part 3

194 8 0
                                    


Malam harinya di kediaman keluarga Nara, Nara telah menunggu Tari untu menjemputnya, NAra di temani oma Ana duduk di teras, tapi telah lebih dai 15 menit duduk disana, tidak ada nampak kedatangan Tari, paddahal rumah mereka tidak terlalu jauh.

"Kamu beneran di jemput Tari?" taya oma memastikan lagi, karna jika memang barengan Tari, harusnya mereka telah jalan sedari tadi, mengigat acaranya akan di mulai pukul 08.00 WIB.

"Iya, cuman gak tau deh ni anak kemana di telfon juga gak di angkat.''

Jujur saja Nara sudah cukup capek menunggu kedatangan Tari, Nara sangat males kau sudah begini, soalnya Tari sudah bilang OTW sedari tadi, tapi tak ada nampak tanda-tanda ia akan datang.

"Tunggu di dalam aja Ra, atau kamu mau di antar supir? Pak Imam, dia tau kok itu caffe dimana." Oma Ana memberikan solusi agar cucunya tidak kelamaan menunggu.

"NAra kalau sendiri juga males perginya oma." jawab Nara lesu.

" Trus gimana? apa oma ikut aja?." ujar Oma Ana bercanda.

Nara hanya menggeleng tidak tau, lain kali Nara akan memikirkan ulang untuk pergi dengan Tari, karena Tari sangat lelet dan susah di hubungi seperti ini

Merasa sudah habis kesabaran Nara beranjak masuk saja, tapi baru saja ia berdiri, mobil bewarna kuning berhenti di depan pagar rumah oma, tak lama keluar seorang gadis dengan terburu-buru tampak sedikit berantakan.

"NARA SORRY GUE TELAT JEMPUT." Ujar orang tersebut dari depan pagar.

Nara yang tau jika orang itu Tari langsung berjalan ke depan pagar, tak lupa ia juga pamit pada oma yang tadi sempat masuk, cuman karna mendengar suara Tari oma keluar lagi.

"Kemana aja sih lo! sampe lumutan nih gue nungguin." ujar Nara kesal.
telah membuat mereka terlambat datang ke caffe.

"Nanti gue jelasin, buruan masuk kita berangkat sekarang, keburu tutup tuh caffe."

DAlam waktu 20 menit mereka sampai di caffe, NAra dan TAri langsung menuju meja yang telah mereka booking, memang di Distro CAffe mereka harus booking tempat duk dulu sebelum datang, fungsinya biar tidak ada kendala, ataupun keributan antar pengunjung.

Tari sangat pintar memilih tempat, ia memilih meja di nomer 4 yang mana meja tersebut tepat berada tengah, namun tidak berada di depan. jadi dari posisi mereka, mereka dapat melihat keseluruhan dari caffe, bahkan yang berada di outdoor pun.

"Orang-orang pada sama pasangan, kita doang yang jomblo." ujar Nara melihat keseluruhan.

"KITA? lo aja kali." ujar TAri mengejek Nara.

Karna benar saja, setelah berkata demikian, Dion pacar dari Tari datang dengan beberapa orang temannya.

"Sorry telat yang, tai ada problem dikit." ujar Dion setelah mengecup kepala Tari, lalu duduk di sebelahnya.

'its oke baby, i know you sibuk." ujar TAri dengan senyuman.

"Lo bilang Dion sibuk, kok bisa dateng sih?" tanya Nara protes.

Tari menyengir tanpa dosa," Gue kira sibuk, ternyata free."

Nara hanya memutar bola matanya malas, sungguh sangat malas karna harus melihat ke bucinan dua manusia itu.

Caffe Distro malam ini cukup ramai, padahal sekarang bukan malam minngu, suasana sangat nyaman, di tambah live musik yang di tampilkan cukup menghibur pengunjung yang ada.

"Ra gue denger lo pindahan dari Bandung yas? kalau oleh tau SMA manna?" tanya Dhito salah satu temen yang di bawa Dion tadi.

"SMA Garuda."

Cinta Untuk NaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang