10. kebenaran yang terungkap

12 4 5
                                    

Setelah kejadian tempo hari di rumahnya, renjun dan sheila kini semakin dekat. Bahkan tidak ada rasa cangung lagi jika keduanya sedang berada di perjalanan.

Saat ini renjun tengah berada di kampus, renjun sengaja menunggu mark dan berniat untuk menghajarnya. Sedangkan nona sheila sendiri berada di rumah karena lagi-lagi dosennya tidak masuk.

Terlihat di kejauhan mark berjalan seorang diri memutar kunci mobil dengan menggunakan jari telunjuk.

"kau bukannya bodyguard sheila? Kenapa kau disini? Dan dimana sheila?" pertanyaan itu di lontarkan saat keduanya berpapasan.

Namun bukannya jawaban yang dia dapatkan melainkan bogeman dari renjun yang tepat mengenai sudut bibirnya.

"hei, what are you doing?"

"you ask? Yang benar saja setelah semua hal bejat yang kau lakukan terhadap nona sheila, sekarang kau bertanya apa yang aku lakukan?"

"gue ga ngerti apa yang lo bicarain, dan kenapa lo mukul gue tiba-tiba, yang jelas gue gaada urusan sama lo" mark masih tidak mengerti mengapa sheila mempekerjakan pria aneh di depannya ini.

"gaada urusan lo bilang? Jelas ini urusan gue, setelah apa yang lo lakuin dengan selingkuhan lo di perpustakaan tempo hari, itu cukup membuat gue sadar kalo lo itu cowo brengsek, gue harap setelah ini lo putusin nona sheila secepatnya, kalo lo gamau, gue sendiri yang akan membongkar semua kebusukan lo" ucap renjun menuruti lawan bicaranya memanggil dengan sebutan lo-gue.

Mark terkejut mendengar pernyataan renjun, dia fikir kejadian di perpustakaan itu tidak ada satupun yang melihat mereka ternyata salah. Dan kenapa harus pria ini yang melihat kejadian dia dengan keizya.

Jika seperti ini mark harus menjelaskan semuanya kepada renjun, agar dia tidak membeberkan semuanya kepada sheila. Ia tidak mau sheila tau terlebih dulu sebelum waktunya tiba.

"oke oke sekarang gini, ada hal yang perlu lo tau, oke gue akuin kejadian di perpus tempo hari itu memang benar gue lakuin dengan keizya atas dasar suka sama suka. Tapi gue rasa lo harus tau yang sebenarnya terjadi, agar kesalah fahaman ini tidak terlalu larut, dan sebelum itu gua minta buat rahasian ini semua, termasuk kepada sheila"

"jadi apa yang mau lo jelasin" renjun langsung to the point.

"disini bukan tempat yang tepat, ikut gue"

~•~

Setelah keduanya berada di cave renjun kembali membuka suara

"so? Lo mau ngejelasin tentang apa? Tentang lo yang sebenarnya udah hilang rasa terhadap nona sheila dan mulai bosan, hingga mencari pelampiasan kepada wanita lain"

"kurang tepat"

"lebih tepatnya dari awal emang gue gaada rasa suka maupun cinta terhadap sheila"

"kurang ajar" renjun yang sudah berdiri dari duduknya dan siap untuk memukul mark kembali diam tatkala mark melanjutkan perkataannya.

"tapi itu semua ada alasannya, dan ini berkaitan dengan mendiang ayahnya sheila, ngapain lo berdiri? Mau ngebogem gue kaya tadi? Duduk! Gue belum selesai bicara ya" titah mark.

Mendengar mendiang ayah sheila renjun lantas mendudukan dirinya dan kembali mendengarkan penjelasan mark.

"jadi sebenarnya gue dan keizya udah pacaran jauh sebelum gue dan sheila berpacaran. Itu semua di lakukan atas perintah tuan xander yang nyuruh gue mengajak sheila berpacaran karena beliau mau gue sepenuhnya menjaga sheila dan kelak suatu saat gue dan sheila menikah. Gue bingung di satu sisi gue punya keizya yang gabisa gue tinggalin karena cinta gue ke keizya itu ga main main. Sementara di satu sisi lainnya gue disuruh untuk memacari sheila yang gue anggap sebagai adik gue sendiri"

SKIENTME || RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang