Setelah mengantarkan sheila ke makam mendiang ayahnya, renjun diminta untuk mengantarkan sheila ke kampus karena ada jadwal kuliah hari ini, renjun baru sadar mereka sedang menempuh jenjang kuliahan yang sama namun semester yang berbeda. Bersyukurlah karna renjun dapat beasiswa di universitas ternama.
Ia diminta menunggu di dalam mobil oleh sang bos, sangat membosankan menurutnya jika hanya berdiam diri didalam kendaraan, akhirnya renjun memutuskan untuk menunggu di kantin.
Hampir dua jam telah berlalu perut renjun pun sudah terisi oleh makanan-makanan yang memanjakan lidahnya. Ini saatnya untuk kembali menunggu bos-nya di dalam mobil.
Selang beberapa saat, dari kejauhan ia melihat perempuan yang di tunggunya berjalan tergesa mendekati mobil yang renjun tempati. Di ikuti dengan sosok pria di belakangnya.
Pria itu menarik tangan nona sheila
"Sheila, mau sampai kapan kamu begini? Ayolah sheila berhenti kekanak kanakan"
"Seharusnya itu yang aku lontarkan sama kamu Mark. Mau sampai kapan kamu menyembunyikan semuanya, aku tau kamu punya hubungan dengan perempuan ini!"
Sheila menunjuk perempuan yang berada di belakang mark.
Sedangkan renjun masih memperhatikan dari kejauhan pertengkaran yang barusan terjadi, jika sampai lelaki itu main tangan terhadap nona sheila, renjun tak segan segan untuk menghabisi pipi tampan lelaki itu.
"Jangan terlalu berlebihan sheila, sampai kapan kau akan terus bersikap kekanak kanakan"
"Kekanakan kau bilang! Jika saja kau tidak berpaling kepada jalang ini, hubungan kita akan baik-baik saja mark!"
"Sheila cukup! Aku dan keizya tidak ada hubungan apa-apa kau tahu, jadi stop memanggil dia dengan sebutan menjijikan itu" kini raut wajah pria berkebangsaan canada itu mulai memerah menandakan bahwa kesabarannya sudah mulai menipis.
"memangnya sebutan apa yang pantas untuk di ucapkan pada seorang perebut seperti dia"
"SHEILA!"
Hampir saja tangan kekar itu menampar pipi mulus sheila namun sempat tertahan oleh tangan milik orang asing yang sekarang berada di hadapan mark.
"Bukan begini cara menyelesaikan masalah dengan perempuan" renjun menghentikan tangan yang hampir membuat pipi nona-nya memerah.
"Wow siapa ini sheila, apa dia pengganti diriku? Huh sangat tidak berkelas, bukan sainganku".
"Saya ranza, bodyguard baru nona sheila, jadi jika anda menyakiti nona Saya, maka anda berurusan dengan saya"
Mark melepaskan tangan dari renjun meneliti dari ujung kaki hingga ujung kepala sembari menampilkan senyum licik.
"Oh, jadi ini bodyguard barumu sheila, beginikah cara dia berperilaku? Sayang bisakah kau mengajarkan dia caranya berbicara kepada pacar tuannya sendiri, menurutku dia sangat kurang ajar. Dan tolong beritahu dia untuk tidak mencampuri urusan orang lain"
"Cukup mark kau tidak berhak mencampuri urusanku, peduli apa kau tentangku, ranza sebaiknya kita segera pulang, aku muak melihat dia dengan si jalang itu"
Sebelum berbalik ranza sempat melihat ke arah perempuan bernama keizya, tidak ada yang istimewa menurutnya disini, hanya perbedaan selera mungkin, perempuan dengan rambut sebahu dan tinggi lebih rendah dari nona sheila, masih cantikan nona sheila tentu saja jika bertanya kepada renjun.
-•-
Di saat perjalanan pulang lagi lagi hening, tidak ada yang membuka suara baik renjun maupun sheila.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKIENTME || Renjun
Teen FictionNote : baca dengan perlahan agar bisa mengerti alur cerita ini Skientme merupakan bahasa dari frisia yang artinya keindahan. Indah dalam artian ranza yang mengagumi keindahan dari wajah dan tubuh sheila. Cerita tentang renjuna ranza lazuardi yang me...