jam kosong
"mau jeruk?" tanya amu, menawari jeruk ke upi
"mau" balas upi, dan amu langsung menggelindingkan jeruknya
"tengkyu"
"wassup" sapa putri pada kiki dan toro
"sup!" balas kiki dan toro dengan kompak
"mana sho?"
"bentar lagi balik tuh" ucap kiki dengan santai
"ngerancanain apa lu?" tanya putri mulai curiga dengan gerak-gerik kiki
"hah? gak ada kok" balas kiki sambil tersenyum santai
"eh liat deh! biji jeruknya tumbuh di dalem buah"
"uwoh gemes"
crat!
splat!
upi yang sedang membuka kulit jeruk tidak sengaja air jeruknya muncrat ke mata amu
"AAAAAAA MATAKUUUU!!!!"teriak amu merasa perih
"maap amu! aku gak sengaja!!!! tapi niat hehe" ucap upi panik
"perih! perih! perih! aaaaaa help!!!!" amu masih berteriak kencang dan berguling-guling kesana kemari
"ini bilas dulu matanya pake air!" ucap upi menyodorkan botol kaleng ke amu
"ini bukan air! ini soda! kamu bohong!" balas amu kesal sambil menunjuk-nunjuk upi
"anjay, aku bohong? soda yang bohong"
"gak liat, aku pake headset"
"......"
"duh pusing"
"duduk aja, atau mau pake earpon ku?"ucap toro menawarkan earpon kepada putri yang terlihat kurang istirahat
"nggak usah, gak papa" balas putri menolak dengan halus, dan melirik ke kiki yang tiba-tiba mendekati amu
"jangan dikucek, nanti malah tambah parah... oh" upi menyadari keberadaan kiki yang berada dibelakang amu memunculkan ide jahilnya
"uh gatel"
"amu, buka mata!!!" teriak upi memaksa membuka mata amu dengan lebar menggunakan tangannya
"kikiiiii~ bantuin dong~ ini amu kelilipan, tolong tiupin matanya" ucap amu masih memaksa agar matanya amu tetap terbuka lebar
"nggak! nggak! nggak! gak mau!"
'dilihat dari gerak-geriknya, agak beda' batin putri sambil merekam
"kalau ditiup nanti takut kena bakteri jigong, jadi pake obat tetes mata aja ya, amu bisa tetesin sendiri kan?" ucap kiki dengan santai sambil memberikan obat tetes mata ke amu
"heeh?! lho kok?"
'damn kiki! ini loh yang ku maksud menarik dengan pelan dan penuh perasaan biar mudah luluh'
'lho kok jadi kalem?! biasanya langsung bertingkah?' batin upi terheran-heran
"gimana? mendingan kan?" tanya kiki pada amu
"iyah, makasih"
'tumben nggak macem-macem, baguslah aku jadi lebih tenang'
'kiki kalau diem gini.... entah kenapa rasanya aneh....'
'kayak bukan kiki, ah mungkin dia udah belajar soal batasan ya, apa dia introspeksi diri?'
'ekspresi apaan itu muka amu...' batin putri terheran-heran, dan melihat ke arah kiki
'dia udah mode gila'
"cih, gak asik!"
"lu berharap apa?"
*lanjut makan
"mau kacang?"
"maw"
"aku udah cukup dikacangin belom?" tanya putri duduk dimeja yang tidak jauh dari upi amu
"eh iya maap hehe, mau ga?"
"nggak"
"DIH?!!"
"wassup bro" sapa putri melihat sho datang lewat jendela kelas
"yo, supp"
"bisa makan kacang kayak gini gak pi?" tanya amu sambil melemparkan kacangnya keatas dan langsung masuk kedalam mulutnya
"ah itu mah gampang, aku juga bisa"
"awas keselek"
"UOHHHOKKKHH!!!! HHHKKKK!!! KHHH!!!! KESELEK!!!!"
"benarkan apa yang ku katakan tadi" gumam putri tidak merasa heran lagi
"UPI!!! UPI JANGAN MATI!!!" teriak amu langsung meninju perut upi dengan kekuatan supernya itu
Buagh!
"ohokkk!"
'duh ngilu'
"dia kenapa?" tanya sho, bukan melihat upi dan amu tapi melihat kiki
"biarin aja, udah stadium empat itu atas kegilaannya"
"hoo...."
_______________________________________
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Sleepy Girl × WEE!! ]
FanfictionUang, Rebahan, dan Husbu, itu semua adalah segalanya bagi Putri. Teman? hmm tidak dulu, menurut Putri itu tidak terlalu penting karena bisa saja mereka akan berpaling jika sudah mempunyai teman baru... Tapi, semuanya sirna setelah Putri pindah seko...