"nyokap bilang, menang atau kalah gak penting, yang penting itu proses bukan hasil"
"rasanya gua agak nggak setuju sih sama pendapat beliau"ucap kiki
"itu biar lo gak sombong atau drop sama hasil audisi nanti. dengerin aja, mungkin sekarang lo gak setuju, tapi nanti lu bakal ngerti"nasehat sho
"sho, rasanya aneh kamu ngomong gitu, tapi semua ucapanmu ada benernya" ucap toro menyetujui perkataan sho
".....itu ucapan spontan, mungkin karna aku agak kesal. kiki punya orang tua yang baik"
"BANG KIRI BANG!" teriak sho
"auch!"kiki jatoh kepalanya nabrak angkot
. . . . .
"uwaah udah lama banget gak liat kalian"
"kemana aja ih? kok baru mampir?" sapa teteh tukang bakso, teh melani
"haha sibuk rebahan teh"
"wooh! toro udah bisa gelantungan di angkot!!!"
"uwooh!!!"
"teteh..." panggil putri ingin memesan
"uwoh putri!!!" teriak upi
'ah, ketemu lagi.. ' batin putri
"yo wasup bro" sapa kiki pada putri
"ya"balas putri singkat
'singkat banget'
"Awkwkkwkwkk itu jidat mengapa?" tanya upi sambil ketawa
"dicium angkot tadi"
"waduh, saos nya kebanyakan nih, amu tukeran yuk"
"eeeh, aku juga gak suka kalo saosnya kebanyakan" tolak amu pada upi
"minta tukeran ama mereka tuh"
"....."
"pesen scallop sama oyster"
"waduh gak jual dek toro"
"wah ini ya anak baru itu ya? mau pesen apa neng geulis? siapa namanya?" ucap teteh baru sadar ada putri
"putri, bakso spesial ala teteh extra pedas teh"pesan putri semangat walau tetap keliatan datar
"okeh, tunggu ya neng putri"
"emang gak pedes? itu yang spesial" tanya amu
"gapapa, lagi pengen makan pedes"
"jangan banyak-banyak makan yang pedes" kali ini toro yang menyaut
"Shooooooooo~ sini deh" panggil upi
"?"
"aku punya ritual, pemanggil roh jahat mau liat ga?" tanya upi siap-siap mau menjahili sho
"nggak" balas sho dengan cuek bebeknya
"ritualnya begini, simbaaaa~"
Sreet
upi mencoret rambut sho dengan saos
'nyali mu gede ya pi'
"Ahahahhahaa anjir sorry! sorry! jangan marah sho! canda doang!"
"lagian punya muka kaku amat! rileks dikit ngapa!!!"
"sembunyi dibalik kata canda"gumam putri
"emang canda doang kok! kamu juga put! mukanya kayak sho, kaku amat kek triplek!"
"aku diem?"
"bakso spesial exstra pedas ala teteh, pesanannya neng putri udah jadi! silahkan dinikmati ya"
"makasih teteh, sini saos nya yang kebanyakan buat aku" ucap putri mengambil saos yang ada di baksonya upi
"wooh, makasih ya put!"
"bakso kuah exstra pedas, exstra panas punya sho udah jadi~"
"pas banget ya" ucap sho selesai membersihkan saos yang ada dijidatnya
'tontonan gratis'batin putri sambil menyantap baksonya
"kan gua bilang cuma bercanda! baperan lu! gak asik!"
"gua juga cuma bercanda~"
"mereka seperti tikus dan anjing"ucap putri keceplosan
"eeh buset, itu bakso atau larva?! merah banget" tanya upi kaget melihat baksonya putri
"organ dalam yang dilumuri darah, bakso lah. cuman kebanyakan sambel dan saos"balas putri makan dengan tenang dan nikmat
"udah exstra pedas ditambah sambel?!"
"berapa sendok?" tanya sho
"dua aja"
"pecinta pedas"
"bukan pecinta lagi itu mah, nyari penyakit namanya! nanti sakit loh lambungnya!"ucap amu khawatir
"biasa"
"emang kayak triplek! muka kaku, ngomongnya juga singkat banget!"
'sabar orang sabar disayang mama'batin putri yang sedang ancang-ancang ingin melemparkan garpu kearah upi
"aku bisa tepat sasaran nancepnya" ucap putri yang sedang memegang garpu tepat didepan muka upi dengan senyuman ala-ala psikopat
"WOI ROH JAHATNYA PINDAH KE PUTRI! SADAR PUT! TOLONG SADAR!!!"
"awikwok video baru"
"aaaaaa TOLONG! GARPUNYA SINGKIRIN DULU!!!"
"hahaha"
"mulutmu di sumpel pake garpu"
"AAAAAAAAA!!!!!!!!"
___________________________________________
_ Tbc _
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Sleepy Girl × WEE!! ]
FanfictionUang, Rebahan, dan Husbu, itu semua adalah segalanya bagi Putri. Teman? hmm tidak dulu, menurut Putri itu tidak terlalu penting karena bisa saja mereka akan berpaling jika sudah mempunyai teman baru... Tapi, semuanya sirna setelah Putri pindah seko...