Chapter 13

1K 76 0
                                    


Shiho berjalan seorang diri menyusuri susunan-susunan kontainer di sekelilingnya. Sopir suruhan Vermouth mengantarnya hingga sampai ke tempat pelabuhan ini. Shiho tak mengerti, bagaimana wanita itu bisa masih hidup? Terakhir kali saat dirinya dan Shinichi berkonfrontasi dengan organisasi, Vermouth jatuh ke jurang, mayatnya sudah ditemukan dalam keadaan hancur, tapi sudah dikonfirmasikan DNA nya, bahwa itu memang Vermouth.

Shiho mendesah dalam hati, memang begitulah Vermouth, dia cerdas melakukan rekayasa. Hanya saja, kenapa dia sekarang mengincar Yuichi? Bukankah Vermouth sangat menghargai Shinichi? Harusnya cukup dirinya saja yang disandera bila Vermouth memang memiliki dendam terhadapnya.

"Lama tak bertemu Sherry," sapa Vermouth dingin saat melihat kedatangan Shiho.

Mata Shiho menyipit tajam, "rupanya kau masih hidup,"

"Ara... Surprise!" kata Vermouth riang.

"Mana Yuichi?"

Vermouth bersiul dan salah satu bodguardnya muncul menenteng Yuichi dengan satu tangan sementara tangan lainnya menodongkan pistol ke kepala anak itu.

"Okasan!" Yuichi meronta-ronta memanggil Shiho.

"Yuichi!" Shiho ingin menghampiri namun ditahan oleh dua bodyguard kiri dan kanan.

Vermouth terkekeh senang, "mengharukan,"

"Apa yang kau inginkan Vermouth? Bila kau bermasalah denganku, kita selesaikan saja berdua, jangan melibatkan Yuichi. Dia masih anak-anak!"

Vermouth dengan santai menyulut rokoknya, "hmmm... yang kuinginkan? Apa ya?"

"Bukankah kau sangat menghargai Shinichi? Tapi kenapa sekarang kau menyandera putranya?" tuntut Shiho.

"Yeah... Aku memang sangat menyayangi Kudo Shinichi. Silver Bulletku. Aku juga mencintai Mouri Ran, angelku. Tapi aku tak suka segala hal yang berbau tentangmu Sherry. Dan anak ini... di dalam tubuh anak ini... ada mengalir darahmu... aku tak suka itu..."

Shiho mengernyit tak mengerti, "n-nani?"

"Berani-beraninya kau, selingkuh dengan Shinichi. Sherry yang begitu memabukkan. Apa sih yang dilihat Shinichi dari dirimu?"

"Kau salah paham..."

"Kau berselingkuh dengan Silver Bullet hingga melahirkan anaknya. Setelah Angel meninggal dan kalian langsung menikah. Sungguh kehidupan yang sempurna..."

"Bukan begitu..."

"Sementara Angel menderita kanker, kau dan Silver Bullet malah asik-asikkan di belakangnya. Aku tak suka perlakuanmu terhadap angelku,"

Shiho menunduk dengan kedua tangan terkepal geram di sisi tubuhnya. Ia menegarkan dirinya saat harus terpaksa berkata jujur demi kebaikan Yuichi.

"Kau salah total Vermouth..." rintih Shiho dengan suara bergetar.

"Nani?" Vermouth menatapnya.

"Aku dan Shinichi tidak selingkuh, bahkan dia sama sekali tidak pernah menyentuhku..."

"Uhm?" Vermouth menunjukkan minatnya.

"Sejak menikah, aku dan Shinichi tidur terpisah. Kami hanya suami-istri di atas kertas, aku dan dia tidak lebih dari sekedar teman,"

"Lalu kalau kau tidak pernah tidur dengannya, makhluk ini muncul dari mana?" Vermouth menunjuk Yuichi, "Angel mengidap kanker rahim, jadi dia tidak mungkin melahirkan,"

"Tidak dapat melahirkan bukan berarti dia tidak bisa punya anak!"

"Kau melantur apa sih?!"

