5

762 66 1
                                    

Selamat membaca ><


"Grey?" Gadis itu masih menunduk dan menangis sambil menutupi wajahnya.

"Bangsat!" Pria tadi berdiri lalu beralih mengambil balok kayu didekatnya "Lo siapa hah?! Berani banget ganggu gw!" Bentak nya sambil menodongkan balok kearah Shaka, pria itu masih sedikit sempoyongan.

"Mikir anjing! Lo udah tua masih aja mau cabulin anak orang!" Shaka mengepalkan tinjunya "oh apa Lo mau gw grepe² juga?" Kekeh pria itu dan langsung mendapatnya bogem dari Shaka.

"Brengsek!" Pria itu pun maju lalu memukul Shaka dengan balok "shh" balok itu mengenai kepala Shaka ia memegangi kepalanya yg terasa pusing "ck, bajing emng" Shaka membalas pria itu dengan menendang perutny.

Perkelahian terjadi disana, tidak lama karena pria itu sudah terkapar di jalan, Shaka mengusap bibirny yg sedikit robek "aw" ia merasakan perih disana

"Eh?" Shaka terkejut karena tiba² ada seseorang yang memeluk nya, grey gadis itu masih menangis tetapi kali ini dipelukan Shaka "a, aku takut" Shaka mengusap lembut rambut grey "jangan nangis, ingus Lo kemana²" kekehnya lalu mendapat pukulan pelan dari grey

"Yauda skrng mending balik" ajak Shaka lalu menarik tangan grey

"Malem ini Lo nginep di apartemen gw aja" ucap Shaka sambil menghidupkan motornya "aku mau pulang" tolak grey yg membuat Shaka menghela nafas

"Nih ya gw kasih tau, penampilan Lo kacau dan Lo mau nyokap Lo khawatir?" Grey menggeleng "nah yauda, skrng naik"

Skip apartemen___

"Lo bisa bersih² dikamar gw, pake baju gw juga gapapa" ucap Shaka lalu merebahkan badannya di sofa "boleh?" Tanya grey, Shaka hanya mengangguk

Tak berapa lama kemudian grey keluar dari kamar Shaka, gadis itu sudah mandi dan berganti pakaian "shakaa" panggilnya pelan, Shaka yang tadinya sedang menonton TV pun menoleh

"Anj, kok dia jdi gemes gini" batin Shaka, bagaimana tidak? Grey hanya menggunakan kaus milik Shaka dan itu lumayan besar bagi tubuh mungil grey apalagi ditambah ia tidak memakai bawahan

"Ka?" Panggilan itu menyadarkannya "eh iya" Shaka berdehem lalu berjalan menuju kamarnya "gw mau bersih² juga, Lo kalo mau makan buat sendiri ya"

Selepas itu grey hanya memanggang roti untuk dua orang, tak lama kemudian Shaka keluar dengan rambutnya yg masih basah "Lo buat apaan?" Tanya nya sambil mendekati grey

"Aku cuman buat roti panggang isi coklat" jawab grey sambil meneguk air putih. Kedua gadis itu menyantap roti nya dengan cepat.

Setelah menghabiskan roti panggang tadi Shaka melanjutkan aktivitas nya menonton TV "emm Shaka, ini udah malem kamu gak tidur?" Tanya grey ragu² "duluan aja" jawab Shaka singkat

Grey melangkah duduk disamping Shaka "makasih" ucap grey membuat Shaka menoleh kearahnya "santai aja, lagian Lo tuh harusnya ga keluar malem²" grey memutar bola matanya malas "kamu juga ngapain diluar coba"

Shaka kembali menonton TV "nyari angin" grey hanya mengangguk "sekali lagi makasih udah nolongin aku"

"Kok bisa gitu?" Tanya Shaka tidak jelas "apanya?" Grey balik bertanya

"Yg tadi, kenapa Lo bisa sampe kyk gitu" jelas Shaka "aku tadi mau pulang dari cafe tapi aku liat ada kucing lucu jdi aku ikutin" Shaka menghela nafas

"Trs Lo ketemu om² tadi?" Grey hanya mengangguk "bocil" ucapan Shaka membuat grey kesal lalu memukulnya "hobi banget mukul² gw" protes Shaka tapi tidak di jawab oleh grey

"Oh ya btw pertolongan gw ga gratis" ucap Shaka sambil tersenyum jail "hah? Jadi aku harus bayar?" Tanya grey dan Shaka hanya menggeleng lalu mendekatnya dirinya pada grey

"Eh k, kamu mau ngapain" grey menjadi gugup tiba² saja Shaka tertawa keras "Lo lucu banget kalo panik gitu hahaha" gadis mungil itu terlihat sangat kesal

"Ish yauda terus aku harus bayar pake apa?" Smirk dibibir Shaka terbentuk setelah mendengar pertanyaan grey

"Lo harus--"










TBC


Who knows [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang