Chapter 3

1K 88 0
                                    


Tengah malam, Ran terbangun ketika mendengar suara muntah-muntah Shiho di dapur. Ia pun membangunkan suaminya.

"Kenapa Ran?" tanya Shinichi.

"Aku dengar Shiho-Chan sepertinya muntah-muntah,"

"Lalu? Namanya juga hamil muda,"

"Tolong kau lihat dia Shinichi. Aku sesungguhnya mau melihatnya, tapi aku lelah sekali hari ini," pinta Ran.

"Shiho ilmuwan, dia pasti tahu cara menanganinya,"

"Tapi dia juga wanita, terlebih dia juga mengandung anak kita. Tolonglah bantu dia,"

"Hai hai..." Shinichi pun bangun dari tempat tidurnya dan keluar kamar.

Ran memandang pintu kamar yang tertutup. Ia sengaja melakukannya, ia ingin menjodohkan Shinichi dan Shiho.

"Huek..." Shiho muntah sekali lagi sebelum membasuh wajahnya. Saat ia ingin mencari handuk, mendadak Shinichi mengulurkannya.

"Handuknya..." kata Shinichi.

"Oh arigatou..." Shiho menerimanya dan mengeringkan wajahnya.

"Kau mau sesuatu? Teh mungkin?"

"Boleh," kata Shiho lelah sambil meraih kursi dan duduk.

Tak lama kemudian Shinichi memberikannya secangkir teh hangat.

"Terima kasih," Shiho menerima cangkir tersebut dan meneguknya perlahan. Merasa nyaman dengan aliran kehangatan di perutnya.

Shinichi duduk di seberang Shiho, "aku masih tak mengerti Shiho,"

"Uhm?"

"Kenapa kau mau memenuhi permintaan Ran? Lihat dirimu, jadi susah begini,"

"Awalnya aku juga berpikir, ide ini gila,"

"Lalu?"

"Tapi akhirnya aku menyetujuinya karena aku tak tega. Ran-San begitu mencintaimu. Dia takut kankernya akan merenggut nyawanya kapan saja. Impian terbesarnya adalah melihatmu menggendong anak kalian sebelum... pergi..."

Shinichi mengusap wajahnya, "maaf kalau dia merepotkanmu,"

Shiho menggeleng perlahan, "kau tahu? Ran-San mengingatkanku pada onee-chan. Dalam beberapa hal, mereka memang mirip. Karena itu, aku tak tega saat melihatnya terus menerus menangis memohon-mohon kepadaku,"

"Aku sungguh berhutang padamu Shiho,"

"Tak perlu merasa terbebani Kudo-Kun, ini juga sudah keputusanku sendiri. Yang terpenting sekarang, aku melahirkan anak ini dan menyerahkannya pada kalian. Dengan begitu Ran-San akan bahagia. Sementara aku akan kembali fokus pada karirku,"

"Karena sudah terjadi, ya sudahlah. Katakan saja bila kau perlu sesuatu atau merasakan sesuatu yang tidak nyaman,"

Shiho mengangguk, "eh"

"Oyasumi," Shinichi beranjak untuk kembali ke kamarnya.

"Oyasumi,"

Surrogate MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang