4. Tekad ranza

11 6 18
                                    

Sinar cahaya dari balik gorden yang renjun singkirkan menyinari wajah cantik nona sheila. Renjun tak ingin mengganggu tidur nyenyak wanita yang masih mengenakan dress yang sama dengan yang kemarin dipakainya.

Sungguh semalaman renjun tak bisa tidur memikirkan wajah sheila yang hampir menciumnya tadi malam.

Alis sheila bertaut membuka matanya dan melihat sekeliling ruangan, dengan kepala yang terasa pusing perlahan wanita itu bangun dari tempat tidurnya dan melihat renjun yang sudah mengenakan pakaian semalam.

"seingat saya bajumu terkena muntahanku tadi malam" ujar sheila

"ah itu, langsung saya cuci dan keringkan menggunakan Hairdryer nona"

Lupakan tentang renjun memangnya sejak kapan sheila memperhatikan orang-orang di sekitarnya.

Tunggu sheila merasa ada yang aneh. Jika di fikir kembali seperti ada kejadian yang janggal tapi apa kira-kira, apa mungkin hanya perasaannya saja.

"ranza, kau tidak tidur di kamar yang sama dengan saya kan, kau tidak melakukan hal yang aneh dengan ku 'kan?" pertanyaan menuntut itu di lontarkan begitu saja terhadap renjun dengan tatapan mengintimidasi.

Astaga apa yang harus ia katakan kepada perempuan di hadapannya saat ini.

"nona itu, anu sebenarnya semalam saya sudah memberitahukan bahwa di tempat ini hanya tersisa satu kamar bahkan menawarkan nona untuk mencari tempat penginapan lainnya tapi nona mabuk jadi saya bawa ke tempat ini. Tapi tenang, saya tidur di sofa dan semalam tidak terjadi hal yang aneh-aneh" tutur renjun dengan jujur, lebih baik ia tidak menceritakan kejadian yang 'satu' itu.

"tidak melakukan hal yang aneh kau bilang? Lantas tidur satu kamar berdua apa tidak bisa di bilang hal yang aneh, bahkan saya tidak pernah tidur satu atap dengan mark" sheila kepalang marah terhadap renjun yang membawa ia kemari, namun ia juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan renjun, andai saja tadi malam ia tidak ke tempat yang banyak tersedia minuman haram, ini semua pasti tidak akan terjadi.

"nona saya minta maaf, ini kesalahan saya mungkin jika kejadian ini terjadi lagi, lain kali saya tidur di mobil saja".

Namun sepertinya nona sheila hanya diam tidak berminat membalas perkataan renjun dan tak mau membahas perkara tadi malam.

Sampai di perjalanan pulang 'pun tetap sama. Tidak ada yang berniat mengeluarkan suaranya terlebih dahulu, yang ada hanya fokus dengan fikirannya masing-masing.

Setelah kembali ke mansion renjun melakukan kegiatannya seperti biasa 'bosan' itu lah yang renjun rasakan saat ini, mengingat hari ini nona sheila tidak keluar rumah lebih baik renjun menagih hutang kepada stevi tentang cerita nona sheila.

Renjun mengetuk pintu dan hanya dalam hitungan beberapa saat pintu di buka mendapati wanita dengan pakaian santainya dan langsung mempersilahkan masuk namun renjun lebih memilih untuk membicarakan hal ini di kebun belakang rumah saja. Namun stevi menolak dengan alasan bahwa cerita ini sangat rahasia, jadi lebih baik membicarakannya di tempat yang tertutup.

Dengan berat hati pria yang kerap di sapa ranza pun melangkahkan kakinya ke kamar perempuan yang baru ia kenal kemarin lusa. "langsung saja saya tidak mau basa-basi lagi".

"sepertinya kau orang yang punya kesabaran yang tipis yah, baiklah akan ku ceritakan semuanya, jadi di hari itu kami semua mendapati nona sheila yang dengan tidak sengaja membunuh ayahnya sendiri karna ayahnya tidak setuju kalau dia mempunyai hubung dengan mark. Nona sheila memang sepertinya ter obsesi dengan pria yang bernama austin mark pramudha sampai-sampai ia tega membunuh ayahnya sendiri demi pria itu."

"jadi sebaiknya kau lebih berhati hati di saat kau hanya berduaan dengan nona sheila" ucap stevi khawatir sambil memegang tangan renjun.

Renjun melepas perlahan genggaman stevi di tangannya mengucapkan terimakasih dan langsung meninggalkan kamar dengan fikiran yang bingung, bingung karna ia masih meragukan apa yang di ceritakan stevi kepadanya. Tapi mengingat sikap nona sheila yang dingin dan terkesan mudah marah hal yang tadi diceritakan stevi kemungkinan memang benar. Namun iya lebih memilih untuk memastikannya sendiri.

SKIENTME || RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang