Alohaaa!! Selamat bermalam minggu!
Ceileh nungguin minvan kan? *nggak usah kepedean!
Balik lagi sama duo ganteng, sebelum itu mimin dapat mandat dari ibu authornim yang terhormat.
WARNING!!
KEPADA PARA L LOVERS, HARAP KENCANGKAN SABUK PENGAMAN, SIAPKAN MENTAL, DAN APAPUN YANG BISA LAP INGUS DAN AIR MATA!
Udah gitu aja happy reading guys!
>><<
--Lelah bukan berarti kalah. Lelah bukan berarti siap untuk menyerah. Hanya sebuah kata yang terkadang bermakna tiba saatnya beristirahat, sebelum kembali melangkah dan bertahan-
>><<
Setiap kali orang tertidur, tidak terasa mereka melampaui waktu, dari gelapnya malam itu sampai hari kemarin pun dengan mudahnya berlalu. Namun, perumpamaan sederhana semacam 'melampaui waktu dengan tidur' menjadi sedikit rumit untuk Rey. Bukan hal yang mudah melewati satu waktu ketika terdapat sesuatu yang kompleks di dalam raga fisikmu. Asma kronis yang kambuh, demam yang membakar tubuh, pikiran yang berkecamuk untuk berjuang hidup, namun berujung pada udara yang tersendat masuk ke dalam paru-paru.
Rey terbatuk lalu bangun dan kembali meringkuk sambil menggapai nebulizer yang sejak semalam menemaninya tidur. Berkali-kali dia merapal doa, meremas dadanya dan berharap sesaknya berkurang, tapi sampai detik ini, semuanya masih sama. Dia merintih memanggil Selina, kemudian teringat jika Bundanya tengah menjaga kakeknya juga mengurus semua hal penting untuk hari bahagianya yang akan datang. Key pun sedang ada acara diklat sekolah sehingga dari kemarin dia tidak ada di rumah. Seharian, Rey hanya bersama Pak Darwo-yang Rey yakin sedang asyik main Tiktok di pos.
Melempar masker nebulizernya, Rey memaksa dirinya untuk bangun dan beranjak, berjalan ke kamar mandi kemudian kembali dengan napas terengah. Rey mencoba duduk tegak bersandar pada sisi ranjangnya, menarik udara lalu menghembuskannya, tapi dia malah terbatuk hebat dan panik pun merenggut ketenangannya. Dia mengacak laci nakas, mengambil inhaler kemudian menyesap obat yang mengalir ke kerongkongan sebelum masuk dalam paru-parunya yang bermasalah. Rey tidak ingin mengingat hasil cek kesehatannya, tidak pada kalimat yang menderetkan kata tentang organ pernapasannya yang semakin mengalami komplikasi parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
L : Live, Love and Leave (bukan BL)✔️
Novela Juvenil"Ulah lo kan?!", hardik Hadrian. Hanya satu orang yang bisa membuat hari-hari Drian yang sepi dan tenang menjadi heboh nan menakjubkan. Dia lah Reynanda, tetangga sekaligus teman sejak mereka main pelosotan di TK. Kelakuan Rey yang tak mengenal akal...