ada, hanya memastikan saja, siapa tahu ia sedih karna sedang punya masalah dengan seseorang, dan aku sebagai bodyguard-nya harus tahu jika ada hal - hal buruk yang terjadi pada nona sheila" ini pertama kalinya renjun berucap panjang lebar kepada stevi, dan alasan yang tadi sebenarnya itu hanya akal akalan renjun saja untuk mengetahui nona sheila melalui stevi.

KAMU SEDANG MEMBACA
SKIENTME || Renjun
Teen FictionNote : baca dengan perlahan agar bisa mengerti alur cerita ini Skientme merupakan bahasa dari frisia yang artinya keindahan. Indah dalam artian ranza yang mengagumi keindahan dari wajah dan tubuh sheila. Cerita tentang renjuna ranza lazuardi yang me...