"Aku memang melahirkan Yuichi, tapi tidak setetes pun dalam tubuhnya mengalir darahku!" air mata Shiho merebak ketika mengungkapkannya.

Vermouth mengernyit, "apa?"

"Ran dan Shinichi melakukan surogasi. Embrio yang merupakan sel telur Ran dan sperma Shinichi ditanamkan dalam rahimku. Aku hanya ibu pengganti, tapi bukan ibu biologis Yuichi,"

"O-Okasan... Jadi Okasan..." Yuichi yang kaget dengan berita itu terbengong-bengong.

Shiho menatapnya penuh penyesalan, "gomene... Yuichi... Tapi Okasan memang bukan ibu kandung Yuichi... Ibu kandung Yuichi adalah Mouri Ran... Istri pertama Otosan..."

"J-Jadi... karena itu... Yuichi disuruh menaruh bunga di nisannya setiap tahun?" tanya Yuichi.

"Eh," Shiho mengangguk kemudian ia menatap Vermouth lagi, "aku dan Shinichi terpaksa menikah agar Yuichi bisa bermarga Kudo, serta untuk menghindari kasus surogasi ilegal, aku didaftarkan sebagai ibu kandung Yuichi. Di mata umum kami memang seperti selingkuh, tapi itu tidak benar. Shinichi sangat mencintai Ran, tidak pernah ada diriku di dalam hatinya. Hubungan suami-istri kami hanya persahabatan,"

Vermouth termangu dengan informasi terbaru ini.

"Karena itu... Bila kau memang menghargai Shinichi dan Ran, lepaskan Yuichi. Bunuh aku saja. Aku tidak berharga," isak Shiho.

"Okasan! Tidak! Okasaaaan!" Yuichi menangis meraung-raung, tangan kecilnya berusaha menggapai-gapai Shiho.

"Gomene Yuichi..." Shiho menggigit bibirnya.

"Aku mau Okasan! Aku mau Okasaaaan! Ibuku hanya Miyano Shiho! Bukan yang lain!" jerit Yuichi sesenggukan.

"Tahan dia!" Vermouth memberi perintah dan dua bodyguard Shiho menahan lengan kanan-kiri Shiho.

"Okasaaan!" Yuichi terus menjerit.

"Aku janji akan melepaskan anak ini setelah kau mati," kata Vermouth.

"Itu cukup bagiku... Terima kasih..." ucap Shiho.

"Okasaaaaan!" Yuichi terus meronta.

Air mata membanjiri wajah Shiho ketika menatap anak itu, "Gomene Yuichi... Maafkan Okasan jika kelak tidak bisa menemanimu lagi..."

"Okasaaan..."

"Okasan sayang padamu... Sampaikan sayang Okasan untuk Otosan..."

Vermouth mengkokang pistolnya dan mengarahkan moncongnya ke kepala Shiho, "akhirnya hari ini tiba... Aku benci segala sesuatu yang berhubungan dengan keluarga Miyano..."

Shiho menutup matanya pasrah.

"OKASAAAAAN!"

Dan segala rentetan kejadian itu berlangsung sangat cepat. Yuichi menggigit tangan penjaganya kuat-kuat dan berhasil melepaskan diri untuk berlari kepada Shiho. Sebuah bola sepak meluncur mengenai tangan Vermouth sehingga pistolnya meledak dan pelurunya meleset, alih-alih mengenai kepala Shiho malah mengenai perut kiri Yuichi.

"Nani!" Vermouth kaget.

Shiho membuka mata dan kaget melihat Yuichi tersungkur, "Yuichi!"

Sirine polisi terdengar. Markas sudah terkepung. Vermouth dan antek-anteknya ditangkap. Shinichi dan Shiho menghampiri Yuichi.

"Yuichi!" Shiho menekan luka Yuichi dengan jasnya sambil mengiringi Shinichi yang menggendong anak itu.

"Bertahanlah Yuichi!" pinta Shinichi seraya membawanya ke ambulan.

"Ngantuk..." rintih Yuichi.

"Tidak Yuichi, jangan tidur sekarang!" pinta Shinichi gemetaran.

Yuichi segera dilarikan ke rumah sakit.

Surrogate MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang