bandana

182 15 0
                                    

Matahari terbit dengan sangat indah pagi ini, membangunkan sosok lelaki tampan yg tengah tertidur lelap dengan nyenyak. Ia dengan malas membuka matanya ketika cahaya matahari menembus masuk melalu jendela yg tidak tertutup dengan gorden.

" Pagi yg indah" gumamnya dengan suara khas orang bangun tidur, ia berusaha duduk lalu melangkah pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri

Tak butuh waktu lama, setelah 30 menit ia selesai memakai semua perlengkapan pakaiannya.

" Haru.. ayo bangun sudah pukul 7" suara itu terdengar dari balik pintu, sudah pasti itu suara ibunya yg sangat cantik namun cerewet

Ia memutar bola matanya malas sambil membuka pintu " iyah sudah pukul tujuh kurang tiga puluh" ucapnya dengan senyuman yg dipaksakan

Sang ibu hanya terkekeh ringan, tanpa merasa malu ataupun bersalah ia menyeret anaknya untuk sarapan, dan yg diseret hanya bisa pasrah dengan apa yg dilakukan ibu tercintanya

Hari ini terasa berbeda karena hanbin sedang pergi keluar kota untuk menemui selingkuhannya

Plakk 👋😳

Hha tidak tidak aku hanya becanda
Maksudnya ia pergi untuk bertemu dengan kliennya

Setelah selesai sarapan ia bergegas berpamitan pada sang ibu. Setelah perjalanan yg cukup panjang akhirnya ia sampai di sekolah. Haruto memasuki kelas seperti biasanya " berjalan tanpa ekspresi" lalu menduduki pantatnya di kursi yg biasa ia tempati

" Tumben sekali dia belum datang" pikirnya saat tak menemukan tas sahabatnya itu. Biasanya yoshi akan datang lebih dulu ketimbang haruto

" Haruto.." sapa orang yg tadi ada di pikiran haruto, haruto yg semula fokus pada hpnya kini melihat ke arah lawan bicara, ia hanya menjawab dengan gumaman untuk menanggapi

Namun haruto mengangkat satu alisnya ke atas, saat dilihatnya benda aneh di kepala sahabatnya.  Yoshi yg mengerti arti tatapan itu lantas tersenyum

" Bagaimana? Apakah ini cocok untukku?" Tanya yoshi dengan semangat pada haruto, ia menampilkan senyuman yg menurutnya sangat lucu dan imut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Bagaimana? Apakah ini cocok untukku?" Tanya yoshi dengan semangat pada haruto, ia menampilkan senyuman yg menurutnya sangat lucu dan imut.

" Bagaimana? Apakah ini cocok untukku?" Tanya yoshi dengan semangat pada haruto, ia menampilkan senyuman yg menurutnya sangat lucu dan imut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto yg melihat tingkah itu hanya menggeleng kepala, tidak habis pikir dengan tingkah temannya itu

" Bagaimana? Katakan haru" tanyanya sekali lagi

" Ada apa dengan mu?" Jawab haruto, yoshi tidak tau saja haruto sedang menahan tawanya, jika tidak satu kelas akan heboh karena melihatnya tertawa

" Bukankah ini sangat lucu? Aku tadi membeli ini dari sorang ibu yg berjualan di pinggir jalan" ceritanya. " Aku tau kau terpukau melihatku kan?" Tuduhnya

Haruto yg mendengar itupun hanya terkekeh kecil, dasar anak kecil batinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto yg mendengar itupun hanya terkekeh kecil, dasar anak kecil batinnya.

....

Seorang gadis tengah memperhatikan langkah seorang laki-laki yg kini menuju kelasnya, ia tersenyum sampai membuat giginya kering karena terlalu lama tersenyum, tanpa memperdulikan hal itu kini gadis yg bernama yoona Menghampiri haruto

" Hai haru, apa kau masih mengingat aku?" Tanyanya dengan mata berbinar

Haruto hanya memandang datar gadis itu, pasalnya ia tidak mengenal siapa dia

" Bagaimana?" Tanyanya lagi, kali ini dia berputar memperlihatkan penampilannya,  berharap haruto akan mengenalinya

" Aku tidak tahu" jawabnya singkat, ia bergegas akan kembali melanjutkan perjalanannya namun tangannya di cekal oleh gadis itu " apa kau melupakan aku?" Tanyanya dengan ekspresi sedih, ia tidak percaya haruto melupakannya

" Aku yoona apa kau melupakan aku haru?"

" Maaf tapi aku tidak mengenalmu" jawabnya acuh tak acuh, haruto melepaskan cekalan ditangannya

" Dulu kita sering bermain bersama saat masih kecil, dan bahkan kita melakukan ekskul yg sama, ekskul basket"
Ia berharap haruto akan mulai mengingatnya kembali

Haruto mencoba mengingat, namun ia sama sekali tidak mengingatnya. Ia tau jika dulu ia melakukan ekskul basket namun hanya itu saja, selebihnya ia lupa.

" Aku tahu, kau pasti sudah lupa. Bagaimanapun itu terjadi saat kita masih berusia 5 tahun" sambungnya

" Ya. Sebaiknya kau tidak pernah muncul dihadapan ku lagi" ujarnya dengan penuh penekanan. Ia malas jika harus berdebat dengan orang yg bahkan tidak pernah ia ingat keberadaannya

" Tapi haru -- haru tunggu" teriaknya ketika haruto melenggang pergi menjauh darinya, haruto benar-benar muak dengan wanita itu, jika memang mereka berteman seharusnya ia tahu seperti apa sifat haruto bukan memaksa seperti itu.

" Menyebalkan" batin yoona, ia benar-benar malu, ternyata benar yg di katakan orang-orang kalau haruto itu sangat susah di dekati, jika tau akan seperti ini ia lebih memilih memberikan uang kepada temannya.
" Aku tidak akan pernah bertaruh lagi" gumamnya

Tbc..

FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang