Saat ini renjun tengah bersiap untuk mengantarkan nona sheila pergi ke kantor mendiang ayahnya, katanya ada hal yang perlu di bicarakan dengan pamannya.
Namun sampai detik ini belum ada juga tanda tanda kedatangan nona sheila. Untungnya ada bu jesica yang memberitahu kalau nona sheila sedang berenang.
Renjun fikir nona sheila lupa akan jadwalnya hari ini, maka dari itu dia memutuskan untuk menyusul nona sheila dan memperingatkannya agar tidak terlambat.
Namun niatannya itu di gugurkan tatkala renjun melihat tubuh molek sang nona yang sedang berenang. Rambut basah yang terurai dan kulit putih mulus yang terkena tetesan air menambah kesan seksi dan mampu membuat renjun seketika tertegun.
"Ranza, kemarilah"
Seolah tersihir renjun mendekati nona sheila yang menepi lalu memperbaiki ikatan cd gadis itu.
"bisa tolong ambilkan handuk?"pintanya.
"baik nona, tunggu sebentar" renjun segera mengambilkan handuk yang letaknya tidak jauh dari kolam renang.
"tolong keringkan ini" ucap nona sheila merentangkan tangan di hadapan renjun.
Berusaha biasa saja renjun menuruti perintah nona sheila dan mengeringkan kedua tangan gadis itu.
Namun tak di sangka sheila melangkah maju menghapus jarak di antara mereka, sehingga degup jantung mereka yang saling bersautan bisa di dengar satu sama lain.
Renjun mundur berusaha sekuat mungkin menjaga jarak dengan gadis di hadapannya, demi keselamatan bersama.
Melihat renjun mundur, sheila sekali lagi melangkah maju mengikis jarak keduanya. "kenapa mundur ranza? Diamlah disini" ucap sheila.
Renjun berusaha sekuat mungkin tidak menerkam nona sheila saat ini juga.
"Mengapa yang ini tidak di keringkan" sheila menuntun kedua tangan renjun ke bongkahan dadanya yang sintal
Renjun meneguk ludah, pada hakikatnya dia hanyalah seorang lelaki biasa yang akan bernafsu juga kalau di hadapkan dengan situasi ini.
Tatapan mereka bertemu, sepersekian detik pula sheila benar-benar menghapus jarak di antara mereka. Mempersatukan bibir keduanya, tangan kanannya meremas rambut renjun.
Sementara renjun kalah telak. Tak kuasa menahan nafsu, pria itu terlanjur terbawa suasana. Ikut memejamkan matanya membiarkan gadis itu melakukan semaunya.
Sheila memimpin ciuman mereka, bibirnya bergerak menghisap bibir bawah renjun, tangannya yang dingin perlahan menuju perut renjun.
Merasakan tangan dingin di balik kaosnya, kali ini ia tidak bisa diam saja. Renjun memegang tengkuk nona sheila memperdalam ciuman mereka hingga kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri menyesap lidah sang gadis.
Tangan yang semula berada di tengkuk dan pinggang sheila kini beralih meremas payudara sang gadis yang masih berbalut bra. Bergerak ke belakang guna melepaskan ikatan kain yang menghalangi tubuh atas nona sheila.
Keduanya larut hingga tak sadar baik sheila maupun renjun sudah berada di kamar nona sheila dan tidak menggunakan sehelai benangpun.
Jari renjun menggoda belahan vagina sheila hingga sang gadis melenguh kenikmatan.
"Ahh"
Teriak sheila tatkala renjun memasukan dua jari sekaligus kedalam lubang kewanitaannya dan mengocoknya dengan tempo pelan hingga tak berselang lama Kocokan itupun di cepatkan renjun hingga.
"Ahhh"
Cairan putih itu meleleh dengan deras renjun mencolek sedikit dan langsung di lahap begitu saja olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKIENTME || Renjun
Novela JuvenilNote : baca dengan perlahan agar bisa mengerti alur cerita ini Skientme merupakan bahasa dari frisia yang artinya keindahan. Indah dalam artian ranza yang mengagumi keindahan dari wajah dan tubuh sheila. Cerita tentang renjuna ranza lazuardi yang me...