Selamat membaca^^
"Iya pah aku pulang malem ini"
"Jangan boong lagi kamu"
"Ish iya², arsha ga boong"
"Papa tunggu jam 8"
Setelah itu sambungan terputus, Shaka menghela nafas panjang membuat sahabat²nya itu saling pandang
"Udah ka, ikutin aja kata bokap lo" ucap Arga menepuk pundak Shaka
Saat ini keempat sahabat itu sedang berada di cafe dekat sekolah mereka suka berkumpul disitu jika ada waktu luang setelah pulang sekolah
"Males gw, gw yakin bakal ketemu tuh cewe sama anaknya"
"Udah jalan berapa lama bokap Lo sama tuh cewe?" Tanya Dean disela makannya
"2 bulan" Shaka malas membahas hal itu
"Eh Minggu depan ke club mau ga?" Zane mengalihkan pembicaraan yang mulai tidak enak itu
"Tobat bego!" Arga menoyor kepala Zane "btw jam berapa?" Arga menunjukan cengirannta
"Goblog" Shaka terkekeh melihat tingkah temannya itu
"Pada mau ga nih, kan udah lama ga kesana" Zane bertanya sekali lagi "gw ikut aja si, Mayan cewe² nya bohay" Dean menyetujui ajakan Zane
"Kek doyan cewe Lo" ucapan zane membuatnya mendapat plototan dari Dean
"Ha?" Arga bingung, namun tidak dihiraukan sama sekali oleh ketiga temannya
"Gimana ka? Lo ikut ga?" Zane beralih bertanya kepada Shaka
"Liat ntar deh"
-
-Saat ini Shaka sudah sampai di rumah besar milik keluarga kaltain itu, ia sudah tidak tinggal di rumah itu semenjak kelas 11 alasan paling utamanya adalah ia ingin kebebasan padahal Shaka tidak ingin berlarut larut dalam kesedihan ditinggal oleh mama nya
Walau sudah lama tidak tinggal dirumah besar itu Shaka masih suka main sekedar mengunjungi sang papa
"Huft, balik lagi deh" ia turun dari mobil dan berjalan menuju pintu besar yang masih tertutup
Ting tong
Tak lama setelah ia membunyikan bel seorang wanita yang sudah bisa dibilang tua membuka kan nya
"Non arsha?" Shaka tersenyum ramah kepada wanita itu "iya bi" wanita itu adalah pembantu keluarga kaltain yang sudah ada disitu sejak Shaka kecil
"Silahkan masuk non, tuan sudah menunggu di ruang makan" bi Inah mempersilahkan Shaka untuk masuk
Sesampainya shaka di ruang makan ia melihat sudah ada papa nya dengan wanita yang sepertinya seumuran dengan ayahnya disamping wanita itu duduk seorang anak perempuan
Shaka tidak pernah bertemu dengan gadis yang sedang menunduk itu
"Kamu Dateng tepat waktu rupanya" zergan memeluk ank perempuannya itu
"Kalo ga Dateng yang ada papa ngomel" Shaka membalas pelukan zergan dengan hangat
"Yaudah kamu bisa duduk"
"Jadi tujuan papa nyuruh arsha kesini buat?" Tanya nya to the point
"Papa mau ngenalin kamu ke Tante vina" zergan terus terang
"Hai arsha, saya harap kamu tidak keberatan dengan kedatangan saya dan putri saya" ucap Vina canggung
"Gimana ga keberatan, Lo mau gantiin posisi nyokap gw" batinnya kesal
"Emm a,aku Dara kak" gadis itu masih tertunduk
"Gak usah takut, gw ga gigit" ucap Shaka lalu mulai menyantap makanannya
"Papa bukan mau ngebahas ini doang" zergan menatap putrinya
"Karena kamu sudah kelas akhir jadi papa mau mempersiapkan kamu untuk meneruskan perusahaan papa" ucapan zergan tadi membuat Shaka tersedak
"Hah?! Pah yang bener aja, aku belum siap loh" protes nya
"Makannya itu kamu mau papa persiapkan" balas zergan sambil menepuk pundak Shaka
"ish terserah" pasrahnya dengan wajah di manyunkan
"Anak kamu cantik ya, badannya juga sangat tinggi" Vina memuji Shaka yang sejak tadi cemberut
"Jelas saja, aku tinggi dan anakku pasti tinggi" ucapnya sambil terkekeh
Makan malam itu di iringi dengan candaan, tetapi tidak berlaku bagi Shaka ia ingin segera pulang ke apartemen nya
-
-Ternyata harapannya untuk pulang ke apartemen nya gagal karna permintaan dari sang papa yang memaksanya untuk tinggal dirumah selama seminggu
Tadinya Shaka beralasan ia tidak membawa seragam dan buku² sekolahnya tetapi zergan sudah lebih dulu menyuruh orang untuk mengambilnya
Saat ini Shaka sudah berada dikamar nya dengan Dara, gadis itu bilang ia takut jika tidur sendiri dan Shaka pun mengalah untuk berbagi ranjang dengannya
"K,kak" panggil dara yang membuat Shaka membuka matanya
"D,dara mau tidur sambil p,peluk kakak boleh?" Dara menggigit bibir bawahnya ia takut dengan Shaka
"Kenapa?"
"Biasanya bunda yang peluk, tapi tadi pas Dara mau tidur sama bunda, bunda malah nyuruh Dara tidur sama kakak" jelas dara namun masih tertunduk
"Sini" Shaka menepuk tangannya mempersilahkan dara untuk menjadikannya bantal
"Lo udah gede, jangan manja" ucap Shaka ketika Dara sudah berada dipelukannya itu
"I,iya" Dara merasakan pelukan hangat seperti punya bundanya di pelukan Shaka
"Kak Shaka wangi banget" batinnya sebelum ia benar² tertidur lelap
"Manja banget nih anak manusia" Shaka membatin
-
-Sudah seminggu Shaka berada dirumah papanya, bukan berarti selama itu ia tidur dengan memeluk Dara
Shaka sudah memberi kan Dara penjelasan kalau ia harus membiasakan diri tidur tanpa memeluka siapapun dan Dara mengerti
Kedekatan nya dengan Vina pun belum seberapa tetapi pandangan Shaka kepada Vina sudah mulai berubah, tadinya ia mengira bahwa Vina akan se mengejamkan ibu tiri di film²
"Pah, Tan aku balik ya" Shaka berpamitan pada zergan dan Vina "hati²" balas zergan
Vina dan Dara juga akan pulang ke rumahnya, tujuan zergan sebenarnya hanya untuk mendekatkan Vina dan Shaka agar putrinya mau menerima calon mama baru untuknya
Shaka segera menyalakan mobilnya untuk menuju apartemen, tadinya zergan menawari pulang bersama² tetapi Shaka menolak
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Who knows [GxG]
Romance"jika bersamamu adalah mimpi, maka biarkan lah aku bermimpi selamanya" -s- "Lantas mengapa kau tak bangun untuk mewujudkannya?" -g-