Seorang gadis tengah membaca sebuah novel di tangannya dengan serius.
Ia berada di ruangan serba putih dan bau obat - obatan menyeruak ke dalam indra penciumannya, namun hal itu tidak membuat ia mengalihkan perhatiannya dari novel yang berjudulkan 'My Love For Innocent Luna'.
Novel itu menceritakan tentang seorang putri Baron yang bernama Luna Dustine. Luna menjadi protagonis yang cintanya diperebutkan oleh 5 male lead karena sifat polos dan ketulusan Luna yang menarik hati mereka.
Tapi sebuah cerita tidak akan lengkap tanpa seorang antagonis.
Brianna Grady, seorang wanita antagonis yang selalu menghalangi Luna berdekatan dengan male lead utama, Pangeran Xander.
Brianna mencintai Xander yang akan menjadi sosok raja untuk kerajaan Dayton. Tentu Brianna tidak mengincar tahta, namun ia benar-benar jatuh dalam pesona pangeran mahkota itu.
Sayang, Pangeran Xander justru mencintai Luna yang membuat Brianna cemburu dan melakukan apapun untuk memisahkan Luna dari Xander. Sudah banyak hal tercela yang Brianna lakukan, bahkan sampai memakan korban.
Tapi bukannya menjauh, Luna dan Xander justru lebih dekat hingga mereka berdua bertunangan. Brianna yang tidak terima dengan hal itu lantas mencoba untuk membunuh Luna.
Sepertinya cinta sudah membutakan Brianna, sayang sekali percobaan membunuhnya tidak berhasil.
Pangeran Xander sudah mengetahui rencana Brianna lebih dulu lalu berakhir Brianna dijatuhi hukuman dipenjara seumur hidup dan mati membusuk. Sedangkan Luna dan Xander hidup bahagia.
***
Gadis yang membaca novel tersebut lantas menutup bukunya karena ia sudah menamatkan ceritanya.
Gadis itu adalah Ivy Steinfeld, atau biasa dipanggil Ivy. Ivy menatap nanar novel yang ia pegang tanpa menyadari ada seseorang yang masuk ke dalam ruangannya.
"Hah... Poor Brianna..." Ivy menghela napasnya kasar.
Ivy merasakan adanya usapan lembut di kepalanya, sontak hal itu membuatnya menoleh ke arah seseorang yang berada di sampingnya.
"Mengapa membuang napasmu seperti itu hm? Apakah ada sesuatu yang membuat putri ayah sedih?" Ucap seseorang itu.
Ivy menatap orang itu berbinar dan segera memeluknya, "Ayah!"
Seseorang yang dipanggil ayah oleh Ivy lantas membalas pelukan yang Ivy berikan. Orang itu adalah Julian Steinfeld, kepala keluarga Steinfeld sekaligus ayah kandung Ivy.
"Tidak ada apa-apa ayah, Ivy baru saja membaca cerita."
Mendengar penuturan Ivy, Julian hanya ber-oh ria dan melerai pelukan mereka berdua.
"Bagaimana kabarmu hari ini nak? Ayah minta maaf baru bisa menemuimu karena kolega bisnis ayah sedikit merepotkan."
Ivy melempar senyuman tipis pada Julian seraya mengucapkan, "Aku baik ayah, tidak masalah jika memang sibuk. Toh Ivy ditemenin sama novel novel baru hehehe."
Julian membalas senyuman Ivy dengan menepuk kepala anaknya pelan, "Anak baik, apa benar tidak apa-apa?"
Ivy mengangguk pasti, ia tahu ayahnya mengkhawatirkan dirinya karena Ivy tidak bisa beraktivitas seperti anak remaja lainnya. Penyakit jantung yang diderita Ivy membuat ia mau tak mau harus mendekam di dalam ruangan serba putih ini. Apa lagi kalau bukan rumah sakit?
Tapi hal tersebut tidak membuat Ivy memiliki dunia abu-abu, segala perhatian mulai dari pendidikan, kasih sayang, hingga kebutuhan, semuanya diberikan oleh Julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ivy As an Extra Character? [Hiatus]
FantasyIvy Steinfeld, merupakan seorang gadis yang manis, polos, dan ceria. Ia memiliki sebuah riwayat penyakit jantung yang membuat ia tidak bisa beranjak kemanapun selain berada di rumah sakit. Namun apa yang terjadi jika Ivy memasuki raga dari salah sa...