Keesokan paginya Renjun sudah bersiap dengan pakaian lengkapnya dan tas ransel yang di penuhi buku-buku.
Setelah selesai sarapan renjun beranjak pergi menunggu nona sheila di depan anak tangga yang kebetulan sekali sheila telah turun dengan sangat tergesa.
"Ranza bergegaslah saya tak punya banyak waktu" ucap sheila di sela sela larinya menuju parkiran, mempunyai mansion yang sangat mewah ternyata tidak begitu bagus juga, terbukti karena hanya dengan berlari dari kamar menuju tempat parkir nafasnya terengah dan pelipisnya sudah berkeringat.
Sebelum renjun menginjak pedal ia memberikan minum terlebih dahulu kepada sheila dan langsung di minum menyisakan setengahnya, renjun melesakan mobil dengan kecepatan tinggi membuat badan sheila menegak menyuruh renjun untuk memelankan mobil. Namun siapa sangka renjun memelankan mobilnya seperti kura-kura yang menggendong kelinci, sangat lamban.
"ranza berhenti bermain main saya sudah telat" mendengar itu renjun kembali melajukan mobilnya dengan kencang, kurang ajar mau tak mau sheila memejamkan matanya ketakutan bagaimanapun dia tidak siap mati untuk saat ini.
Mobil berhenti di parkiran fakultas milik renjun dan juga sheila. Sheila memelototi renjun yang menurutnya ekspresinya sudah sangat garang, namun jika renjun lihat ia justru sangat menggemaskan.
Keluar mobil tanpa renjun yang membukakan pintu mobil dan membanting pintu sangat keras, nonanya ini memang begitu menggemaskan jika marah.
~•~
Setelah pulang renjun menunggu nona sheila di parkiran dan yang di tunggu malah menghentak hentakan kaki dengan muka masam.
"mark memang benar benar berengsek ish" sheila kembali menghentak hentakan kakinya. Jadi penyebab nona sheila geram ternyata sang kekasih.
Tanpa bicara renjun tersenyum dan membukakan pintu mobil dan beralih pada kursi kemudi. Bisa di tebak setelah ini nona sheila akan mengajaknya pergi kemana.
"antarkan saya ke tempat kemarin" 'kan renjun sudah mulai hafal dengan kebiasaan nona sheila. Memang apa untungnya ia ke tempat seperti itu.
"nona sering pergi ke tempat itu ya?" tanya renjun selembut mungkin karna takut kalau sampai mengaktifkan mode garang nona sheila.
"tidak, tapi karna ada kau yang menjaga jadi saya bebas pergi kemana saja, toh saya punya bodyguard yang siap menjaga kalau kalau saya dalam bahaya"
Renjun kira nona sheila sering pergi ke tempat itu ternyata gadis itu hanya pergi kesana jika dia merasa ada seseorang yang menjaganya.
Kali ini dia harus menentangnya mengingat perkataan ibunda nona sheila renjun tidak akan membiarkan nona sheila menginjakkan kakinya ke tempat itu lagi.
"padahal kalau ingin mabuk tidak perlu ke tempat yang seperti kemarin nona" renjun menoleh dan tersenyum.
Menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKIENTME || Renjun
Teen FictionNote : baca dengan perlahan agar bisa mengerti alur cerita ini Skientme merupakan bahasa dari frisia yang artinya keindahan. Indah dalam artian ranza yang mengagumi keindahan dari wajah dan tubuh sheila. Cerita tentang renjuna ranza lazuardi yang me...