Zero ~

188 39 72
                                    

.
Author note
.

1. Hai, bluei disini. Makasih ya udah dukung aku di cerita sebelumnya. Dukung aku juga ya di cerita kali ini.

2. Kisah ini sepenuhnya hanyalah fiktif, jika ada kesamaan waktu kejadian dan tempat murni hanya kebetulan.

.

Take seribu—

Alea duduk di depan kamera yang sudah ia setting untuk merekam video. Wajah gadis itu tampak sangat pucat, ada luka berdarah di dahi dan sudut bibirnya, dengan rambut yang berantakan membuat penampilan Alea semakin buruk.

"Hai, gue Alessa. Ini hari ke 1095 gue balik ke masa lalu. Semuanya bener-bener berubah dari apa yang pernah terjadi sebelumnya—"

Prang!

Suara keributan diluar kamarnya menghentikan Ale berbicara pada kamera itu.

"Kak Essa! Tolongin aku kak!"—Alea menelan ludah demi mendengar teriakan adiknya meminta tolong.

"Untuk Alessa dimasa depan, kalau lo liat video ini. Jangan pernah ambil keputusan buat balik ke masa lalu!"

Brak! Pintu kamar Alea terbuka, sebuah tongkat kayu menyambar kamera hingga gambar yang terekam bukan lagi wajah Alea melainkan lantai kayu yang sudah kusam.

Pilihan kembali ke masa lalu sungguh bukanlah pilihan yang tepat.

.
Bersambung...
.

U-turn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang