part 4

310 12 5
                                    

Sudah cukup lama Nara jarang berhubungan dengan orang-orang di Bandung, baik itu keluarga atau sahabatnya disana. Nara rasa saat ini mereka juga sama fokusnya dengan dirinya, mereka sudah kelas 12, banyak kegiatan yang mereka lakukan, baik itu di akademik ataupun non akademik.

Semenjak berada di Solo, Nara sudah tidak ada lagi berkomunikasi dengan Azka, terakhir 2 hari sebelum keberangkatan Azka untuk masuk akademi militer di Magelang,. Kenapa dapat di Magelang?  itu semua karna Tante sarah yang berasal dari sana, agar tidak jauh dari keluarga, begitu dulu alasanya.

Hubungan mereka sudah terjalin 7 bulan, tidak terasa karna mereka harus menfokuskan diri pada cita-cita dan pendidikan masing-masing.

Sesekali Nara akan bertelponan dengan tante Sarah, Tante sarah juga memberitahu kondisi Azka, karna kata beliau setiap siswa hanya mendapat kesempatan sekali untuk menelfon keluarga, jadi Azka lebih memilih menelfon orang tuanya saja, toh nanti juga bisa di sampaikan pada Nara.

Pelajaran hari ini di tutup dengan pelajaran kimia, Nara yang sejak tadi sudah mumet mendegar rumus-rumus yang di bacakan, serta angka-angka yang  memenuhi papan tulis akhirnya dapat bernafas lega. 12 IPA 2 memang diisi oleh murid ambis, dan itu semua sangat mengganggu ketenangan Nara yang santi dalam belajar.

"Anak-anak apa kalian sudah mendapat informasi tentang Study tour kita taun ini?" tanya Buk Ati teringat dengan apa yang telah di sampaikan di ruang guru beberapa hari lalu.

"Belom tuh buk? OSIS juga gak ada konfirmasi ke kelas-kelas." jawab ketua kelas mewakili yang lain.

"Masih pertimbangan sih, cuman rencananya ke ITB, menurut kalian gimana?"

Mendengar hal tersebut satu kelas langsung heboh, bagaimana tidak? mereka akan Study tour ke salah satu perguruan terbaik, hal yang membanggakan pastinya.

"Ra ke Bandung! lo bisa sekalian pulang." ujat Tari heboh, ayoklah Tari punya maksud terselubung kenapa ia senang banget jika mereka ke Bandung.

"Bilang aja lu seneng, karna mau ketemu genk abang gue." jawab Nara tepat sasaran.

"Iyalah anjir, gue pengen banget nongkrong di tempat genk gitu, pasti keren banget kan? iss pasti seru."

Tari tidak bisa membayangkan betapa kerenya jika ia disana, pasti menyenangkan dan sangat gaul.

-

Sejak pengumuman itu Tari selalu membahas tentang perjalanan mereka, dimanapun mereka berada. Seperti siang ini, mereka sedang makan di kantin, dan sambil video call dengan sahabat-sahabat Nara di Bandung. TAri sudah mengenal mereka, karna Nara sering bercerita bagaimana pertemanannya saat di Bandung dulu.

"Sumpah RA bulan depan lo bakal ke Bandung? " tanya Indira heboh, bahkan Nara sampai menutup speaker ponselnya karna teriakan Indra.

"Cuman 3 hari, tapi kita pasti ketemukan?" ujar Nara pada sahabatnya yang terlihat saat ini juga berada di kantin.

"Iyalah anjir, gila aja kalau engga, gue tuh kangen banget sama lo. banyak hal yang  harus lo tau Ra, aduhh gue sampai bingung nanti mau cerita dari mana." lagi lagi Indira heboh dengan ucapannya.

"Lo kayak gak ketemu lama aja, malu anjir di liatin anak-anak!" yah seperti biasa hanya Sherly lah yang waras.

"Kita emang udah lama gak ketemu Sher, lo lupa?" dan Kaila dengan ucapan polosnya ang cukup sarkas.

"gak gitu maksud gue Kai." jawab Sherly memutar bola matanya alas.

"Tari lo besok harus ikut sama kita, gue bakalan ajak lo keliling Bandung, tenang aja, nyokap gue abis beli mobil baru kemaren." dan sifat pamer Kaila itu tidak akan pernah bisa hilang.

Cinta Untuk NaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang