Hanya cerita ringan tentang haruto yang memiliki banyak ayah(っ˘з(˘⌣˘ )
Bagaimana keseharian seorang haruto lelaki tampan yg mempunyai ayah lebih dari satu? Bahagia? Tentu saja kenapa tidak. Dan apa kalian percaya jika ia bisa bersikap menggemaskan...
Matahari terbit dengan sangat indah pagi ini, membangunkan sosok lelaki tampan yg tengah tertidur lelap dengan nyenyak. Ia dengan malas membuka matanya ketika cahaya matahari menembus masuk melalu jendela yg tidak tertutup dengan gorden.
" Pagi yg indah" gumamnya dengan suara khas orang bangun tidur, ia berusaha duduk lalu melangkah pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri
Tak butuh waktu lama, setelah 30 menit ia selesai memakai semua perlengkapan pakaiannya.
" Haru.. ayo bangun sudah pukul 7" suara itu terdengar dari balik pintu, sudah pasti itu suara ibunya yg sangat cantik namun cerewet
Ia memutar bola matanya malas sambil membuka pintu " iyah sudah pukul tujuh kurang tiga puluh" ucapnya dengan senyuman yg dipaksakan
Sang ibu hanya terkekeh ringan, tanpa merasa malu ataupun bersalah ia menyeret anaknya untuk sarapan, dan yg diseret hanya bisa pasrah dengan apa yg dilakukan ibu tercintanya
Hari ini terasa berbeda karena hanbin sedang pergi keluar kota untuk menemui selingkuhannya
Plakk 👋😳
Hha tidak tidak aku hanya becanda Maksudnya ia pergi untuk bertemu dengan kliennya
Setelah selesai sarapan ia bergegas berpamitan pada sang ibu. Setelah perjalanan yg cukup panjang akhirnya ia sampai di sekolah. Haruto memasuki kelas seperti biasanya " berjalan tanpa ekspresi" lalu menduduki pantatnya di kursi yg biasa ia tempati
" Tumben sekali dia belum datang" pikirnya saat tak menemukan tas sahabatnya itu. Biasanya yoshi akan datang lebih dulu ketimbang haruto
" Haruto.." sapa orang yg tadi ada di pikiran haruto, haruto yg semula fokus pada hpnya kini melihat ke arah lawan bicara, ia hanya menjawab dengan gumaman untuk menanggapi
Namun haruto mengangkat satu alisnya ke atas, saat dilihatnya benda aneh di kepala sahabatnya. Yoshi yg mengerti arti tatapan itu lantas tersenyum
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Bagaimana? Apakah ini cocok untukku?" Tanya yoshi dengan semangat pada haruto, ia menampilkan senyuman yg menurutnya sangat lucu dan imut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haruto yg melihat tingkah itu hanya menggeleng kepala, tidak habis pikir dengan tingkah temannya itu
" Bagaimana? Katakan haru" tanyanya sekali lagi
" Ada apa dengan mu?" Jawab haruto, yoshi tidak tau saja haruto sedang menahan tawanya, jika tidak satu kelas akan heboh karena melihatnya tertawa
" Bukankah ini sangat lucu? Aku tadi membeli ini dari sorang ibu yg berjualan di pinggir jalan" ceritanya. " Aku tau kau terpukau melihatku kan?" Tuduhnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haruto yg mendengar itupun hanya terkekeh kecil, dasar anak kecil batinnya.
....
Seorang gadis tengah memperhatikan langkah seorang laki-laki yg kini menuju kelasnya, ia tersenyum sampai membuat giginya kering karena terlalu lama tersenyum, tanpa memperdulikan hal itu kini gadis yg bernama yoona Menghampiri haruto
" Hai haru, apa kau masih mengingat aku?" Tanyanya dengan mata berbinar
Haruto hanya memandang datar gadis itu, pasalnya ia tidak mengenal siapa dia
" Bagaimana?" Tanyanya lagi, kali ini dia berputar memperlihatkan penampilannya, berharap haruto akan mengenalinya
" Aku tidak tahu" jawabnya singkat, ia bergegas akan kembali melanjutkan perjalanannya namun tangannya di cekal oleh gadis itu " apa kau melupakan aku?" Tanyanya dengan ekspresi sedih, ia tidak percaya haruto melupakannya
" Aku yoona apa kau melupakan aku haru?"
" Maaf tapi aku tidak mengenalmu" jawabnya acuh tak acuh, haruto melepaskan cekalan ditangannya
" Dulu kita sering bermain bersama saat masih kecil, dan bahkan kita melakukan ekskul yg sama, ekskul basket" Ia berharap haruto akan mulai mengingatnya kembali
Haruto mencoba mengingat, namun ia sama sekali tidak mengingatnya. Ia tau jika dulu ia melakukan ekskul basket namun hanya itu saja, selebihnya ia lupa.
" Aku tahu, kau pasti sudah lupa. Bagaimanapun itu terjadi saat kita masih berusia 5 tahun" sambungnya
" Ya. Sebaiknya kau tidak pernah muncul dihadapan ku lagi" ujarnya dengan penuh penekanan. Ia malas jika harus berdebat dengan orang yg bahkan tidak pernah ia ingat keberadaannya
" Tapi haru -- haru tunggu" teriaknya ketika haruto melenggang pergi menjauh darinya, haruto benar-benar muak dengan wanita itu, jika memang mereka berteman seharusnya ia tahu seperti apa sifat haruto bukan memaksa seperti itu.
" Menyebalkan" batin yoona, ia benar-benar malu, ternyata benar yg di katakan orang-orang kalau haruto itu sangat susah di dekati, jika tau akan seperti ini ia lebih memilih memberikan uang kepada temannya. " Aku tidak akan pernah bertaruh lagi" gumamnya