Episode - 61

149 26 0
                                    

saatnya ritual pagi

"pagi choi~" sapa amu sambil memberikan roti isi kepada choi

"pagi kak" dibalas ramah oleh choi

"wassup brother!" sapa amu melihat maseha yang sedang mencekik leher seorang siswa

"sup!!!"

chrip

chrip

honk

"siapa yang mau roti isi?" tanya amu menunjukkan bungkus

"aku!"

"gue mau!"

"bagi-bagi!!!"

"aku!"

"guys! tanganku jangan ikut dimakan!!!!!" teriak amu memukul kepala teman sekelasnya

"pagi freiiiiii!" sapa amu menyambut teman-temannya di luar kelas

"pagi amuuu"

"met pagi curut"

"shooo toroooo!!! g'mornin!!!!"

"pagi" dibalas serempak oleh sho dan toro

"waah sho sekarang mukanya udah gak burik! jadi kelihatan lebih cerah juga" ucap amu memuji penampilan sho

"oya?"

"iyep"

"aku ikut saranmu waktu itu, pergi ke terapis. baru jalan satu minggu" balas sho dengan santai

"nice!"

BUAGH!

"a-a-aduh, g-good morning p-putri!!" ucap amu gagap karena badannya di peluk erat oleh putri

"hem.. morning"

"you good?" tanya sho

"good, tapi capek dikit"

"ayo istirahat" ajak toro kepada putri

"boleh, masakin aku ya tor-tor"

"iya nanti jam istirahat" ucap toro memasuki kelas, diikuti sho dan putri

"amuuuuuu!!!! waaaaaaagh!!! kaki kanan ku keseleo!"sapa upi sambil menarik jaket enzo

"jangan tarik-tarik!"

"oh alhamdulillah" dibalas oleh amu ceria

"kok malah alhamdulillah sih?!" tanya upi kesal

"alhamdulillah cuma satu kaki yang keseleo" jelas amu santai

"bener juga"

"liat tuh, gara-gara sho ga mau ngajarin aku, jadinya aku diajarin kak umami" ucap upi sambil memegang erat tas enzo

"uih ngeri"

"lepas!"

"ah asli deh dia tuh sadis orangnya, denger-denger dia itu dulunya anak geng motor tau" upi berbisik dengan amu

"masa sih?"

"terus gak tau kenapa tiba-tiba hijrah jadi baik, aneh banget kan?"

"bukannya malah bagus kalo jadi baik? lagian belom tentu bener"

"ah kalau terus dilatih sama dia, bisa-bisa aku babak belur duluan sebelum lomba! tapi gapapa! demi menang! demi uang!!!" teriak upi tidak sengaja memukul perut enzo

"uang!!!"

"ugh"

"ga bisa istirahat..." gumam putri keluar kelas

"buset, itu perut apa batu? keras amat" ejek upi

"harusnya lu minta maaf dulu, baru ngatain"balas enzo dengan kesal

'wow pemandangan apa ini'

'sejak kapan mereka jadi akrab? dokumentasi dulu' batin amu memotret interaksi upi enzo

"jangan lupa dikirim" bisik pelan putri di telinga amu

"allahuakbar!! jangan ngagetin dong put!!"

"maaf"

"ayo masuk!" ucap upi memaksa enzo untuk masuk ke kelasnya

"kelasku bukan disini!"

"upi! jangan maksa kak enzo terus, harusnya lu nariknya pelan-pelan pake perasaan, biar dia luluh" bisik putri dideket upi

"ajaran sesat! gua mau balik ke kelas gua sekarang! lepasin ga?!!"

"dih gak asik lu!"

"lu yang aneh!! narik-narik gua?!!"

"duh kalian mending jangan berantem, langsung dijodohkan aja"

"putri?..." ucap enzo memelas

"duh iya kak enzo, maaf-maaf ayo kita balik.. eh maksudnya kak enzo yang balik ke kelasnya"

"maaf pi, nanti ku kasih buku cara meluluhkan hati seorang yang keras kepala"

"aman!!"

"kamu agak pucet tuh"

"udah jangan banyak omong, aku mau istirahat di atap"

"hah? atap sekolah? gak takut ambruk?"

"aman aku ringan kok, dan perutnya tambah keras kah kak?"

"?! d-diam" ucap enzo dengan tegas, mengalihkan perhatian karena malu

_______________________________________
TBC

[ Sleepy Girl × WEE!! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang