"Ayo tendang ke sini Michi!"
Michi tergelak-gelak sambil menggiring bola mengejar kakaknya, "tunggu Oni-Chan!"
"Sini! Sini! Tendang ke gawang!"
Michi menendang dengan kaki kecilnya.
"GOL!" Yuichi berseru.
Dua anak itu becanda dan bergelung di rerumputan.
Shinichi yang melihatnya dari pinggir tertawa-tawa.
"Aduh... Itu anak gadis kenapa jadi ikutan main bola?" gumam Shiho sambil meletakkan cangkir teh dan beberapa cemilan di meja kecil.
"Tidak apa-apa, biar bisa beradu lagi antara Tokyo Spirit dan Big Osaka," kata Shinichi sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Takuuu..."
"Sini sini..." Shinichi menarik lengan Shiho sehingga wanita itu terjatuh di pangkuannya. Shinichi memeluknya erat-erat.
"Ehh? Kau kenapa sih?" wajah Shiho merona.
"Aku kangen," Shinichi merajuk manja.
"Ya ampun, perasaan ketemu setiap hari,"
"Memang ketemu setiap hari tidak boleh kangen?"
"Hai hai... terserah kau saja tantei san..."
Mereka ingin berciuman, namun sebelum bibir mereka sampai, dua makhluk kecil itu sudah datang mengganggu.
"Aku juga mau dipeluk Otosan!" kata Michi yang berlari-lari menghampiri Shinichi.
"Ehh? Aduhh..." Shinichi belagak dramatis saat Michi, putrinya bersama Shiho, melompat ke pangkuannya.
"Aku juga mau dipeluk," Yuichi melompat ke pangkuan Shiho.
"Astaga Yuichi! Berat! Kau kan sudah besar!" gerutu Shiho.
Namun sepasang anak itu hanya tergelak-gelak.
"Eh penuh ini! Tidak muat!" seru Shinichi.
"Nah kan miring," tambah Shiho.
Mereka berempat akhirnya berjatuhan di lantai karpet sambil terbahak-bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrogate Mother
FanfictionYang berbau-bau thriller dan chapter panjang masih Pipi Tembam keep. Otak masih belum kuat. Yang ringan-ringan tapi menyentuh aja dulu ya... Have a nice weekend!