Happy reading:)
"S,Shaka" grey terkejut karena Shaka tiba² bangun, gadis jakung itu beranjak dari sofa
"Cantik" ucapnya masih dalam keadaan tidak sadar, Shaka hampir saja jatuh ketika mendekati grey untunglah gadis mungil itu menahannya
"Ish jangan banyak gerak makanya" grey menuntun Shaka menuju kamar
Saat grey hendak menutup pintu tiba² saja Shaka yang tadi sudah ditidurkan dikasur menghampirinya lalu menepuk pundak grey
Sontak grey berbalik karena terkejut, Shaka menghilangkan jarak antara mereka berdua tentu saja grey memundurkan langkahnya
Shaka menunjukkan smirknya lalu menarik pinggang grey, gadis itu terkejut karena jaraknya dengan Shaka sangat dekat
"S,Shaka kamu mau ngapain" ucap grey dengan gugup"Cantik" kata itu lagi yang diucapkan Shaka sambil terus menatap grey, sebenarnya grey sudah tidak nyaman dengan bau alkohol yang sangat menyengat itu
"Sayangnya Lo nyebelin" Shaka masih dalam kondisi mabuk
"Dalam keadaan ga sadar aja kamu masih ngeselin" kesal grey membuat Shaka terkekeh
Namun tak lama dari itu dia merubah ekspresinya menjadi datar dan matanya pun berkaca², masih dalam posisi itu grey menatap Shaka dalam
"Shaka? Kamu kenapa?" Entah kenapa grey reflek mengusap pipi Shaka
Tidak menjawab apapun Shaka langsung memeluk grey
"Shaka k,kenapa" grey berusaha mengatur detak jantungnya yang tiba² menjadi tidak stabil itu
Lagi² Shaka tidak menjawab, grey yang tadinya enggan membalas pelukan Shaka kini membalasnya bahkan ia mengusap punggung Shaka
"Nyaman" gumaman itu berasal dari mulut Shaka ia sudah melepas pelukannya, dan untuk kesekian kalinya Shaka hampir terjatuh
"Udah ih ayo tidur aja" grey kembali menuntut Shaka ke kasur, ia memberanikan diri untuk membuka kemeja yang dikenakan Shaka
"Dadanya datar banget" batin grey setelah melepas kemeja Shaka, saat ini Shaka hanya mengenakan sport bra nya
Pandangan grey turun pada perut kotak² milik Shaka
"Aaa grey mikirin apa sii" ia mencoba menghilangkan pikiran² aneh dari otaknya
"Kayaknya aku tidur di sofa aja deh" saat grey baru saja ingin melangkah menuju pintu Shaka menahan tangannya
"Sini"
"Hah?" Grey bingung dengan ucapan Shaka yang tidak jelas
"Siniii" ia mengulanginya "bobo sini ih" lanjut Shaka sambil memanyunkan bibirnya
Grey menyunggingkan senyuman ia merasa gemas dengan Shaka saat ini
"Gabakal sempit emang?" Grey naik keatas kasur mendekati Shaka
"Kasurnya besar tau" tingkah Shaka benar² seperti anak kecil
"Iya iya aku tidur sini" grey pun mengalah dengan Shaka yang sedang tidak sadarkan diri itu
Shaka mendekati grey yang saat ini sudah berbaring
"Peluk" ucapnya membuat grey kaget
"E,eh"
Tanpa menunggu izin Shaka langsung menarik tangan grey dan menjadikannya bantal lalu memeluk grey
"S,Shaka" jantung grey berdetak cepat
"Sstt bobo" gadis jakung itu mendusel di leher putih grey dan membuatnya geli
"Harum" lanjut Shaka sebelum benar² memejamkan matanya
"Astaga kenapa jadi giniii" grey berusaha mengatur nafasnya
-
-Keesokan paginya kedua gadis itu masih bergelut di tidurnya, padahal saat ini sudah pukul 9 pagi
Shaka membuka matanya, ia sangat terkejut dengan posisinya yang sedang memeluk grey
Gadis itu dibuat lebih terkejut dengan pemandangan di depannya, wajah Shaka tepat didepan dada grey bahkan saat ini belahan dada gadis itu terlihat
"Anj, godaan apa lagi inii"
Shaka melepaskan pelukannya lalu beranjak duduk, ia merasakan pusing dikepalanya
"Aww, pala gw kenapa pening banget"
Ia memijit pelan kepalanya, tiba² saja ia tersadar sesuatu
"Shit, baju gw mana"
Shaka memandang gadis di sampingnya yang masih terlelap, ia semakin pusing dengan apa yang ia lihat pagi ini
"Gw semalem ngapain sama grey, astagaaa"
Grey membuka matanya dan terkejut saat ia melihat Shaka sedang menatapnya, grey langsung mengambil posisi duduk
"Jangan liatin aku kayak gitu" kesal grey yang sedikit canggung
"Gw semalem kenapa d,dan kenapa Lo ada disini?" Shaka masih bingung dengan apa yang terjadi
Grey menghela nafasnya lalu mulai bercerita tentang kejadian semalam
Shaka merasa lega mendengar penjelasan dari grey
"Gw sama Lo beneran ga ngapa²in kan?" Tanyanya memastikan
"Ish kamu pikir ngapain!" Shaka hanya terkekeh
"Mending sekarang kamu mandi, bau alkohol nya masih kecium" ucap grey sinis
"Gamau mandiin?" Bisik Shaka dengan smirknya
Grey sangat geram dengan shaka, ia mencubit perut Shaka dengan keras
"Anjing! Sakit bangs---" sebelum Shaka menyelesaikan umpatannya grey sudah terlebih dahulu menyentil mulutnya
"Kasar banget sih!"
"Tau ah salah Mulu gw" Shaka melangkah menuju kamar mandi dengan wajahnya yang ditekuk
-
-Saat ini kedua gadis itu sedang menyantap sarapannya, tadi grey sempat memasak telur untuk sarapan mereka berdua
"Kamu bisa pake baju dulu ga sih?!" Grey merasa risih dengan Shaka yang hanya menggunakan sport bra dan celana pendeknya
"Mager" balas Shaka santai
"Mageran" grey memutar bola matanya "gaada yang makein" ucap Shaka asal
"Btw makasih" lanjutnya setelah menghabiskan makanan di depannya
"Buat?"
"Ya makasih aja" grey menggelengkan kepalanya, memang meladeni Shaka adalah hal yang membuang waktu
Setelah menghabiskan sarapan mereka Shaka langsung melangkahkan kaki nya menuju balkon
"Wait" grey menghentikan langkah shaka lalu mendekatinya
"U Will smoke?" Shaka mengangguk
Grey menyodorkan permen untuk Shaka dan membuat gadis itu mengerutkan keningnya
"Buat?"
"Gantiin rokok kamu, mendingan ini daripada rokok" grey peduli kepada Shaka karena memang begitulah grey, ia peduli kepada lingkungannya
"Idih bocil Lo" Shaka berlalu mengabaikan grey
"Akaa!" Panggilan itu membuat Shaka berbalik dan menatap grey
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Who knows [GxG]
Lãng mạn"jika bersamamu adalah mimpi, maka biarkan lah aku bermimpi selamanya" -s- "Lantas mengapa kau tak bangun untuk mewujudkannya?" -g-