4

738 83 2
                                    

Jungkook sudah tidak habis pikir menghadapi sikap keras bundanya, jika harus jujur bahwa rasa rindu itu bukan hanya Taehyung adiknya saja yang merasakan melainkan dirinya pun turut berharap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook sudah tidak habis pikir menghadapi sikap keras bundanya, jika harus jujur bahwa rasa rindu itu bukan hanya Taehyung adiknya saja yang merasakan melainkan dirinya pun turut berharap.

Jungkook memang tumbuh besar bersama dengan sang bunda, namun bisa terhitung berapa kali wanita itu menemaninya ketika hal-hal yang biasanya begitu istimewa untuk diapresiasi malah sama sekali tidak berarti.

Kemana bundanya ketika acara kelulusan sekolahnya? SD? SMP? SMA? Tapi bunda akan hadir ketika dirinya turut diundang sebagai tamu disana, bukan sebagai wali dari muridnya.

Apa bunda peduli? Jungkook rasa tidak, bunda terlalu sibuk memikirkan masalah lain yang ternyata jauh lebih penting baginya.

Bahkan kepedulian bunda rasanya begitu sulit untuk Jungkook rasakan, yang bunda pikir adalah kecukupan materi yang dia berikan sudah lebih dan mampu membuat anaknya puas.

Lalu, bagaimana dan kemana ketika Jungkook butuh bundanya itu? Ketika dirinya sakit? Ketika dirinya butuh tempat untuk bermanja dan berbagi keluh kesah?

Bunda ada, namun dirinya terlalu sibuk dan repot untuk mengurusi hal yang tidak penting. Itu yang tertanam dari dulu sampai sekarang dalam diri seorang Jungkook. Jadi, apa seorang Jungkook tidak penting, begitu?



Tak


Sebuah tas mahal tersimpan disamping Jungkook, warna gelap senada dengan baju yang dikenakan pemiliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah tas mahal tersimpan disamping Jungkook, warna gelap senada dengan baju yang dikenakan pemiliknya.

"Maaf, Kak. Tadi bunda harus bertemu seseorang dulu"

Kim sejeong, wanita yang Jongkook sebut bunda dalam hidupnya.

"Iya, tidak apapa"

"Ada apa, Kak? Mendadak sekali kamu hubungin bunda untuk ketemu disini, kita bisa bicara dirumahkan"

Jongkook tersenyum mendengarnya, apa wanita itu tidak sadar bahwa waktu yang dia miliki habis diluaran? Hah, biarkan saja. Tidak perlu Jungkook tanggapi.

"Adek masuk rumah sakit"

"Kenapa lagi, sih, adik mu itu? Ck, susah sekali diberitahu untuk tidak pecicilan kesana kemari. Baru tau rasakan"

HOPE  *lengkap*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang