Mora
"Ni anak kenapa ya makin hari makin kaya jaga jarak aja sama aku dan ngomongnya judes juga cuek, kira kira aku salah apa ya?" Tanya ku pada dirinya sendiri dengan heran
Aku pikir untuk dekatin Marna itu mudah karena sebelumnya kami juga dekat, namun aku tak mau hanya sekedar dekat saja, aku ingin lebih dari teman. Tapiiiii gimana caranya ya? Aku bingung supaya bisa dapatin hatinya, ah tapi aku tak boleh menyerah aku harus berusaha dengan sekuat mungkin agar bisa dapatkan dia
"Semangat Mora" Ucapku untuk diri sendiri agar aku tak menyerah
Hari ini aku gagal maka besok aku akan coba lagi, gagal bukan berarti lemah. Itu adalah prinsip ku. Saat aku sedang termenung teman ku datang menghampiri aku namanya Pian dan Ardi
"Woi lagi mikirin apa sih sampai termenung gitu" Tanya Ardi pada ku dan aku pun langsung sadar dari lamunan ku
"Hem lagi mikirin Marna"
"Ha? Mikirin Marna? Ngapain bro mikirin tu cewek? Macam gak tau aja tu anak kalau ngomong cuek dan judes" Ucap Pian pada ku
Ya memang Marna terkenal cuek dan judes di Desa ini sama laki laki makanya Pian bisa bilang gitu pada ku
"Ntah ni anak ngapain sih mikirin dia, jangan bilang kamu dah lupa kalau aku pernah kena tolak mentah mentah sama tu cewek" Ucap Ardi dengan kesal
Memang Ardi pernah nembak Marna tapi Marna menolaknya mentah mentah, ya lagian dia pikir Marna bodoh apa mau nerima cowok kaya dia yang suka minum minuman dan juga ngelem. Ya jelas Marna nolak dia secara mentah mentah
Namun saat Ardi nembak Marna di depan ku rasanya ingin banget mukulin Ardi karena aku cemburu melihatnya dan saat aku dengar Marna nolak dia aku langsung senang lagi dan berpikir bakal ada kesempatan dong. Namun setelah semua yang aku lakukan tak pernah bisa buat Marna peka atau pun sadar kalau aku ini suka sama dia. Hemmmmm aku jadi benar benar bingung sekarang
"Ya aku ingat kamu pernah di tolak secara mentah mentah sama dia dan itu juga di depan aku, mana mungkin aku lupa" Jawab ku pada Ardi dengan suara ya sedikit kesal
"Nah kalau masih ingat kenapa masih di kejar tu cewek? Emang mau kaya aku di tolak mentah mentah?" Tanya Ardi pada ku dan Pian malah tersenyum seperti mengejek ku
"Alahhhh kalian tau apa sama kejadianyang akan datang, aku bisa jamin kalau tu cewek bakal jadi pacar aku" Jawab kuyang agak sedikit terdengar angkuh
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA & BENCI BERSATU DALAM HATIKU
Ficțiune adolescențiDiwaktu itu aku dan beberapa temanku sedang megikuti latihan menari untuk kegiatan di kampung ku yang diadakan di kantor camat. "Kita mau menampilkan tarian apa ni?" Ucap Bang Soni dengan penuh semangat "Iya ni kita mau nari apaan ya?" Ucap Reyha...