Suasana riuh di kantor merupakan sarapan pagi sehari-hari bagi Alea.
"Pagi Al." Sapa salah seorang teman yang sudah sibuk mondar mandir dengan berkas ditangannya. Alea membahas sapaan itu dengan melambaikan tangan nya.
Alea terus berjalan menuju ruangannya sembari mengikat rambut yang sebelumnya di urai, ia siap dengan tugas yang menantinya. Dilihat dari aktivitas sekitar sepertinya hari ini ia juga akan sibuk.
"Oy, semangat juga lo hari ini ya Al." sapa salah satu teman lainya yang ruangannya berada di sebelah divisi Alea.
Di kantor ini sudah hapal, jika Alea mengikat rambutnya berarti gadis itu sudah siap 'bertempur' dengan banyaknya pekerjaan.
"Harus dong, hari ini hari peluncuran produk baru kan?" Tanya Alea pada teman itu, ia berasal dari divisi produk sementara Alea sendiri berada di divisi marketing.
"Iya, jenis makanan kemasan versi terbaru garapan tim 1. Kayaknya promosi bakal gede-gedean, soalnya pasarnya lumayan."
Alea menganggukkan kepala. "Kan, tim gue pasti sibuk. Produk dari tim satu itu produk makanan korea versi lokal ya?"
"Masa lo lupa, kan lo sendiri yang bilang pasar anak Indo lagi demen yang korea-korean."
"Mastiin aja sih. Siapa tau ganti produk."
"Iya itu—" tiba-tiba ponsel teman Alea berbunyi. "Gue harus pergi."
Alea mengizinkan sementara dirinya melanjutkan langkahnya untuk menuju ruangan. Ia mendorong pintu kaca yang memisahkan lorong dengan ruangannya.
"Pagi semuanya." Alea menyapa bawahannya yang sudah tampak tertekan dengan setumpuk deadlinenya juga target promosi.
"Pagi Bu Alea" kelima anak buahnya menyapa secara serentak.
"Semangat buat hari ini?"
"Semangat." Suara ini lebih lemah di bandingkan sapaan sebelumnya.
"Semangat gak buat hari ini?!"
"Semangat bu!"
"Bagus"
Selanjutnya, Alea membuka jaket yang ia gunakan, menyimpan tasnya di meja, lalu duduk di kursi yang menghadap langsung bukan hanya ke layar komentar nya tetapi juga ke semua anak-anak yang bekerja di bawah pimpinan nya. Tidak lupa ia merapihkan tanda pengenalnya yang sebelumnya terbalik. Alea siap bekerja.
Perkenalkan, ia adalah Alessa Deana, seorang workholic yang langsung naik jabatan menjadi kepala divisi marketing dalam satu setengah tahun bekerja berkat kemampuannya dalam mempromosikan produk, membuat konsep iklan yang menarik namun dengan budget yang sangat efisien.
Alea adalah gadis muda yang tangguh, dibawah semua tekanan perusahaan dimana banyak anak baru mengundurkan diri, Alea justru semakin bersinar. Bagi orang disekitarnya Alea seperti bukti nyata dari pribahasa apa yang tidak membunuhmu, akan membuatmu semakin kuat.
"Kita mulai kerja, target bulan ini produk terbaru mencapai penjualan 90% dari barang yang di produksi. Semangat teman-teman, kerja seefisien mungkin, jangan buang waktu karena waktu yang udah buang gak bisa di balikin lagi."—Alea adalah orang sangat berhati-hati dengan waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
U-turn
General FictionPenerimaan adalah satu-satunya yang tidak Alea miliki di usianya yang ke dua puluh tujuh tahun ini. Gadis itu kerap kali bertanya-tanya apa hidup akan berjalan lebih baik saat mesin waktu itu betulan ada dan bisa memperbaiki banyak kesalahan. Sampai...