Seojong sedikit berlari menghindari rintik hujan, lalu setelahnya tangan nya sibuk mengusap tetesan yang tersisa ditubuhnya.
"Ck! Apa disini tidak ada parkiran lain?"
"Jangan mengeluh, kau sendiri yang menunjukan tempat ini seojong"
"Yaa, maksudku pemiliknya benar-benar tidak ada inisiatif sekali. Bagaimana pelanggan akan puas?!"
"Sudahlah, cepat cari yang mau kau beli. Semakin cepat semakin baik, kita masih ada urusan bukan?"
"Yasudah, tunggu sebentar"
°°°
Namjoon mengecupi setiap sisi wajah putra bungsunya, mengusap lembut kulit dingin itu dengan penuh cinta.
Senyum manis terpatri disana, tangis haru dan luka berpadu menjadi satu.
"Kita pulang sekarang, ayah sudah mempersiapkan yang terbaik untuk menyambut kedatangan adek di rumah" Kedua tangan ini menangkup wajah Taehyung, menatap lekat setiap lekuk yang tercipta disana.
"Kak, hubungi bunda mu. Adek tidak bisa menunggu lebih lama lagi sekarang"
Jungkook segera beranjak menjauh, sedikit berjarak dari tempat ayahnya.
Semua kalimatnya seakan habis untuk tercipta, akalnya tidak bisa berguna sebagimana mestinya. Jungkook kalut dengan kenyataan, takdirnya sedang bermain peran dengan cukup tega.
Digenggamnya benda pipih itu dengan tangan bergetar, jari jemarinya ikut terasa kaku meski hanya untuk mengetik beberapa kalimat disana.
"Apa yang harus aku sampaikan, Yah?" Tanya itu hanya tercipta dalam hati, Jungkook tidak bisa menyusun kalimat dengan benar.
"Apa aku harus mengatakan bahwa anaknya telah pergi sekarang?"
°°°
"Hah, syukurlah sudah aku beli semua. Semoga saja Taehyung suka"
"Tumben sekali kau seantusias ini, kau sudah sadar, Seojong?"
"Kau ini kenapa? Suka sekali meledeki ku?"
"Aku hanya bertanya, bukan meledeki mu"
"Hm. Tapi menurutmu apa Taehyung akan suka?"
"Mana aku tau, kau kan ibunya. Kenapa tanya aku? Menurut mu bagaimana?"
"Ck! Benar-benar tidak berguna. Tidak bisakah kau memberi pendapat? Beri saran terbaikmu sebagai seorang teman!?"
"Iya, sepertinya anakmu akan suka, Seojong. Puas?!"
"Hhh! Terlihat dipaksakan sekali nadamu itu"
Ting
"Bunda, bisa bunda datang kerumah sakit sekarang? Adek ingin bertemu, sebentar saja"
Seojong tersenyum, entah kenapa dirinya merasa senang mendapat pesan itu.
"Ah, sepertinya kedatanganku tidak akan memalukan" Seojong berujar sendiri, menikmati kupu-kupu yang menggelikan didadanya.
"Ada apa?"
"Tidak ada, aku hanya sedang merasa puas saja. Kedatanganku kesana ternyata tidak akan terlihat memalukan, setidaknya mereka melihatku datang karena permintaan nya. Bukan karena ke inginanku"
"Maksudmu?"
°°°
Seojong mematung, takdir sedang menertawakannya sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE *lengkap*
Fanfiction"Ada tawa yang hilang, ada senyuman yang punah. Ada harapan yang kian lama kian pudar, menua, dan pada akhirnya mati" Tentang harap yang akan segera usai, melebur bersama waktu yang diam-diam menyembunyikan takdir. Tentang Taehyung dan harapan nya..