Selamat membaca;)
Sebulan sudah setelah kejadian pengakuan dari Sandra tentang perasaannya itu
Selama sebulan itu juga Sandra masih dengan usahanya menaklukan hati Shaka, belum ada perubahan tapi Sandra tidak ingin menyerah
Dan selama sebulan itu juga grey sering ke apartemen Shaka untuk menjalankan perjanjiannya itu, mereka sudah mengatur jadwal untuk kapan grey harus ke apartemen nya
Hari ini adalah hari pertandingan tim basket putra dan putri, Victor senior high school memang selalu mengaadakan pertandingan antara tim basket putra dan putri setiap tahunnya
Siswa dan siswi VSHS sudah memenuhi bangku penonton mereka semua dari kelas 10 sampai kelas 12
Shaka dan Zane adalah anggota tim basket putri, lebih tepatnya adalah shaka kapten basket putri
Saat ini kedua kapten basket itu sudah saling berhadapan ditengah lapangan dan menjadi sorotan siswa siswi yang lain
"Good luck buat Lo" ucap Jeff dengan senyumannya
"Thanks, gw harap tim putra kali ini bisa main sehat gak kayak dulu"
"Dari dulu kita selalu main sehat, itu karna kalian aja yang lemah" ejek Jeff kepada Shaka, tetapi Shaka hanya menanggapi nya dengan senyuman
"Ciyee, fokus banget mbanya" Bella menyenggol lengan grey
"Lagi ngeliatin Shaka atau Jeff nih" ejeknya lagi, Bella sudah tahu tentang grey yang menjadi guru private Shaka dan itu membuatnya sering mengejek grey
"Apaan si" kesal grey karena terus²an digoda seperti itu
Pertandingan telah dimulai, hal itu membuat ricuh satu lapangan mereka mulai meneriaki memberi dukungan
"Jeff semangattt"
"Ka dean ganteng banget"
"Kak Shaka buat lupa gender anjir!"
"Shakaa"
"Zane! Jangan malu²in gw!" Teriakan keras itu milik Arga yang notabene nya bukanlah anak basket melainkan anak futsal
-
-Pertandingan sudah berlangsung lama dan hasil sementara adalah 8-6 dengan tim putra yang lebih unggul
Sekarang para pemain tengah beristirahat dipinggir lapangan, pertandingan akan dilanjutkan 10 menit lagi
"Nih ka" suara berat itu berasal dari Dean, ia menyodorkan minuman untuk Shaka
"Thanks den"
"Don't mention it" Dean duduk disamping Shaka "lo kenapa deh? Ga kayak biasanya" tanya Dean karna bingung dengan Shaka yang tidak sesemangat biasanya
"Gak" jawabnya singkat
"Bokap?" Tebak Dean langsung yang membuat Shaka menoleh kepadanya
"Udah lah males gw" Shaka beranjak dari duduknya lalu melangkah meninggalkan Dean
"Ah gw yakin kali ini Lo yang bakal kalah dari gw" ucap Dean yang memberhentikan langkah Shaka dan membuat Shaka berbalik
"Maksud?"
"I dare u" Dean tersenyum miring, sebenarny ia hanya ingin memancing semangat Shaka
"Traktir gw kalo gw menang" balas Shaka juga memiringkan senyumannya
-
-Sudah tinggal 2 menit lagi untuk menentukan siapa pemenang dari pertandingan ini dan point mereka saat ini seri 12-12
Jeff mendrible bola menuju ring lawannya tetapi usahanya gagal, ketika ia sudah ingin memasukan bola itu tiba² saja Shaka merebutnya lalu melempar kearah Zane
Suasana makin menegangkan karena waktu yang sudah tidak banyak lagi, Shaka berhasil membawa bola itu ke ring lawan
Ia melemparkan bola itu untuk memasukannya, tepat saat bola itu masuk seseorang mendorong Shaka sampai ia terjatuh
"Anjing!" Seru Zane mendorong jeff "Lo kalo kalah mah kalah aja, gausa main kasar gitu dong" Zane tidak terima karena temannya didorong seperti itu
"Gw ga sengaja bego!" Jeff tidak terima dibentak oleh Zane, saat Zane ingin membalasnya lagi Shaka menghentikannya
"Cuman lecet, udah Zane yang penting kita udah menang" Shaka tersenyum ke arah Dean "i win" ucapnya dan Dean hanya tersenyum senang melihat sahabatnya itu
"Lo udah malu²in gw, liat ntar ka" batin Jeff geram
Saat tim basket putri tengah berkumpul untuk merayakan kemenangan mereka tiba² saja ada yang menarik lengan Shaka
"Eh" Shaka terkejut namun ia masih mengikuti orang itu "kenapa?" Tanya nya setelah sampai pinggir lapangan
"Tangan kamu lecet dan keluar darah, itu harus dibersihin dulu" gadis yang tadi menariknya mengeluarkan 1 botol air mineral, tisu dan juga plaster
"Lebay Lo, dikit doang ini" tak memperdulikan ucapan Shaka, grey langsung menarik tangannya lalu menyiramnya dengan air
"Aww, perih ege"
"Diem" gadis itu mengelapnya pelan dengan tisu kering lalu memasangkan plaster di telapak tangan Shaka
Shaka yang melihat kejadian itu hanya diam lalu saat grey mendongakan kepalanya ia langsung bertatapan dengan Shaka
"Hei?" Tegur grey menyadarkan lamunan Shaka "eh em" ia menjadi gugup sekarang
"Makasih" grey hanya mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan Shaka
"Sial, gw gabakal biarin Lo rebut Shaka dari gw" batin seorang gadis yang sejak tadi mengawasi mereka berdua
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Who knows [GxG]
Romance"jika bersamamu adalah mimpi, maka biarkan lah aku bermimpi selamanya" -s- "Lantas mengapa kau tak bangun untuk mewujudkannya?" -g-