19

685 59 1
                                    

Selamat membaca><

Saat ini Shaka dan grey sudah berada berada dierjalanan menuju rumah keluarga Abraham dan sudah beberapa lama setelah kejadian di tempat parkir tadi grey tidak membuka suaranya

Shaka bingung dengan apa yang terjadi, Shaka sempat berfikir bahwa grey kerasukan tadi

"Ekhem"Shaka mencoba membuka percakapan "Lo, grey kan" pertanyaan aneh itu keluar dari mulut Shaka

"Ck iyalah, gajelas banget"ketus grey

"Sensi banget dek" kekeh Shaka yang masih fokus menyetir

"B aja" balas grey yang masih sama ketusnya

"Kenapa sih, coba kasih tau, gw salah?" Tanya Shaka setelah memberhentikan mobilnya di depan gerbang rumah besar grey

"Gatau, udh aku mau masuk" saat grey hendak membuka sitbel nya Shaka menahan gadis itu

"Ntar dulu grey, kenapa ih dijutekin gw nya" Shaka memanyunkan bibirnya

Sebenarnya grey juga tidak tahu mengapa ia menjadi kesal melihat interaksi Sandra dan Shaka. Gadis itu belum pernah merasakan cemburu sejauh mereka berpacaran

"Ck, gaada yang jutekin" balasan grey membuat Shaka menghela napas berat

"Cewek ribet emang, gajelas juga" ucapan Shaka itu dihadiahi pelototan dari grey "nyadar, kamu apa kalo bukan cewe" balas grey ketus dan Shaka hanya terkekeh melihat grey yang semakin kesal

"Jangan marah² terus, lucu tau" ucapan Shaka membuat pipi grey memerah seketika

"Ish tau ah, mau masuk" grey dengan cepat melepaskan sitbelnya lalu keluar dari mobil shaka dan membuat gadis jakung itu menjadi semakin bingung apa yang salah dengannya

-
-

Sesampainya di apartemen Shaka langsung membersihkan tubuhnya, saat ini gadis jakung itu sedang merebahkan tubuhnya disofa dan memainkan ponselnya

Drrt drrt

Satu panggilan masuk dari ponselnya dan tertera nama sang penelfon

-casandra-

"Halo?"

"Hi ka, jadi gimana? Lo bisa?" Tanya Sandra to the point

"ntar gw kabarin lagi aja gimana?"

"Kaaa please, tadi Lo bilang juga nanti"

"Kapan kapan aja gimana? Gw ada janji sama temen gw soalnya" bohong shaka, sebenarnya ia berencana untuk mengajak grey menginap di apartemennya karena besok adalah hari libur

"Who? Thats girl right?" Tebak Sandra dengan nada sinisnya

"Maksud Lo grey? Iya gw ada janji sama dia" jujur Shaka yang masih tidak peka dengan kekesalan Sandra

"Huh, ok"

Panggilan diakhiri oleh Sandra, ia sangat kesal dengan penolakan Shaka

"Yaelah judes banget" gumam Shaka sambil menatap ponselnya

Gadis jakung itu mulai mencari kontak grey lalu menelfon grey, ia berniat untuk kembali membujuk grey

"Apa?" Jawaban ketus dari grey membuat Shaka terkekeh

"Galak banget nih"

"Apaan sih"

"Greyyy, gw tanya sekali lagi, Lo kenapa?"

"Sandra, aku kesel" jawab grey to the point dan itu membuat Shaka tertawa

"Astaga, cewek gw bisa cemburu ternyata"

"...."

"Iya iya maaf, gw sama Sandra cmn temen biasa grey"

"Gak nanya"

"Cantiiik, udahan marahnya, malem ini ke apart gw bisa? temenin" ucap Shaka lembut, membuat grey sedikit melunak

"Tumben"

"Biasanya malem Minggu gw main sama Dean, Arga, sma Zane tapi lagi males"

"Minta temenin mereka aja" balas grey cuek

"Bener? Biasanya gw ke club' loh"

"Jangan! Aku otw"

Panggilan diakhiri dan Shaka tersenyum senang setelahnya, ia sangat menyayangi gadis itu, bahkan sangat menyayanginya

-
-

Beberapa jam berlalu dan saat ini kedua gadis itu sudah bersiap siap untuk beristirahat

Shaka baru saja keluar dari kamar mandi ia memperhatikan grey yang terlihat menggemaskan dengan kaus miliknya

"Grey? Tidur gih" suruh Shaka

"Mm nanti deh" ucap grey canggung, Shaka tersenyum lalu mendekati grey

"Tidur aja, gw tidur di sofa kok ntar, gausah takut gw gabakal lanc-"

"Ih gak gitu, kamu mikirnya aku bakal gak nyaman ya? Enggak shakaa it doesn't matter if you sleep with me"

"Abis Lo nya kek ngeliat pedopil pas liat gw tadi"

"Ih nggak"

"Iya iya, yaudah ayo tidur" Shaka menarik grey untuk tidur disampingnya

Kedua gadis itu masih dalam posisi yang canggung

"Grey" Shaka memanggil grey yang belum memejamkan mata

"Iya?"

"Mau peluk boleh?" Ucapan Shaka membuat grey terkekeh, grey menepuk tangannya menyuruh Shaka agar menjadikannya bantal

Shaka tersenyum lalu mendekati grey dan menaruh kepalanya diatas tangan grey, gadis jakung itu menjadi seperti bayi sekarang

"Gw sayang Lo" ucap Shaka lalu mempererat pelukannya, ia mendusal keleher putih grey

"Iyaa aku juga" grey terkekeh lalu mengelus rambut Shaka yang sudah memejamkan matanya

"Aku harap kamu ga berubah ka"



















TBC


Who knows [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang