Note : baca dengan perlahan agar bisa mengerti alur cerita ini
Skientme merupakan bahasa dari frisia yang artinya keindahan. Indah dalam artian ranza yang mengagumi keindahan dari wajah dan tubuh sheila.
Cerita tentang renjuna ranza lazuardi yang me...
Di pagi harinya renjun tengah bersiap untuk kuliah bedanya hari ini dia akan berangkat bersama dengan sang pujaan hati.
Renjun sudah siap menggunakan kaos oblong dipadukan dengan jaket dan celana jeans
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kacamata yang bertengger di atas hidung menambah kesan manis pada muka yang sedang tersenyum cerah menunggu sang gadis untuk turun dari singgasananya.
Dan beberapa saat kemudian yang di tunggu pun tiba, renjun yang memang sudah terkena sihir seorang gadis berambut panjang bergelombang tak henti hentinya memandangi nona sheila dengan mata yang tidak berkedip.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dres putih lengan panjang dan kaki jenjang yang terekspos, sangat sempurna di kenakan nona sheila. Renjun kadang memikirkan jika nona sheila keluar malam hari apa mungkin bulan akan malu dan tidak menampakan dirinya hanya karna paras sang nona mengalihkan atensi dirinya.
Ah mungkin saja itu bisa terjadi sang nona pantas di samakan dengan keindahan bulan dan bintang yang bersinar di malam hari.
Katakan dirinya terlalu berlebihan mendeskripsikan nona sheila tapi memang faktanya seperti itu, nona sheila terlihat sangat istimewa di mata seorang renjuna.
Lupakan tentang itu, sekarang ada yang lebih penting karna dirinya akan berangkat bersama nona sheila dan anggap saja mereka sepasang kekasih yang sedang menuju ke kampus bersama.
Seperti biasa tidak ada percakapan yang terjalin. Mereka sama - sama diam dan tidak ada yang berani memecahkan atmosfer yang diciptakan keduanya.
Hingga renjun mulai berani membuka suara, "nona, nanti malam ada festival kembang api, apa nona bersedia melihatnya?"
"baiklah" ucap nona sheila singkat, dirinya lebih memilih keluar bersama renjun dari pada berdiam diri di rumah, membuat dirinya bosan dan bergelut dengan fikirannya memikirkan semua yang telah terjadi di hidupnya.
Tidak di sangka ajakannya di terima, renjun senang dan tidak bersabar menunggu malam tiba.
Detik demi detik berjalan begitu cepat, semuanya berjalan secara normal hingga sore berlalu tidak ada kejadian yang begitu melelahkan, dan drama mark dengan sheila juga tidak terjadi pada hari ini.