Flashback
Matahari berinar sangat panas hingga membuat siapa saja mala unutk beraktivitas, tidak terkecuali dengan Nara yang haus bangun pagi, padahal masih pukul 07.00 pagi, dengan terburu-buru Nara berlari memasuki SMA garuda yang sudah di penuhi oleh siswa-siswi berseragam hitam putih, langkah Nara mulai memelan lalu melihat kea rah roknya yang terlihat berbeda dengan siswi lainya. Apa dia salah kostum?. Karna mersa dia tidak salah akhirnya Nara memtuskan untuk tetap masuk dengan membawa semua peralatan yang telah di tulsikan oleh seniornya kamarin, selain itu Zahir juga telah mempersiapakn semua perlengkapan yang akan Nara gunakan saat MOS berlangsung.
Dengan pedenya Nara masuk ke salah satu barisan yang memang menggunakan rok yang sama denganya, hanya saja mereka tidak membawa perlengkapan seperti yang Nara bawa, karna merasa jika merka tidak membawanya, akhirnya tetap dengan pedenya Nara berbaris disana, tanpa bertanya sedikitpun.
Tidak lama acara di mulai, kakak seniornya telah mengintrusikan untuk menggunakan perlatan, Nara tentu saja mulai menggunkan perlatanya, pada saat menggunakanyalah baru orang-orang yang berada di sekitar nara notis jika Nara salah barisan, hingga sala satu dari mereka menegur Nara dan membuat mereka menjadi perhatian semua orang.
"Heh lo kok bawa giniaan? Ini kan buat anak baru?"
Nara yang di tegur cukup terkejut, apa katanya anak baru? Berarti mereka bukan anak baru dong?.
"Emang kalian bukan anak baru?" tanya Nara cengok.
"Bukanlah, gue kakel lo, cuman emang harus mos lagi karna tahun kemarin nggak ikut." Ujar orang tersebut.
"Ada apa disitu rebut-ribut." Tanya salah satu panitia MOS pada mereka, Nara merasa akan hilang saja dari sana.
"Ini kak ada anak baru salah barisan, tapi bajunya sama kayak kami." Ujar orang yang berdebat dengan Nara tadi.
"Siapa Nama lo?" tanya kakak kelasnya tadi.
"Nara kak, Nara Shalsabila."
Kakak kelasnya itu Nampak membuka lembaran kertas seperti mencari nama Nara, akhirnya setelah berbicara dengan temanya, kakak kelas itu mendekati Nara dan meminta Nara untuk maju.
"Lo yang disana maju dulu deh."
Dengan malu dan tidak ada mukanya Nara melangkahkan kakinya ke depan, saat ini semua siswa baru memang masih diminta untuk berdiri, hingga Nara yang tidak terlalu tinggi memang tidak terlihat jelas dari depan.
"lo baca penguguman kan? Lo tau nggak kalau kelas 10 harus pakai bawahan hitam, kenapa lo malah pakai abu-abu?" tanya kakak kelasnya.
Nara hanya diam tidak mau menjawab, sungguh Nara tidak memperhatikan tulisan yang ada di brosur undangan MOS nya, dan lagian Zahir hanya diam saat mereka bertemu di meja makan tadi,apa Zahir sengaja?.
"jawab, bisu lo."
"maaf saya salah baca kak."
"Karna lo udah salah, lo harus misah dari barisan, lo bikin barisan sendiri di sana, jangan lupa atribut lo di pake."
Mau tidak mau akhirnya Nara membuat barisan sendiri untuk dirinya, ada beberapa orang yang terdengar menggosipkan dirinya, sungguh nara ingin pingsan aja biar bisa di bawa ke UKS, tapi bagaimana jika dibiarkan saja tergeletak di lapangan.
"lo denger nggak, sana bikin di ujung."
Acara pembukaan di mulai dengan lancar, Nara juga mendapat satu teman yang baris di belakangnya, dengan alasan tidak membawa name tagnya.walaupun menjadi sindiran-sindiran mereka berdua hanya bisa diam karna memag ini adalah salah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Nara
Teen FictionSemua yang dulu tak ia dapatkan dari Beno, sekarang di dapatkan dari Azka, walaupun harus LDR dan jarang berkomunikasi karna Azka harus sekolah Militer, tapi mereka membangun cinta tersebut dengan saling percaya. "Sesayang itu aku sama kamu." ujar A...