"rambutmu, udah makin panjang, gak mau dipotong?"tanya toro melihat rambut sho
"oh, nggak, nunggu razia rambut aja" ucap sho sambil memakan chiki bersama amu
'itu makanan ku bukan?'batin putri melihat chiki yang dipegang sho
"punya ku?"tanya putri sambil menunjuk kearah chiki yang dipegang oleh sho untuk memastikan apakah benar makanam itu milik putri atau bukan
"iya punya kamu, aku ambil ehehe" ucapan putri di balas oleh amu sambil cengengesan tak berdosa
'dasar'
"wajahmu kenapa?"tanya toro lagi
"kena gir"ucap sho santai sambil melihat amu yang menyedot chiki dengan mudahnya
'gir? hee...'
"pak, razia rambut kapan pak?"tanya toro kepada pak eko yang masih pada level satpam
"mana saya tau, saya kan satpam"
"nanti ku suruh kepsek secepatnya adain razia rambut"
"yakin? lu aja masih ada bekas cat rambutnya" ucap sho menunjuk rambut putri
"kamu harus hilangin warna biru dirambut mu dulu... biar ngga kena juga" ucap toro menasehati putri
"gantiin chiki ku"ucap putri kepada amu mengabaikan ucapan sho dan toro
'dicuekin...'
"iya nanti aku yang ganti"ucap sho memberi sisaan chiki pada amu
"ah iya putri, rambut kamu... semakin panjang, mau dipotong lagi?"ucap toro sedikit khawatir
"bukan urusan kamu, kan?"ucap putri datar sambil memainkan rambut putihnya
Jleb!
'lumayan sakit ya, apa ini yang di nama kan sakitnya karena gangguan jiwa?'
'potong gak ya? warna birunya juga udah mulai luntur...'
"padahal aku pengen lihat putri rambut panjang! sayang banget ya"ucap amu memelas
"malas"
"AMUUU ADA YANG NYARIIN TUH"teriak salah satu murid dikelas
"siapa? oh kiki!!!"
"wassap bro! gimana udah baikan? tidur mu nyenyak?"tanya amu bertubi-tubi setelah menghampiri kiki
"ah iya, aku udah ngerasa lebih baik" balas kiki sedikit tersenyum
"mukamu udah lebih cerah sih"
"nih, makasih ya"ucap kiki memberikan jaket merah milik amu
"wohooo akhirnya, kukira jaketku gak bakal balik"ucap amu senang dan menerima jaket merah kesayangannya
"oh ya ngomong-ngomong" kiki sedikit mendekat kearah amu
"itu... kejadian waktu itu, tolong jangan bilang siapa siapa ya"ucap kiki ke amu bisik bisik
"hah? kejadian yang mana ya? aku gak paham, coba jelasin lebih detail"
"itu lho... pas aku bilang kalau aku keluar dari klub musik"
"oh yang itu"
"bukan! bukan yang itu! yang kejadian setelah itu" ucap kiki sabar menjelaskan karena malu
"ohohoho yang mana ya?" balas amu menjaili kiki
"kejadian itu cukup kamu aja yang tau ya! our secret!"
'our secret apaan? aku dan upi juga tahu soal kejadian itu'batin putri menatap mereka berdua, walau gak dengar tapi putri tahu dari gerakan bibir kiki
'ah kalau diinget-inget lagi kejadian itu malu-maluin banget, harga diriku!!! ah apalagi dia tau'batin kiki menahan malu sambil melirik ke putri sebentar
"gak kedengaran"
"gak boleh menguping"ucap putri ke sho dan toro
"oooh maksudnya pas kamu nangis didepanku ya? ah aku gak bisa lupa sampai bisa kugambar wajahmu waktu itu"ucap amu sambil menunjukan hasil kertas gambaran milik amu
"kalau ini kusebar di mading klub gambar, pasti bakal menarik perhatian banyak orang ya!" lanjut amu dengan ide jahilnya
"kalau kamu turutin semua kata-kataku aku gak bakal bilang siapa-siapa, dan lukisan wajahmu gak akan kusebar" ucap amu berbunga-bunga
"wuh?! what?!"
"ini bercandakan? aku di blackmail! tapi kalau serius juga gak papa sumpah-eh?!' batin kiki shock
" TOROOO~ SHOOOOO~ PUTRIIIII~ DENGER DEH!!! MASA WAKTU ITU KIKI-" ucap amu lari kearah toro, sho, dan putri
"TUNGGU! AMU!!!"teriak kiki panik
"waktu itu kiki makan bakpau sama kertasnya ikut dimakan, terus makan bubur pake sedotan!"
gabruk!
"emang gitu dia mah"ucap sho santai sambil melihat kiki jatuh dibelakang amu
"waktu itu kiki-"
"ekhem!! stop sebar aib-aib ku?!!"ucap kiki memeringati putri
'jangan disebar!'batin kiki panik
'apa?'batin putri membalas tatapan kiki dengan santai
"AKWKWKWKWKWKWK, KENA LU! 0-1!! DIBOONGIN MAU AJA!"ucap amu senang
"AWAS LU YA!!!"
"panik gak tuh?!!!"
"nggak!!!"
'aku senang'
'bisa mengenalnya'
________________________________________
_TBC_
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Sleepy Girl × WEE!! ]
FanfictionUang, Rebahan, dan Husbu, itu semua adalah segalanya bagi Putri. Teman? hmm tidak dulu, menurut Putri itu tidak terlalu penting karena bisa saja mereka akan berpaling jika sudah mempunyai teman baru... Tapi, semuanya sirna setelah Putri pindah seko...